-->

Analisis kualitatif

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji,yaitu:
1) Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat.

2) Reaksi basah biasa digunakan untuk zat dalam larutan. Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah:

a) Reaksi nyala dengan kawat nikrom Biasanya dilakukan dengan cara sedikit zat dilarutkan ke dalam HCL P. Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi. 

b) Reaksi nyala beilshein Biasanya dilakukan dengan cara kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang terjadi berwarna hijau.

c) Reaksi nyala untuk borat dilakukan dengan cara cawan porselin sedikit zat padat ditambahkan asam sulfat pekatdan beberapa tetes methanol, kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau.

Hg2+(Ion Raksa(II)), Ion Hg2+ merupakan kation golongan II dimana sebagian besar senyawa raksa II cenderung berikatan secara kovalen dibandingkan ionik, ion Raksa II hanya terdapat pada sedikit senyawa seperti perklorat, nitrat atau larutan dari kedua senyawa ini. Dalam larutan air raksa II cenderung bereaksi dengan air membentuk kompleks.

Bi3+, Bismut adalah logam yang berwarna putih kemerah-merahan, kristalin, dan getas. Titik leburnya 271,50, ia tidak larut dalam HCl diosebabkan oleh potensial standar(0,2V), tetapi larut dalam asam pengoksid seperti asam nitrat, air raja atau asam sulfat pekat.

Cr3+, Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa, dengan berarti, ia melebur  pada 17650C. Logam ini l;arut dalam asam klorida encer ataupun pekat. Jika tidak terkena udara maka akan membentuk kromium (I).

Ni2+, Dalam larutan hanya diketahui Ni2+ sebagai kation dari nikel. Nikel dengan tingkat oksidasi lebih tinggi diketahui dalam bentuk padatan oksidasinya seperti NiO3. Senyawa-senyawa nikel II memiliki kemiripan sifat dengan senyawa kobalt II.

K+, Kalium adalah logam putih peraak yang lunak, logam ini melebur pada 63,50C, ia tetap tidak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Logam ini menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepaskan hydrogen dan terbakar dengan nyala lembayung (2K++2H2O→2K++2OH−+H2)

Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium mengandung kation monovalen K+, garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna kecuali bila anionnya berwarna. Na+, Natrium adalah logam putih perak yang lunak yang melebur pada 97,50C, natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara yang lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air membentuk natrium hidroksida dan hydrogen 2Na+2H2O→2Na++2OH-+H2

Dalam garam-garamnya natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air.

a) Hg2+

  • Reaksi antara HgCl2+ larutan HCl encer + larutan Na2S menimbulkan endapan putih   kemudian kuning dan menjadi hitam. ReaksinyaHg22++ 2Cl→2Hg+ Cl2 endapan
  • Reaksi antara HgCl2 dengan sekeping logam Cu dan asam nitrat yang dipanaskan maka permukaan Cu menjadi abu-abu dan ketika digosok mengkilat. ReaksinyaCu+ Hg22+→Cu2++ 2Hg endapanEndapan yang terbentuk dalam reaksi pada merkuri yang ketika digosok permukaan Cu mengkilat 
  • Penambahan KI dalam larutan HgCl2menimbulkan endapan merah jingga yaitu endapan merkurium (I) iodida yang reaksinyaHg22++2I-→Hg2I2 endapandan ketika reagen berlebih endapan tersebut larut 
  • Reaksi antara HgCl2 dengan NaOH menimbulkan endapan coklat merah, yang reaksinya  Hg22++ 2OH-→Hg2Oendapan+H2Oendapan tersebut adalah merkuri oksida

b) Bi3+
  • Reaksi antara Bi(NO3)3 dengan larutan HCl encer kemudian ditambahkan dengan Na2S menimbulkan endapan coklat. Reaksinya adalahBi(NO3)3+3HCl→Bi3++3Cl+3HNO32Bi3++3Na2S→Bi2S3 endapan +6Na 
  • Reaksi antara Bi(NO3)3 dengan larutan chinconin KI menimbulkan endapan merah jingga. Reaksinya adalahBi(NO3)3+Chinconin KI→endapan  merah jingga 
  • Reaksi antara Bi(NO3)3 dengan larutan KI tidak menimbulkan endapan coklat tua tetapi berwarna orange,Bi(NO3)3+KI→endapan Orange  Reaksi antara Bi(NO3)3 dengan NaOH menimbulkan endapan putih yaitu endapan bismut (III) hidroksida. Reaksinya adalahBi(NO3)3+3NaOH→3NaNO3 +Bi(OH)3 endapan              
  • Reaksi antara Bi(NO3)3 dengan larutan Na3PO4telah menimbulkan endapan putih yaitu bismut fosfat. Reaksinya adalahBi3+ PO42- →BiPO4 endapan
c) Cr3+
  • Reaksi antara CrCl3 dengan Na2S telah menghasilkan endapan abu-abu kehijauan. Reaksinya adalah2Cr3++3S2-→Cr2S3 
  • Reaksi antara CrCl3 dengan diphenil carbazid tidak membuktikan hasil yang semestinya yaitu warna ungu akan tetapi hijau kekuningan. Uji diphenil carbazid merupakan uji khas terhadap kromium 
  • Reaksi antara CrCl3 dengan Na3PO4 tidak membuktikan adanya endapan hijau akan tetapi hanya membentuk larutan hijau. 
  • Reaksi antara CrCl3 dengan Na2CO3 menghasilkan endapan hijau abu-abu endapan tersebut merupakan endapan kromium (III) hidroksida. Reaksinya adalah2Cr3++3S2-+6H2O→2Cr(OH)3 endapan+3CO2 
d) Ni2+
  • Reaksi antara NiSO4 dengan Na2S menghasilkan endapan hitam yaitu merupakan   endapan kromium (III) hidroksida. Reaksinya adalahNi2++S2-→NiSendapan hitam 
  • Reaksi antara NiSO4 dengan larutan NH4OH dan ditambahkan dengan dimetil glioksim menghasilkan endapan merah muda, endapan tersebut adalah endapan nikel dimetil glioksima, larutan sebelumnya dibuat dalam keadaan basa dengan amonium. 
  • Reaksi antara NiSO4 dengan NaOH menghasilkan endapan hijau muda, endapan itu adalah endapan nikel (II) hidroksida. Reaksinya adalahNi2++2OH-→Ni(OH)2
e) K+
  • Reaksi nyala, KCl pertama-tama dikeringkan diatas api yang kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat dan etanol kemudian dibakar dengan api, menghasilkan warna ungu, warna ungu tersebut berasal dari kalium dan kloridanya. 
  • Reaksi antara KCl dengan asam tatrat menghasilkan endapan putih atau kristal putih kalium hidrogen tatrat. Reaksinya adalahK++H2C4H4O6↔KHC4H4O6 endapan + H+ 
  • Reaksi antara KCl dengan reagen K tidak terbukti menghasilkan mikroskopis bentuk kubus. 
  • Reaksi antara KCl dengan asam pikrat menghasilkan larutan berwarna kuning dengan endapan melayang. 
  • Reaksi antara KCl dengan asam perklorat menghasilkan endapan putih.
f) Na+
  • Reaksi nyala, reaksi nyala ini dimulai dengan pembakaran pada NaCl dan kemudian ditambahi dengan asam sulfat pekat dan etanol, kemudian dibakar menghasikan nyala api kuning, nyala kuning ini dari uap garam natrium. 
  • Reaksi antara NaCl dengan larutan Zn Uranyl asetat menghasilkan endapan kuning.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment