Antena tipe T
Antena tipe T biasanya di sebut antena dipole horizontal. Ini dikarenakan
bentuknya seperti huruf T, seperti terlihat pada gambar dibawah.
Antena Dipole sebenarnya merupakan sebuah antena yang dibuat dari kawat tembaga dan dipotong sesuai ukuran agar beresonansi pada frekwensi kerja yang diinginkan. Kawat yang dipakai sebaiknya minimal ukuran AWG (American Wire Gauge) # 12 atau diameter 2 mm. Lebih besar akan lebih baik secara mechanical strength.
Agar dapat beresonansi, maka panjang total sebuah Dipole ( L ) adalah 0,5x K, dimana adalah panjang gelombang diudara dan K adalah velocity factor pada kawat tembaga. Untuk ukuran kawat tembaga yang relative kecil ( hanya ber-diameter beberapa mm ) jika dibandingkan setengah panjanggelombang, maka nilai K diambil sebesar 0,95 dan cukup memadai sebagai awal start. Sehingga rumus untuk menghitung total panjang sebuah antena Dipole adalah sbb
Walaupun antena Dipole termasuk balance, jika dipasang tanpa BALUN pun, antena Dipole tsb masih bisa bekerja cukup baik.Antena Dipole mempunyai gain 0 dB. Kembali ke rumus diatas, maka panjang antena Dipole untuk bermacam-macam Band Frekwensi adalah sbb :
Anda bisa menyesuaikan Panjang Total antena Dipole sesuai dengan frekwensi kerja yang Anda inginkan. Antena Dipole selain akan beresonansi pada fundamental frekwensinya, antena tersebut juga akan beresonansi pada kelipatan ganjil frekwensinya. Artinya, antena Dipole yang dipotong untuk bekerja pada 40 meter Band ( 7 MHz ) juga akan bisa dipakai untuk 15 meter Band karena 21 MHz merupakan kelipatan 3 dari 7 MHz.
Impedansi dan Feeding line.
Antena Dipole mempunyai impedansi sekitar 50 Ohm – 75 Ohm sehingga bisa di feed langsung dengan Kabel Coax atau melalui BALUN. Pada bandHF,untuk daya pancar sampai dengan 500 Watt, Anda bisa memakai kabel coax type RG-58/U, sedangkan untuk daya pancar lebih besar dari 500 Watt, disarankan memakai coax yang lebih besar yaitu type RG-8/U atau type RG-213 atau type 8214. Selain itu, sebagai bahan pertimbangan, jika jarak antara Transceiver Anda dengan feed point kurang dari 15 meter, Anda isa memakai coax type RG-58/U, tetapi jika jaraknya melebihi 15 meter, sebaiknya Anda memakai coax type RG-8/U atau type RG-213 atau type 8214.Kabel coax yang panjang akan memberikan loss yang besar sehingga power yang dikeluarkan oleh Transceiver saat mencapai antenna bisa tinggal separuhnya. Pada frekwensi kerja 144 MHz, kabel coax type RG-58/U sepanjang 30 meter bisa membuat power yang dikeluarkan Transceiver Anda tinggal seperempatnya saat mencapai feed point.
Instalasi antena Dipole.
Untuk memperoleh performance yang baik, Antena dipole sebaiknya dipasang FLAT TOP pada ketinggian minimum ¼. Jadi untuk Band 80 meter,antena Dipole sebaiknya dipasang minimum setinggi 20 meter. Arah pancaran antena Dipole adalah tegak lurus pada arah kawat antenna dan sejajar dengan Ground. Untuk memenuhi hal tersebut tentunya sangat sulit, terutama pada Band160 meter karena ketinggian antena bisa mencapai 40 meter. Usahakan memasang antena Dipole etinggi mungkin karena unjuk kerjanya untuk DX akan jauh lebih baik karena sudut elevasinya lebih kecil.Gambar ( A ) Sudut levasi sekitar 350 jika Dipole dipasang pada ketinggian ½ 𝝀 dan ( B ) sekitar 15⁰ jika dipasang pada ketinggian 1 𝝀 diatas ground. Jangan terlampau memikirkan orientasi antena Dipole apakah membentang antara Utara-Selatan atau Timur-Barat. Ingat !, Ketinggian antenna Dipole jauh lebih penting dari orientasinya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment