Pengolahan Data Inventarisasi Fauna
Data dari
lapangan diperoleh dengan mencatatkan pada tally sheet sesuai dengan
metode inventarisasi fauna yang digunakan. Data yang diperoleh tersebut
harus diolah sehingga mendapatkan hasil laporan inventarisasi fauna yang
diinginkan. Rumus-rumus berikut ini digunakan untuk menghitung
pendugaan populasi inventarisasi fauna, yaitu :
1) Metode King Sensus
Metode ini menggunakan transek dan dapat dipakai untuk inventarisasi
primata, burung dan satwa besar. Perhitungan populasi dapat digunakan
rumus :
2) Metode Haynes
Metode ini merupakan modifikasi dari metode King’s. Dugaan populasi satwa dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
3) Metode Penghitungan Melalui Suara
Termasuk teknik tidak langsung yang perlu dicatat dalam pelaksanaan metode ini adalah jumlah dari kelompok suara, arah suara dan perkiraan jarak. Taksiran populasinya adalah :
4) Metode Penghitungan Melalui Jumlah Sarang
Sarang dihitung sepanjang garis transek yang dilalui (kanan dan kiri). Semua sarang dicatat jaraknya dari garis transek. Kepadatan sarang dihitung dengan menggunakan rumus :
5) Penghitungan Melalui Jejak: Termasuk teknik sensus tidak langsung di sini petugas harus mengetahui tipe-tipe jejak, lama atau jejak baru. Kepadatan satwa dihitung dengan rumus berikut :
6) Penghitungan Melalui Kotoran (pellet count) Perhitungan ini bisa dilihat dari Rumus :
7) Metode Penangkapan Ulang (Capture Recapture)
Metoda ini dilakukan dengan menangkap satwa dalam keadaan hidup dan setelah ditandai dilepas kembali. Rumus Peterson :
8) Metode IPA (Index Point of Aboudance) Rumus yang digunakan dalam pengolahan data metode IPA :
Langkah-langkah dalam pengolahan data Metode IPA, yaitu :
a) Kalkulasikan jumlah individu di setiap stasiun untuk tiap spesies tanpa memperhatikan interval waktu 5 menit (pagi dan sore) !
b) Hitung jumlah stasiun !
c) Jumlah Stasiun IPA : 2 (dua) yaitu Stasiun A dan Stasiun B
d) Hitung FR (Frekuensi Jenis) !
e) Hitung KR (Kelimpahan Jenis) !
f) Hitunglah Nilai Penting (NP = FR + KR)
g) Gambarlah grafik pengamatan burung
Berikut contoh pengolahan data inventarisasi fauna dengan metode IPA yang dilakukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Data ini diambil pada stasiun pengamatan periode pagi dan periode sore dengan luas area pengamatan = 3.14 x 25 m x 25 m x jumlah stasiun/10.000 m2
Data dari stasiun pengamatan A dan B selanjutnya dibuat dalam satu tabel , seperti pada Tabel 19.
Setelah data di atas diolah berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh hasil pengolahan data sebagai berikut :
Berdasarkan data Tabel 18. pengamatan burung periode pagi hari, disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Berdasarkan data Tabel 18. pengamatan burung periode sore hari, bisa disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Berikut contoh pengolahan data inventarisasi fauna dengan metode Transek Jalur di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), Resort Cibodas.
Dugaan populasi satwa dapat dihitung dengan menggunakan rumus Metode Haynes :
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment