Macam-macam Interferensi Leksikal
Bertitik tolak pada proses terjadinya interferensi leksikal dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima, interferensi leksikal dapat dibedakan atas dua gejala, yaitu.
(1) Importasi ialah proses pemindahan unsur-unsur bahasa dari bahasa sumber ke dalam bahasa
penerima secara utuh; disebut juga dengan istilah loan word (Haugen, 1968:52); dan
(2) Substitusi, ialah pemindahan unsur-unsur bahasa sumber ke dalam bahasa penerima dengan mengalami penyesuaian dengan padanannya yang ada dalam bahasa penerima (Weinreich 1968:31).
Sejalan dengan itu, Huda (1981:17) mengacu pada pendapat Weinreich mengidentifikasikan interferensi atas empat macam,yaitu:
1) mentransfer unsur suatu bahasa ke dalam bahasa yang lain,
2) adanya perubahan fungsi dan kategori yang disebabkan oleh adanya pemindahan,
3) penerapan unsur-unsur bahasa kedua yang berbeda bahasa penerima; dan
4) kurang diperhatikannya struktur bahasa kedua mengingat tidak ada equivalensi dalam
bahasa pertama.
Selanjutnya, Haugen (dalam Beardsmore, 1982: 46-47); Appel dan Muysken (1988:164-185) mengemukakan bahwa transfer leksikal bahasa dikelompokkan menjadi tiga macam. Ketiga macam transfer leksikal itu adalah:
(1) Loan word, yaitu importasi morfem tanpa substitusi. Importasi di sini berupa
pengambilan morfem baru dalam bahasa penerima dengan bentuk fonemik yang menunjukkan identifikasi fonemik dengan morfem bahasa sumber,
(2) Loan blends, yaitu proses substitusi juga sekaligus gejala importasi, dan
(3) Loan shift, yaitu proses substitusi morfem terjadi tanpa gejala importasi dari bahasa sumber.
Lebih Jauh, Lado (1984:76-79) mengemukakan terdapat tiga aspek yang harus
diperhatikan dalam menganalisis leksem dalam dua bahasa yang berbeda, yaitu: berdasarkan
bentuk, makna, dan distribusinya. Selanjutnya, Lado (1984:82) mengungkapkan pula bahwa
berdasarkan bentuk, makna, dan distribusi leksem yang terdapat dalam dua bahasa
ditemukan tujuh gejala berikut ini:
(1) Leksem yang sama, baik dalam bentuk maupun makna;
(2) Leksem yang sama bentuknya, tetapi berbeda maknanya;
(3) Leksem yang maknanya sama, tetapi berbeda bentuknya;
(4) Leksem yang berbeda, baik dalam bentuk maupun maknanya;
(5) Leksem yang berbeda dalam tipe konstruksinya;
(6) Leksem yang mempunyal makna dasar sama tetapi mempunyai konotasi yang berbeda; dan
(7) Leksem yang mempunyai makna yang sama dengan restriksi dalam distribusi geografis.
0 komentar:
Post a Comment