-->

Penguat IF Gambar

Rangkaian osilator frekuensi tinggi bisa dibangun dengan 2 konfigurasi penguat yaitu:
1) Common Basis
2) Common Emitor
Kedua sistem tersebut sangat baik apabila menggunakan rangkaian tangki berupa LC Collpits. Demikian juga pada rangkaian pencampur.
Tingkat pencampur dan osilator menurunkan sinyal pembawa suara pada frekuensi 33,4 MHz dan sinyal pembawa gambar 38,9 MHz.

1. Tingkat Osilator 

Osilator frekuensi tinggi dengan transistor pada konfigurasi emitor bersama mempunyai keterbatasan tanggapan frekuensi lebih rendah dari pada konfigurasi basis bersama.

Untuk menghasilkan osilasi diperlukan adanya umpan balik
k. V = 1
k : Faktor umpan balik
V : Penguatan

Pada frekuensi yang tinggi arus kolektor tidak lagi sama dengan tegangan pengendalinya. U1 antara basis-emitor terjadilah perbedaan fasa. Sehingga pada frekuensi tinggi diperlukan kompensasi selisih fasa.

Tegangan pengendali U1 antara basis-emitor menghasilkan arus kolektor putaran fasa trans konduktansi pada 100 MHz , sampai -90 derajat. Arus kolektor Ic menghasilkan U2 pada saat resonansi. Sehingga pada kapasitor umpan balik menyebabkan arus bolak balik umpan balik IR  (gambar 3).

Ada reaktansi kapasitor dari CR yang besar melawan resistansi arus bolak balik re transistor. Tetapi tegangan umpan balik yang terjangkit tidak se-fasa dengan U1, melalui induktifitas tambahan L dapat dicapai posisi yang benar antara tegangan umpan balik dan tegangan masukan. Biasanya L dibuat variabel untuk dapat menyamakan pengendalian fasa transkonduktansi dari transistor.

Rangkaian band ditampilkan oleh Dioda saklar BA 243. Jika tegangan pengatur band besar, maka L3 seperti terhubung singkat. Dan osilator bekerja pada Band III, demikian juga sebaliknya untuk band I pengaturan frekuensi dilakukan dengan mengatur tegangan bias dioda BB 105 G L4 C4 kopel ke pencampur. C1, L1 rangkaian kompensasi.

2. Tingkat Pencampur

Tingkat pencampur berfungsi untuk mendapatkan frekuensi 38,9 MHz pada pembawa gambar dan 33,4 MHz pada pembawa suara.

Transistor sebagai pencampur dan osilator sama-sama terpasang dengan konfigurasi Basis bersama. Sinyal dari tingkat depan, melalui rangkaian penyaring pelewat jalur bersama dengan sinyal dari osilator masuk pada emitor transistor AF 139. Disana terjadi pencampuran secara additif.
Jika pencampur bekerja pada band I , Us rendah. Penyaring pelewat jalur pada primernya terdiri dari L1,L2 dan D1  sedangkan pada sekundernya adalah L3, L4, L5, dan D 3. Jika pencampur bekerja pada band III, L2 dan L4 dihubung singkat dengan memberikan tegangan besar pada pensaklar band.
D1 dan D4 merupakan kapasitor variabel yang bekerja dengan L1, L2, L3, L4,sebagai pelewat jalur, L5 berfungsi sebagai kopling dari lingkaran primer ke sekunder, sinyal melewati L6 dan pembagi tegangan C1 - C2. Sinyal masukan dari pencampur adalah sinyal antena dan sinyal osilator.






Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment