Memahami Msds(Material Safety Data Sheet)
Dalam
rangka memelihara sistem kerja yang aman didalam laboratorium,
salahsatu cara penting yang harus kita tempuhadalah dengan memahami MSDS
(Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data Keselamatan Bahan. MSDS /
Lembar Data keselamatan Bahan (LDKB) merupakan kumpulan data
keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya.
Pembuatan LDKB dimaksudkan sebagai informasi acuan bagi para pekerja dan
supervisor yang menangani langsung dan mengelola bahan kimia berbahaya
dalam industri maupun laboratorium kimia. Dengan informasi tersebut
diharapkan seseorang/ pekerja akan mempunyai naluri untuk mencegah dan
menghindari serta mampu menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin
terjadi. Informasi dalam LDKB ini bukan untuk menakutnakuti, melainkan
mendorong sikap kehati-hatian dalam menangani bahan kimia berbahaya.
1)
Identifikasi Bahan Kimia
Identifikasi bahan kimia merupakan suatu cara
untuk mempelajari karakteristik bahan tersebut dengan mengamati label
bahan kimia kemudian bentuk, warna, bau, danan sifatnya. Identifikasi
bahan kimia dilakukan berkaitan dengan penanganan, penyimpanan, dan
penggunaan bahan tersebut lebih lanjut, sehingga risiko bahaya dapat
dicegah dan dihindari, serta dalam penggunaannya lebih efisien.
2)
Identifikasi Label Bahan Kimia
Cara mudah mengidentifikasi suatu bahan
kimia dapat dilakukan dengan cara mempelajari informasi yang tertera
pada label kemasan. Informasi yang diperoleh biasanya berupa : nama
bahan kimia (kadangkadang disertai rumus kimia dan bahan aktifnya),
kandungan / komposisi, cara penggunaan, sifat, dan cara penyimpanan.
Akan tetapi seringkali beberapa bahan kimia pada labelnya tidak
tercantum informasi lengkap. Kadang hanya tercantum nama dan kode
produksi bahan kimia. saja. Sedikitnya informasi yang tertera pada label
kemasan biasanya dengan pertimbangan bahwa informasi-informasi yang
lain ticlak penting untuk ditonjolkan dan tidak menimbulkan dampak
bahaya bila ternyata salah dalam penggunaan. Untuk lebih memperjelas
identifikasi bahan kimia dengan cara membaca informasi yang tertera pada
labelnya, berikut ini ditampilkan contoh salah satu label bahan kimia
laboratorium. Bagian ini menjelskan nama bahan kimia, dan meliputi :
a)
Nomur urut LDKB.
b) CAS (Chemical Abstract Services) registry Number
International seperti halnya nomor RTECS (registry Toxic Effects of
Chemical Substances).
c) Sinonim, baik dalam nama kimia maupun nama
dagang.
d) Rumus dan berat molekul.
3)
Nama bahan kimia
Nama bahan kimia disertai rumus kimia pada label
berada di bagian tengah. Nama sebagai identitas penting dan pada contoh
label tertulis natrium hidroksida dengan rumus kimia NaOH. Tulisan "pro
analysis" di atas tulisan nama memberikan informasi kualitas bahan kimia
yang bersangkutan mempunyai kemurnian yang tinggi, dan untuk kemurnian
yang lebih rendah biasa dikenal dengan istilah "teknis". Informasi yang
tertera pada label bahan kimia dengan kualitas "teknis" tidak selengkap
kualitas "pro analysis (p.a.)". Biasanya hanya informasi nama bahan
kimia yang bersangkutan.
4) Kemurnian bahan kimia
Kemurnian bahan kimia pada label tertera dengan tulisan "pro analysis".
Istilah ini diberikan untuk reagensia analitik, karena memiliki
kemurnian yang sangat tinggi (> 99%). Identitas kemurnian seringkali
tidak hanya dijumpai dengan tulisan "pro analysis" (p.a.), akan tetapi
sering ditampilkan dengan tulisan Analar (AR) atau Guaranteed Reagent
for Analysis Work (GR) atau American Chemical Society (ACS).
Istilah-istilah
kemurnian tersebut memiliki tingkat kemurnian relatif sama. Tingkat
kemurnian bahan kimia yang tertinggi biasa dikenal dengan istilah
Aristar atau Suprapur. Istilah ini menunjukkan bahwa reagen tersebut
ultra murni. Salah satu contoh bahan kimia dengan tingkat kemurnian ini
adalah asam cuka glasial ARISTAR. Pereaksi ini jarang dipakai untuk
keperluan di sekolah, karena harganya yang mahal.
Label
bahan kimia yang tidak tercantum spesifikasi rinci biasa dikenal dengan
istilah "teknis". Komposisinyapun sangat bervariasi, dan reagen ini
cukup memadai bagi keperluan pendidikan atau untuk industri. Pereaksi
yang mempunyai tingkat kemurnian antara p.a. dan teknis dengan kadar
minimum 99% dikenal dengan istilah "Kristalin Murni" atau "Pure",
misalnya Kalium Nitrat yang memiliki kadar KNO3 99%. Selain senyawa
utama yang terkandung dalam bahan kimia, pada label juga tertulis
kandungan unsur dan atau senyawa lain yang jumlahnya sangat kecil.
5)
Simbol / tanda bahaya
Simbol-simbol yang ditampilkan pada label
menunjukkan sifat bahaya dari bahan kimia bersangkutan. Penjelasan lebih
detail tentang berbagai macam simbol bahaya dibahas pada bahasan
berikutnya. Penjelasan tentang simbol tertulis dalam berbagai bahasa
seperti bahasa Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belanda, Denmark,
Spanyol, dan Portugis. Penulisan dalam berbagai bahasa dimaksudkan agar
siapa saja yang menggunakan bahan kimia tersebut bisa memahami
peringatan yang tertulis pada label, sehingga resiko bahaya dapat
dicegah sekecil mungkin.
Label/label bahaya diberikan
dalam bentuk gambar untuk memberikan gambaran cepat sifat bahaya. Label
yang dipakai ada dua, yaitu menurut PBB (internasional) dan NFPA
(Amerika). Label bahaya menurut Eropa tidak diberikan karena mirip
dengan PBB. Label NFPA ditunjukkan di gambar dan tabel dibawah, berupa 4
kotak yang mempunyai ranking bahaya (0-4) ditinjau dari aspek bahaya
kesehatan (biru), bahaya kebakaran (merah) dan reaktivitas (kuning).
Kotak putih untuk keterangan tambahan.
6)
Tindakan keamanan / keselamatan
Informasi tindakan keselamatan juga
dapat diperoleh pada label bahan kimia yang biasanya juga tertulis dalam
berbagai bahasa.
7) Kode R / S
Kode R (Hazard Warning
for Dangerous Chemicals) merupakan peringatan bahaya untuk bahan kimia
berbahaya. Sedangkan S (Safety Precautions for Dangerous Chemicals)
menunjukkan tindakan pencegahan atau saran penyimpanan untuk bahan-bahan
kimia berbahaya. Keterangan lebih detail tentang arti kode R dan S
ditampilkan pada bahasan berikutnya.
0 komentar:
Post a Comment