-->

Pohon induk


Dalam kegiatan penyiapan pohon induk, hal pertama yang harus dilakukan adalah pemeriksaan terhadap kebenaran dan atau kesehatan pohon induk/materi induknya pada tahapan pertumbuhan tertentu sebelum dilakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif. Selanjutnya pohon induk perlu diidentifikasi secara morfologi untuk menentukan apakah pohon induk tersebut sudah memenuhi kriteria untuk diperbanyak dengan teknik yang dikehendaki. Terakhir adalah pemeliharaan rutin pada pohon induk yang meliputi pemangkasan, pemupukan, penyiraman, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman, untuk menjaga keragaan pohon induk.
Dalam perbanyakan vegetatif tanaman buah, pohon induk digunakan sebagi sumber batang atas (entres). Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang digunakan dalam teknik okulasi ataupun berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas atau ranting dengan tunas pucuk yang digunakan dalam sambungan (grafting).

Salah satu kelebihan perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan pohon induknya. Sehingga pohon induk yang akan dipergunakan sebagai sumber perbanyakan harus memiliki kriteria tertentu agar menghasilkan bibit yang unggul.  Pohon induk yang akan dipergunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 
1) Memiliki nama dan asal usul yang jelas
2) Memiliki sifat unggul dalam produktifitas maupun kualitas
3) Sehat , tidak terserang organisme pengganggu tanaman (OPT)
4) Memiliki fenotip yang baik
5) Tanaman telah cukup umur, tidak terlalu muda atau terlalu tua
6) Tanaman yang berasal dari biji harus sudah berproduksi minimal lima musim, untuk mengetahui kemantapan sifat yang dibawanya
7) Ditanam dalam kebun yang terpisah dari tanaman lain yang dapat menjadi sumber penularan penyakit atau penyerbukan silang, terutama untuk pohon induk yang akan diperbanyak secara generatif yaitu diambil bijinya.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment