-->

Pengamatan (Observation) Unsur Cuaca

Pengamatan cuaca ialah pembacaan data pada suatu alat pengukur cuaca. Pembacaan harus dilakukan setiap hari pada waktu yang sama, jam pengamatan ditentukan menurut petunjuk nasional oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Di Indonesia umumnya pengamatan dilakukan tiga kali dalam sehari, tetapi dalam hal ini tergantung pada keperluan data. Setelah pembacaan selesai, maka dilakukan tindakan rutin untuk mempersiapkan pias alat bagi pengumpulan data periode berikutnya. Beberapa pekerjaan rutin antara lain pemasangan kertas pias baru, pemutaran pegas jam, pengaturan kembali thermometer maksimum dan minimum, pengosongan penakar hujan, penambahan atau pengurangan air dalam panci A dan lain-lain. Hasil pengamatan dicatat dalam buku pengamatan, selanjutnya dipindahkan dalam buku data harian dan tahunan. 

Identitas yang harus dicantumkan dalam setiap statiun klimatologi secara umum adalah nama stasiun klimatologi, nama negara,  Letak Lintang,  Letak Bujur (untuk Indonesia), Ketinggian dari permukaan laut. 

Kesalahan utama yang merupakan sumber kesalahan data dalam pengamatan usur cuaca antara lain :
1. Kesalahan waktu (time error); ketidakteraturan perputaran silinder jam karena terlalu cepat atau lambat terlihat pada grafik kertas pias. Bila tidak cocok dengan arloji, perlu dibetulkan dengan memutar sekrup pengatur kecepatan pada silinder jam. 

2. Kesalahan letak titik nol (Zero error); kesalahan titik nol memberikan perbedaan yang tetap terhadap nilai yang benar. Sehingga harus berhati-hati dalam membetulkan dan kedudukan pena terhadap skala pias. Sebelum itu, pemasangan kertas pias harus tepat dan memperhatikan nilai skala dari alat peneranya. 

3. Kesalahan skala; hal ini terjadi bila “range” yang ditunjukan kertas pias tidak sama dengan “range” yang tercatat dari alat tanpa perekam. Kesalahan dapat disebabkan karena sensor alat mekanik pencatat kurang peka atau oleh ketidaktepatan garis skala pada kertas pias. Perbaikan alat harus dilakukan oleh seorang ahli peralatan. 

4. Kesalahan pengamat; kesalahan manusiawi seorang pengamat seringkali merupakan sumber utama dari kesalahan data. Hal tersebut dapat dikurangi dengan melakukan “checking” secara periodik pada jam pengamatan atau cross checking pada saat analisa. Sumber utama kesalahan pengamat umumnya tergantung pada tingkat pendidikannya (pengetahuan) dan rasa tanggung jawab kepada pekerjaan. 

5. Kesalahan alat : kesalahan ini bias terjadi apabila alat-alat yang digunakan kurang dipelihara dengan baik dan jarang dilakukan pengkalibrasian secara teratur. Agar diperoleh ketelitian yang tinggi dan seragam, maka perlu dilakukan kalibrasi tiap-tiap alat terhadap alat lain yang memiliki ketepatan baku. Sebuah stasiun klimatologi, dengan peralatan yang cukup seperti telah dikemukakan di atas, membutuhkan paling sedikit dua orang pengamat tetap dan satu orang pengamat cadangan.  



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment