-->

Bahan tanaman karet klonal hasil okulasi

  • Okulasi mata tidur (OMAT) atau stum mata tidur. 
OMAT yaitu bahan  tanam  yang  masih belum  tumbuh mata  okulasinya. Bahan tanam dalam bentuk OMAT dapat  langsung  ditanam  di lapangan  untuk pembangunan kebun produksi atau kebun entres. OMAT dapat  juga ditumbuhkan terlebih dahulu di polibag sampai menjadi OPAS sebelum dipindahkan ke lapangan.
  • Okulasi payung satu (OPAS) 
OPAS yaitu OMAT yang  ditumbuhkan di polibag  hingga  mencapai  payung  satu sebelum ditanam ke lapangan.

Tahapan pembuatan bahan tanam karet berbentuk OPAS yaitu :
(1) Isi polibag dengan tanah yang berasal dari lapisan atas (topsoil) kemudian padatkan dan tempatkan di bawah naungan.
(2) Ambil OMAT dari kebun pembibitan.
(3) Masukkan OMAT dalam  polibag  yang telah  berisi tanah  tepat  di bagian  tengah. Jarak antara  mata  okulasi dengan tanah  di polibag  yaitu 5 cm. Penambahan dan pemadatan tanah dilakukan hingga kompak atau padat.
(4) Susun polibag yang sudah diisi OMAT berbaris dua dan tempatkan di bawah naungan dengan intensitas  cahaya 40-50%. Posisi mata  okulasi sebaiknya  menghadap  ke arah  luar dan  saling berlawanan  diantara  OMAT agar  tunas  yang  muncul  cukup mendapatkan ruang  tumbuh.  Bambu bisa digunakan  sebagai  penahan di bagian samping agar polibag tetap berdiri.
(5) Lakukan penyiraman, pemeriksaan tunas palsu, pewiwilan, seleksi dan pemindahan bibit mati, serta pengendalian penyakit terutama penyakit daun hingga bibit karet menjadi OPAS dan siap dipindahkan ke lapangan.
(6) Naungan dapat  dihilangkan apabila bibit telah mencapai  payung  satu dan hampir siap dipindahkan ke lapangan.
(7) OPAS siap ditanam ke lapangan  pada saat payung daun terakhir berwarna hijau tua atau stadia daun dalam keadaan dorman.
(8) Pada saat pemindahan dan penanaman di lapangan, apabila terdapat akar tunggang yang keluar dari polibag sebaiknya dipotong. Usahakan polibag tidak pecah karena dapat menyebabkan kematian.

Pilihan menggunakan bentuk bahan tanam OMAT atau OPAS dapat disesuaikan dengan keinginan  dan  kemampuan petani.  Beberapa petani  memilih  menggunakan OMAT langsung  ditanam  di lapangan  dengan pertimbangan bahwa persiapan  bahan  tanam lebih praktis dan waktu penanaman lebih cepat, meskipun mengalami  kesulitan pada saat pemeliharaan dan pemeriksaan tunas palsu di lapangan.

Sementara itu, petani yang memilih bahan tanam OPAS memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk mempersiapkan OPAS karena:
  • OPAS harus mulai dipersiapkan tiga bulan sebelum penanaman sehingga diharapkan bibit  sudah  siap untuk  dipindahkan  ke lapangan  bersamaan dengan selesainya persiapan lahan.
  • Jumlah bahan  tanam  karet yang akan ditanam  harus ditentukan terlebih  dahulu sesuai  dengan luas  lahan  yang  akan  ditanami,  jarak tanam  dan  jenis tanaman sela.  Setelah  mendapatkan jumlah  bahan  tanam  yang  harus  disediakan,  perlu dipersiapkan  bahan  tanam  tambahan sebanyak 10% dari total yang akan ditanam untuk  keperluan  penyulaman bila ada  tanaman yang  mati  di pembibitan atau setelah ditanam di lapangan.

Pembangunan sistem wanatani  yang mengintegrasikan tanaman karet dan non-karet dianjurkan  menggunakan bahan  tanam  karet  dalam  bentuk  OPAS, karena  memiliki beberapa keuntungan diantaranya:
  • Mudah  dalam   pemeliharaan  selama  di  polibag,  sehingga   tenaga   kerja  yang diperlukan juga lebih sedikit. Petani umumnya memilih menempatkan bibit karet di sekitar rumah sebelum dipindahkan ke lapangan. 
  • Memperkecil tumbuhnya tunas palsu. Tunas palsu yang tumbuh saat penyiapan bibit dari OMAT ke OPAS telah dibuang  sebelumnya,  sehingga  tunas  yang tumbuhpun merupakan  tunas hasil okulasi. 
  • Mengurangi tingkat kematian bibit di lapangan.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment