-->

Perpindahan Panas

Pada siang hari suhu permukaan bumi lebih tinggi daripada suhu udara sehingga terjadi pemindahan panas dari permukaan bumi ke udara. Bila suatu bahan (medium mengandung panas yang lebih tinggi daripada disekelilingnya, maka panas tersebut sebagian akan dipindahkan kesekelilingnya dengan berbagai cara, yaitu dengan cara konduksi (hantaran), komveksi (olakan), adveksi dan radiasi (pancaran).

Konduksi (hantaran). 

Perpindahan panas ini terutama terjadi pada bendabenda padat seperti tanah. Perpindahan ini terjadi karena meningkatnya tenaga gerak atau tenaga kenetik dari molekul-molekul bahan, sehingga menumbuk molekul-molekul didekatnya yang tenaga geraknya lebih kecil. Jumlah panas yang dipindahkan persatuan luas persatuan waktu yang disebut kerapatan aliran panas yang ditentukan oleh gradient suhu dan sifat bahan atau daya hantar panas

Komveksi (olakan). 

Proses ini terjadi pada fluida (cairan atau gas) dalam keadaan diam, sedangkan proses olakan panas dipindahkan bersama-sama fluida yang bergerak dikenal dua proses yaitu olakan paksa (forced comvection) atau turbulensi (golakan) dan olakan bebas (free comvection). Pada olakan paksa, udara bergerak melalui lapisan pembatas (boundary layer) pada permukaan yang kasar sehingga timbul gerakan yang acak. Pengaruh angin sangat nyata pada proses ini, terutama dekat permukaan. Sedangkan pada olakan bebas, udara dipanaskan oleh permukaan bumi sehingga udara akan mengembang dan kerapatannya lebih rendah (ringan) sehingga akan naik. Tetapi udara yang naik ini akan naik terus atau turun kembali tergantung pada kestabilan atmosfer.Proses perpindahan panas di udara melalui olakan lebih efektif daripada hantaran atau pancaran. Jumlah panas yang dipindahkan persatuan waktu per satuan luas tergantung kerapatan udara kering, kalor jenis, tahanan aerodinamik gradien suhu.

Radiasi (pancaran). 

Energi kalor (panas) dari surya sebelum dipindahkan pertama kali harus dikomversi dulu menjadi energi radiasi (pancaran), yang terdiri dari berbagai macam sinar dengan panjang gelombang yang berbeda. Bila sampai pada suatu medium misalnya permukaan tanah, maka sebagian atau seluruh energi pancaran tersebut diserap dan oleh permukaan bumi dikomversi kembali menjadi energi kalor yang akan digunakan untuk memanaskan tanah dan udara di atasnya serta menguapkan air di permukaan. Proses pemindahan panas pada cara pancaran lebih efektif bila tanpa perantara (ruang hampa udara).

Adveksi. 

Proses ini merupakan modifikasi cara olakan, karena panas yang dipindahkan bersama-sama dengan medium yang dipanaskan. Sebagai perbedaannya, proses pemindahan panas bersama dengan udara yang bergerak ke atas atau ke bawah disebut arus udara. Sedang pemindahan panas dengan cara adveksi bersamaan dengan massa udara yang bergerak secara horizontal yang disebut angin. Adveksi merupakan sumber energi kedua yang terjadi secara alami. Efek panas yang timbul pada suatu daerah akibat adanya adveksi dari daerah yang lebih panas disebut efek oase (oases effect).



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment