-->

Pengendalian Tabung Gambar Warna

1) Umum

Keluaran dari demodulator sinkron didapatkan pelemahan pada kedua sinyal perbedaan warna.

2) Mendapatkan kembali UG-Y

Untuk mendapatkan kembali UG-Y melalui penambahan dua sinyal perbedaan warna UR-Y dan UB-Y.
UY = 0,299 UR + 0,587 UG + 0,114 UB sehingga 
(0,299+0,587+0,114)+UY = 0,299UR + 0,587 UG + 0.114 UB 
0,299 (UR-UY) + 0,587 (UG - UY) + 0,144 (UB - UY) = 0
Didapatkan   UG - UY  =  - 0,51 ( UR - UY ) - 0,19 ( UB - UY )
atau :   - UG-Y = 0,51 UR-Y + 0,19 UB-Y
Atau dengan kata lain, jika kita menjumlahkan sinyal sebesar 51% dari URY dan 19% dari UB-Y akan didapatkan sinyal perbedaan warna hijau UG-Y (Yang terbalik fasanya).


Gambar 12.1a adalah prinsip rangkaian matrik untuk mendapatkan kembali sinyal warna. T1 dan T3 bekerja dengan konfigurasi kolektor bersama dengan penguatan kira-kira 1X untuk menghasilkan kembali sinyal G - Y. Selain dari pada itu fasa sinyal yang diberikan ke T2 juga sama dari emitor T1 sinyal B - Y. Kedua sinyal tersebut melalui R2 dan R4 diberi kepada emitor T2 dengan perbandingan yang tepat yaitu 51:19. Dengan sinyalsinyal itu transistor T2 bekerja dengan konfigurasi basis bersama dan sinyal keluarannya adalah untuk T1 dan T3, karena keluarannya terpasang dengan konfigurasi emitor bersama  sehingga sinyal keluarannya berbalikan fasa dengan sinyal masukannya yaitu -UR  dan  -UB. Pada gambar 1b adalah matrik dengan keluaran sinyal perbedaan warna. Pada setiap emiter dari T1 sampai T3 diberi sinyal UY dari sinyal perbedaan warna Reduksi sinyal UY dari sinyal perbedaan warna. Ditentukan bahwa
 

2. Pengendalian Tabung gambar Berwarna

Ada dua macam pengendalian tabung gambar berwarna, yaitu pengendalian dengan sinyal warna primer dan sinyal perbedaan warna . Pengendalian tabung gambar warna dengan sinyal warna primer. ialah pengendalian katoda tabung gambar dengan sinyal R, G, B yang mempunyai perbandingan.

 UR  =  0,3.UY ,  UG = 0,59.UY   ,  UB = 0,11.UY.





Gambar diatas adalah rangkaian lengkap pengemudi tabung gambar warna lengkap dengan rangkaian matrik dan tingkat akhir. Matrik mendapatkan sinyal Uu dan Uv dari demodulator sinkron dan sinyal luminansi UY. Pada keluaran matrik didapatkan sinyal UR, UG, UB , transistor T1 terpasang dengan konfigurasi basis terbumi terhadap sinyal UY, yang besarnya sinyal masukan ditentukan oleh pembagi tegangan        R1 dan R2. Titik kerja dari T1 ditentukan oleh pembagi tegangan R3, R4 dan R5. Arus basis T1 digunakan mengontrol titik kerja T3 dan sekaligus mengontrol besar tegangan katoda tabung gambar pada harga yang tetap. T2 dan T3 adalah rangkaian penguat tingkat akhir, dimana T2 disebut sebagai transistor pengemudi. Cara kedua pengendalian tabung gambar warna adalah dengan sinyal perbedaan warna.



Pada pengendalian tabung gambar warna dengan sinyal perbedaan warna, sinyal warna primer didapatkan didalam tabung gambar dengan mencampurkan dua sinyal perbedaan warna dan sinyal luminansi langsung pada tabung gambar.


Rangkaian gambar 13.5 terdiri atas rangkaian matrik, tingkat akhir dan rangkaian clamper (penjepit). Keluaran dari matrik adalah sinyal perbedaan warna diperkuat oleh rangkaian tingkat akhir. Transistor T1 dan T2 berfungsi sebagai penyesuai impendansi antara tingkat demodulator sinkron yang berimpedansi tinggi dan tingkat akhir yang berimpedansi rendah.  Rangkaian R - C pada emitor tingkat akhir berfungsi untuk mengkoreksi daerah frekuensi. Dengan C 0,1   muse F dan R1 k ohm dihubungkan sinyal perbedaan warna ke silinder Wehnelt. Sinyal perbedaan warna tidak bisa langsung dihubungkan ke silinder Wehnelt karena potensial silinder Wehnelt lebih negatif. Untuk itu dengan C 0,1  muse F tegangan DC positif dapat dihalangi dan rangkaian penjepit bertugas membangkitkan kembali komponen DC sinyal warna dengan level sesuai dengan Silinder Wehnelt.


Dari gambar 12.6, C2 mendapatkan sinyal arah balik horisontal. Pada saat ada pulsa arah balik horisontal, karena dioda menjadi lebih negatif dan C1 mengisi muatan dengan begitu titik A menjadi lebih positif dibanding titik B. Pada saat pulsa arah balik kembali nol, Kapasitor tidak bisa membuang muatan karena dioda tersumbat. Dengan demikian titik A dijaga pada harga tegangan tertentu. Sinyal warna bergerak pada harga tegangan titik B. R4 berfungsi menetapkan besar tingkat tegangan DC. R1, berfungsi untuk menjaga agar titik B tidak terlalu negatip terhadap titik A. Cara ini mempunyai kerugian, bahwa titik nol referensi dari sinyal gambar bergerak tergantung isi sinyal gambar tersebut. Hal itu dpt dikurangi dengan menyempurnakan rangkaian penjepit seperti gambar 7.

Pada gambar 13.7, saat ada pulsa balik horisontal, D1 dan D2 dalam keadaan menghantar. Kapasitor C mengisi muatan melalui D2 sebesar U kolektor dan Ureferensi. Tegangan jatuh di silinder Wehnelt akan sebesar Ureferensi . Jika tegangan pada titik A naik maka pengisian kapasitor akan terjadi lagi melalui D2. Tetapi jika tegangan A turun akan terjadi penggosongan melalui D1. Dengan begitu tegangan pada silinder Wehnelt akan dijaga tetap.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi

1 komentar:

avatar
AnonymousApril 1, 2020 at 1:52 PM

Good News and Informaton. Thanks for another wonderful post