Deskripsi Fauna yang dilindungi
1) Jenis Aves (burung)
Contoh fauna dari jenis aves yang dilindungi adalah Elang/alap MeyerAccipiter meyerianus |
Nama Latin : Accipiter meyerianus (Sharpe,1878)
Nama Inggris : Meyer’s Goshawk
Klasifikasinya : Accipiter meyerianus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Klas : Aves
Ordo : Falconivormes
Family : Accipitridae
Genus : Accipiter
Species : Accipiter meyerianus
Deskripsi: Berukuran besar (53 cm), pada fase normal bagian tubuh atas kehitaman dan tubuh bagian bawah keputih-putihan, sedangkan pada fase hitam, seluruh tubuh berwarna hitam. Dalam semua fase bulu, iris tetap berwarna hitam. Usia remaja tubuh bagian atas coklat tua kusam dengan sisi bulu tipis. Suara, nada sengau keras meninggi lebih cepat dan tanpa kekuatan nada menyambung naik seperti pada Elang-alap Bahu-coklat.
Penyebaran global , ditemukan di Maluku, Papua, Kepulauan New Britain, dan Kepulauan Solomon. Penyebaran lokal dapat ditemukan di seluruh Papua sampai pada ketinggian 1600 meter
Kebiasaan, Elang-alap di hutan perbukitan yang kurang dikenal, biasanya terbang rendah di atas kanopi dan sesekali melambung tinggi. Bertengger di dahan pohon yang memungkinkan untuk melihat daerah sekitar. Terbang di sepanjang puncak perbukitan atau di lembahlembah gunung pada pagi hari dan menyerang sekumpulan merpati yang hendak mencari makan. Makanannya adalah berbagai jenis burung, termasuk ayam kampung.
Perkembangbiakan, elang berkembangbiak sepanjang musim dingin sampai awal musim panas di Australia. Sarang biasanya diletakkan pada pohon yang tinggi dan pernah tercatat sarang dengan 3 (tiga) telur.
2) Jenis Mamalia (Menyusui)
Contoh fauna dari jenis mamalia yang dilindungi adalah Harimau SumateraPanthera tigris sumatrae |
Klasifikasinya : Panthera tigris sumatrae
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Klas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Family : Felidae
Genus : Phantera
Species : Panthera tigris
Deskripsi: Panjang Harimau Sumatera jantan dapat mencapai 2,2 – 2,8 meter, sedangkan betina 2,15 – 2,3 meter. Tinggi diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm, tetapi ada juga yang mencapai antara 80 – 95 cm, dan berat 130 – 255 kg. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau Sumatera jantan berukuran 11 – 13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala lebih pendek. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang. Harimau sumatera umumnya beraktifitas dimalam hari.
Habitat , Tipe lokasi yang biasanya menjadi pilihan habitat Harimau Sumatera di Indonesia bervariasi, dengan ketinggian antara 0 – 3000 meter dari permukaan laut, seperti :
a) Hutan hujan tropis, hutan primer dan sekunder pada dataran rendah sampai dataran tinggi pegunungan, hutan savana, hutan terbuka, hutan pantai, dan hutan bekas tebangan
b) Pantai berlumpur, mangrove, pantai berawa payau, dan pantai air tawar
c) Padang rumput terutama padang alang-alang
d) Daerah datar sepanjang aliran sungai, khususnya pada sungai yang mengalir melalui tanah yang ditutupi oleh hutan hujan tropis
e) Juga sering terlihat di daerah perkebunan dan tanah pertanian f) Selain itu juga banyak harimau ditemui di areal hutan gambut. Kebiasaan, Harimau sumatera umumnya beraktifitas dimalam hari. Harimau Sumatera bukan jenis satwa yang biasa tinggal berkelompok melainkan jenis satwa soliter, yaitu satwa yang sebagian besar waktunya hidup menyendiri, kecuali selama musim kawin atau memelihara anak.
Makanan, Harimau Sumatera termasuk jenis Carnivora yang biasanya memangsa : Rusa Sambar (Cervus unicolor), Kijang (Muntiacus muntjak), Kancil (Tragulus sp.), dan Babi hutan (Sus sp.). Kerbau liar (Bubalus bubalis), Tapir (Tapirus indicus), Kera (Macaca .. ), Landak (Hystrix brachyura), Trenggiling (Manis javanica), jenis-jenis Reptilia seperti kura-kura, ular, dan biawak, serta berbagai jenis burung, ikan, dan kodok dan jenis-jenis satwa liar lainnya. Hewan peliharaan atau ternak yang juga terkadang menjadi mangsa Harimau, diantaranya adalah Kerbau, kambing, domba, sapi, Anjing dan ayam.
Perkembangbiakan, Harimau sumatra dapat berbiak kapan saja. Masa kehamilan adalah sekitar 103 hari. Biasanya harimau betina melahirkan 2 atau 3 ekor anak harimau sekaligus, dan paling banyak 6 ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada hari kesepuluh, meskipun anak harimau di kebun binatang ada yang tercatat lahir dengan mata terbuka. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 minggu pertama. Sehabis itu mereka dapat mencoba makanan padat, namun mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang pada umur 2 minggu, dan belajar berburu pada 6 bulan. Mereka dapat berburu sendirian pada umur 18 bulan, dan pada umur 2 tahun anak harimau dapat berdiri sendiri.
3) Jenis Insekta (Serangga)
Contoh fauna dari jenis insekta yang dilindungi adalah Kupu Bidadari Cethosia myrinaCethosia myrina |
Nama Latin : Chitosia myrina (Pratama, 2012)
Klasifikasinya : Cethosia myrina
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Nymphalidae
Genus : Cethosia
Species : Cethosia myrina
Deskripsi: kupu-kupu bidadari atau kupu-kupu sayap renda sulawesi ataupun brown accented butterfly ini memiliki lebar rentang sayap hingga 75 mm.
Penyebaran global, Terdapat di pulau Sulawesi bagian Selatan dan Utara, hingga merupakan kupu-kupu endemik Sulawesi.
4) Jenis Reptil (binatang melata)
Contoh fauna dari jenis Reptil yang dilindungi adalah Penyu Hijau Chelonia mydasChelonia mydas |
Nama Latin : Chelonia mydas (Linnaeus, 1758)
Klasifikasinya : Chelonia mydas
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Klas : Reptilia
Ordo : Tustedines
Family : Cheloniidae
Genus : Chelonia
Species : Chelonia mydas Deskripsi:
Penyu hijau mendapatkan namanya dari warna lemak pada bagian bawah cangkangnya yang berwarna hijau. Panjang hewan anggun dan cantik ini dapat mencapai 90 cm dengan bobot hingga 150 kg.
Penyebaran global, penyu hijau dapat temukan di Kepulauan Derawan, Raja Ampat, Pantai Pangumbahan di Sukabumi, serta Tanjung Benoa dan Pulau Serangan di Bali.
Habitat, Penyu hijau sangat jarang ditemui di perairan beriklim sedang, tetapi sangat banyak tersebar di wilayah tropis dekat dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan.
Makanan, Penyu hijau dewasa serupakan penyu laut herbivora. Makanan utama mereka dalah lamun laut atau alga, yang hidup di perairan tropis da subtropik. Tetapi anak-anaknya diasumsikan omnivore untuk mempercepat pertumbuhan tubuh mereka. Kemungkinan besar terjadi transisi bertahap, saat penyu mencapai besar yang cukup untuk dapat menghindari predatornya.
Perkembangbiakan, usia untuk kematang seksualnya tidaklah pasti, perkiraan saat ini sekitar 45 hingga 50 tahun. Penyu hijau betina bermigrasi dalam wilayah yang luas, antara kawasan mencari makan dan bertelur, tetapi cenderung untuk mengikuti garis pantai dibandingkan menyeberangi lautan terbuka.
5) Jenis Pisces (Ikan)
Contoh fauna dari jenis ikan yang dilindungi adalah Ikan Raja Laut Latimeria chalumnaeLatimeria chalumnae |
Nama Latin : Latimeria chalumnae (Wikipedia, 2012)
Klasifikasinya : Chelonia mydas
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Klas : Sarcopterygii
Ordo : Coelacanthiformes
Family : Latimeriidae
Genus : Latimeria
Species : Latimeria chalumnae
Deskripsi: Ekor ikan purba ini berbentuk seperti kipas dengan mata yang besar dan sisik yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Panjangnya mencapai 2 meter dengan berat mencapai 80-100 kg. Perbedaannya terdapat pada warna kulit Latimeria menadoensis yang berwarna coklat sedangkan Latimeria chalumnae berwarna biru baja.
Habitat, ikan raja laut mempunyai habitat di lautan dalam, 700 meter di bawah permukaan laut. Meskipun terkadang ikan purba ini bisa berada di kedalaman laut 200 meter.
Penyebaran global, pada tahun 1998, seekor ikan raja laut tertangkap di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara.
6) Jenis Bivalvia
Contoh fauna dari jenis Bivalvia yang dilindungi adalah Kima Cina Hippopus porcellanusHippopus porcellanus |
Nama Latin : Hippopus porcellanus (Rosewater, 1982)
Klasifikasinya : Hippopus porcellanus
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Klas : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Family : Tridacnidae
Genus : Hippopus
Species : Hippopus porcellanus
Deskripsi: Memiliki jenis kulit halus, umumnya mencapai <50 cm shell.
Kebiasaan, tinggal di simbiosis dengan fotosintesis dinoflagellata ganggang ( Symbiodinium ) yang tumbuh di mantel jaringan Mereka Sessile di usia dewasa. Pada siang hari, kima membesar sehingga mantel ganggang mereka menerima sinar matahari yang mereka butuhkan untuk photosynthesize, sedangkan pigmen warna melindungi kerang terhadap cahaya yang berlebihan dan radiasi UV.
Habitat, Mendiami terumbu karang dangkal berpasir dan daerah reruntuhan dekat rataan terumbu.
Penyebaran global, Indonesia bagian timur, Selatan Filipina, Palau, dan Papua Nugini. Perkembangbiakan, kematangan seksual dicapai dalam 3 sampai 5 tahun. Setiap spesies matang pada usia yang berbeda. Beberapa kerang menjadi seksual dewasa sebagai laki-laki dalam waktu dua tahun dan kemudian akan secara bertahap mendapatkan gonad betina. Meskipun kerang memiliki organ kelamin betina dan jantan pada saat jatuh tempo, pelepasan sperma dan telur yang terpisah. Hal ini untuk mencegah pembuahan diri sendiri, meskipun tidak dijamin untuk melakukannya. Biasanya, sperma dilepaskan pertama dan kemudian telur.
7) Jenis Anthozoa
Contoh fauna dari jenis Anthozoa yang dilindungi adalah akar bahar Anthiphates spp.
Anthiphates spp |
Deskripsi:
Karang terdiri dari satu jenis polip atau lebih yang menutupi permukaan, kerangka luar dari kapur yang dihasilkan oleh epidermis. Kerangka itu akan terus menerus bertambah karena tumbuh menurut tinggi dan diameternya. Kerangka karang (skeleton) tersusun atas karbonat (CaCO3) yang disekresikan oleh epidermis pada bagian tengah di bawah polip
Habitat, akar bahar biasa pada temperatur air laut + 200C, dalam laut + 35 m, terletak pada lingkungan antara 280 LU dengan 280 LS, andaikata ada perubahan temperatur maka perubahan tak melebihi 60C naiknya dan 60C turunnya, air laut ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2, air laut harus jernih, air laut mempunyai salinitas / kadar garam tertentu.
Kebiasaan, hidupnya koloni, mensekresikan zat tanduk sebagai kerangkanya.
Reproduksi, hewan karang dapat terjadi secara seksual maupun non seksual. Reproduksi Aseksual karang dilakukan dengan cara membentuk tunas. Tunas ini biasanya akan tumbuh di permukaan bagian bawah atau pada bagian pinggir koloni karang. Tunas baru akan tetap melekat hingga ukuran tertentu sampai dapat melepaskan diri dan menjadi individu baru. Pembentukan tunas ini dapat terjadi dilakukan dengan cara pertunasan intretentakular, yaitu pembentukan individu baru dalam individu lama, sedangkan pertunasan ekstrakurikuler merupakan pembentukan individu lama.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment