-->

Antena Tipe L Terbalik

Model antena lain yang bisa ditemukan dalam pemakaian antena untuk HF (frekuensi tinggi) adalah antena model L terbalik (Inverted L Antenna). Biasanya antena ini terbuat dari kawat tunggal yang sudah diperhitungkan panjangnya sesuai dengan kebutuhan. Untuk rumus panjang antena seperti dijelaskan pada bab sebelumnya. Antena model ini sama dengan model antena vertikal yang di lipat ujungnya sebesar 900 . Antena model ini memiliki keunggulan tersendiri dalam menaikkan tegangannya yang efektif terutama dalam hal yang bersifat listrik. Secara umum metode antena model ini dinamakan model Flat Loap atau puncak rata. Daya kemampuan sama seperti antena vertikal yaitu pola pancarannya ke semua arah atau omnidirectional. Ilustrasi antena L terbalik seperti gambar dibawah.

Antena ini di feed di bagian pangkal (bawah) kawat dengan menggunakan coax 50 ohm.Di lokasi yang konduktifitas tanahnya cukup baik, seperti bisa dilihat pada Gambar diatas untuk pentanahan/ Grounding cukup dihubungkan ke earthing rod berupa pipa galvanized diameter 0.5” sepanjang 2 meter yang ditancapkan ke dalam tanah. Di daerah- daerah yang ada jaringan air (ledeng) dari PAM/PDAM (Perusahaan Air Minum/ Perusahaan Daerah Air Minum) yang MASIH MENGGUNAKAN PIPA BESI (biasanya sisa-sisa jaringan lama, karena di banyak tempat sudah digunakan atau diganti dengan pipa PVC) akan lebih baik jika koneksi ke Ground bisa disambungkan ke instalasi pipa ledeng PDAM tersebut.

Untuk koneksinya bisa digunakan klem besi (kerok dulu permukaan pipa untuk “melepas” lapisan galvanize-nya, sampai terlihat permukaan besi yang putih mengkilap). Atau lebih baik lagi kalau digunakan self tapping screw (sekrup tanam) untuk menyekrupkan kawat langsung ke pipa; tentunya dengan memperhitungkan ujung sekrup jangan sampai membocorkan pipa. Dasar antena L terbalik seperti gambar dibawah.

Seperti terlihat pada gambar diatas, untuk antena model L terbalik ini memungkinkan pembuat untuk mengatur ketinggian ataupun bentangan antena sesuai dengan lahan atau tempat yang ada. Panjang bentangan horizontal bisa lebih panjang atau lebih pendek dari bentangan bagian vertikal. Yang terpenting adalah antena ini matching dan ber-resonansi pada frekuensi yang diinginkan. Pada model antena L terbalik seperti gambar diatas, feedpoint atau pengumpanan antena terdapat pada ujung bawah antena. Tentunya harus diperhatikan ketinggian feedpoint dari atas tanah, sehingga tidak menyentuh ke tanah (Grounding).

Model antena diatas adalah model antena L terbalik dengan meletakkan feedpoint diatas, atau dibagian sudut 900 . Perbedaan dengan antena model L terbalik yang sebelumnya (dasar) adalah terletak pada ketinggian dan dimensi panjang bentangan horizontalnya, selain perbedaan pada feedpoint nya.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment