Distribusi Arus dan Tegangan (Current & Voltage Distribution)
Jika sebuah antena diberikan masukan berupa arus RF, maka bisa
diamati bagaimana pembagian arus dan tegangan pada setiap titik di sepanjang
elemen antenna tersebut. ARUS selalu minimum (BUKAN nol) pada kedua ujung
antenna (titik-titik current node). Sebenarnya arus TIDAK PERNAH mencapai
nilai nol pada ujung-ujung antenna, karena adanya capacitance yang dihasilkan
oleh adanya isolator, ikatan ujung-ujung antenna pada isolator, kedekatan
elemen dengan kawat perentang ke tiang/mast dan sebagainya.
Pada rentang band HF, nilai ohmic resistance ini dianggap relatip kecil dibandingkan dengan radiation resistance, sehingga bisa diabaikan saja. Merangkum paragrap di atas dapat disimpulkan bahwa pada Antenna Dipole 1/2λ:
(1). Di tengah bentangan kawat terdapat current maximum dengan low impedance, sedangkan di ujung-ujung bentangan antenna didapati titik-titik voltage maximum dengan high impedance.
(2). Karena titik dengan current maximum adalah titik dengan pancaran (radiation) paling optimum, pada instalasinya usahakan titik ini berada pada posisi yang paling tinggi dan paling bebas dari hal-hal yang dapat menghalangi radiasi yang paling maksimal.Pola Current and Voltage Distribution pada antenna 1/2λ ini penting sekali untuk dipahami baik-baik karena pola ini berlaku juga pada antenna apapun yang panjangnya berupa kelipatan (baik ganjil maupun genap) dari ukuran 1/2λ tersebut.
Dari hasil “pembacaan” pola Current and Voltage Distribution tersebut dapat ditentukan titik pengumpanan (feedpoint) yang cocok (apakah pengumpanan dilakukan pada titik dengan low atau high impedance), penyalur transmisi/saltran yang akan dipakai (apakah akan memakai kabel coaxial atau open wire), dan kalau perlu matching unityang bagaimana yang harus disiapkan (apakah mau berupa rangkaian LC yang diseriatau diparallel), termasuk kalau misalnya harus disiapkan juga ATU (Automatic Tuner Unit) yang sesuai untuk konfigurasi antenna tersebut.
Pola distribusi arus dan tegangan pada berbagai ukuran panjang antenna bisa dilihat pada gambar 2.10a. Kalau diperlukan pola untuk ukuran panjang yang lain (misalnya untuk panjang 5/8λ, antenna harmonic, antenna long wiresdan sebagainya), tentunya bisa dilakukan dengan mengulang saja gambar di atas sampai tergambar ukuran panjang yang dicari, seperti pada contoh di gambar 2.10b pola distribusi untuk antenna dengan ukuran panjang 5/8λ, yang supaya tidak kelihatan terlalu ruwet hanya diperlihatkan pola distribusi arusnya saja.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment