-->

Penandaan Ternak

Penandaan pada telinga dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara, sebagai berikut:

a) Ear tag,  

Penandaan pada telinga dengan cara pemberian anting, yang terbuat dari plasik atau logam alumunium dengan nomor atau huruf yang mudah dibaca. Penandaan dengan ear tag dilakukan dengan cara menusukkan tanda (anting) ke daun telinga. Oleh karena itu harus dilakukan dengan hati – hati, dilakukan pada daerah yang tidak terdapat pesaluran/pembuluh darah yang besar. Proses penandaan dilakukan  dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya infeksi.

b) Ear Notch,  (pengguntingan telinga) 

Penandaan dengan cara ear notch dilakukan dengan cara menggunting daun telinga dalam bentuk “V” atau “U” sebagai kode untuk nomor-nomor tertentu. Kode nomor bisa berbeda- beda tergantung perusahaan atau peternak yang melakukannya. Lazimnya untuk pengguntingan pada telinga kanan digunakan untuk kode nomor satuan,sedangkan pada telinga kiri digunakan untuk kode nomor puluhan.  Ukuran pengguntingan biasanya berkisar antara 0,2–0,8 cm. Sebaiknya  untuk setiap telinga  tidak lebih dari 3 guntingan.  Pengguntingan yang terlalu banyak akan merusak telinga dan menurunkan nilai  estetika serta penampilan ternak.  Sampai saat ini penandaan dengan cara pengguntingan  dianggap kurang praktis, karena pengkodean/penomoran individu sapi hanya mencapai sekitar seratus. Sementara disisi lain dengan menggunting dan melubangi daun telinga akan menyebabkan menurunnya tingkat estetika bagi sapi yang bersangkutan

Bentuk – bentuk guntingan yang lazim dilakukan antara lain:


Contoh penandaan dan pembacaan nomor dengan menggunakan pengguntingan dapat disimulasikan sebagai berikut:

Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa, sapi tersebut bernomor 23, hal ini dapat dilihat bahwa pengguntingan yang dilakukan (pada gambar yang dihitamkan) pada telinga kiri bermakna no 3 dan pengguntingan telinga kanan bermakna 20, artinya 20 + 3 =  23.

c) Ear Punch,(Melubangi telinga) 

Penandaan dengan cara ear punch pada prinsipnya sama dengan cara ear notch, bedanya pada ear notch dilakukan dengan cara menggunting daun telinga, sedangkan pada ear punch dilakukan dengan cara melubangi daun telinga. Penandaan dengan cara  ear notch (pengguntingan) ini dapat dikombinasikan dengan cara penandaan ear punch (pelubangan), seperti terlihat pada gambar berikut:



d) Penandaan dengan chip

Penandaan dengan chip dipasang pada telinga ada pula yang dipasang dibawah kulit. Chip akan bisa dibaca dengan alat sensor yang terhubung dengan komputer.

e) Penandaan  Dengan  Cap Bakar  Pada  Kulit

Penandaan dengan cap bakar pada kulit dilakukan dengan cap besi yang panas yang berisi angka atau huruf. Sebelum dilakukan cap bakar, maka bulu di sekitar tempat yang akan dilakukan cap bakar harus digunting/dicukur terlebih dahulu agar cap yang dihasilkan lebih sempurna. Penentuan penggunaan angka atau huruf merupakan pilihan  setiap pemilik perusahaan masing-masing.  Penandaan dengan cap bakar pada kulit umumnya dilakukan pada ternak ruminasia besar. Pemanasan cap bakar dapat dilakukan dengan pembakaran langsung pada api atau melalui aliran listrik. Selain dengan besi yang dipanaskan, cap bakar dapat menggunakan cairan kimia, yaitu dicelupkan ke dalam es kering atau nitrogen cair. Cap bakar dengan menggunakan besi yang dipanaskan disebut dengan “hot iron branding”, sedangkan cap bakar dengan suhu rendah pada nitrogen cair atau es kering disebut dengan “freeze branding”  atau “cryosenic branding” Penggunaan es kering dilakukan pada suhu – 79oC, sedangkan dengan nitrogen cair dilakukan pada suhu -195oC. Ukuran nomor biasanya 10 – 15 cm.



Pada saat pelaksanaan penandaan dengan cap bakar, penempelan  cap  bakar  pada  kulit   cukup  dilakukan  selama  30 detik untuk sapi dewasa, atau 20 detik untuk pedet. Penandaan cap bakar disarankan jangn dilakukan pada pedet yang umurnya di bawah 6 bulan. Karena pada pedet tersebut kulitnya masih sangat tipis, dan pada umur tersebut kulit  masih relative sempit untuk menempatkan cap bakar, dan  setelah jadi nantinya akan semakin luas seiring dengan pertumbuhan pedet.

f) Penandaan  Dengan  Tato

Penandaan dengan cara tato merupakan penandaan yang dilakukan dengan cara menusuk kulit dengan alat seperti jarum, kemudian diolesi tinta hitam pada bekas tusukan tersebut sehingga membentuk angka atau huruf tertentu  sebagai tanda. Sebelum dilakukan  penatoan, sebaiknya daerah yang akan ditato dibersihkan terlebih dahulu dandisucihamakan untuk mengurangi resiko infeksi jamur atau virus atau bibit penyakit lainnya.

Pemberian tanda dengan tato harus dilakukan pada bagian tubuh yang terang untuk memudahkan pembacaan hasil  tatonya.  Penandaan ini biasanya dilakukan pada daun telinga bagian dalam atau pada rahang sapi. Angka atau huruf tato memiliki arti sesuai dengan keinginan peternak masingmasing. Sebagai contoh, jika ada tanda tato 1004, pemilik sapi memberikan tanda dengan arti sebagai berikut: (10), artinya sapi lahir  pada tahun 2010, dan nomor  menunjukkan jumlah sapi ke 87.

g) Penandaan  Dengan  Kalung  Leher

Penandaan dengan kalung keher dilakukan dengan cara memberikan tanda berupa kalung pada leher sapi. Kalung biasanya terbuat dari tali nilon yang dilengkapi dengan lempengan plastik atau logam yang diberi tanda berupa angka atau huruf. Ukuran panjang kalung berkisar 0,75–1,00 meter untuk pedet, dan 1,10–1,35 m untuk sapi dewasa.Lempengan logam atau plastik berukuran 15 cm².


Keuntungan penandaan dengan kalung leher ini tidak membuat sapi menjadi stress atau kesakitan. Selain itu penerapannya tidak memerlukan ketrampilan khusus. 

h) Penandaan  Pada  Tanduk

Penandaan pada tanduk biasanya dilakukan dengan cara penomoran atau berupa huruf dengan menggunakan cap bakar (besi panas) seperti penandaan cap bakar pada kulit. Nomor atau huruf pada tanduk biasanya memiliki ukuran lebih kecil dibanding dengan cap bakar pada kulit, yaitu sekitar 2 cm. 


i) Penandaan  Lain

Selain cara –cara pemberian tanda yang telah disebutkan di atas ada beberapa cara penandaan lain yang dapat dilakukan diantaranya penandaan pada kaki dengan gelang, atau penandaan pada gelambir. Penandaan dengan gelang dilakuan dengan melilitkan gelang plastik yang bernomor atau huruf, sedangkan penandaan pada gelambir dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk melubangi gelambir, selanjutnya tanda yang berbentuk semacam kunci gembok yang bernomor dimasukkan ke dalam lubang pada gelambir tersebut.

Penandaan lain yang bersifat sementara juga dapat dilakukan dengan cara menuliskan huruf atau angka tertentu atau dengan menyemprotkan pewarna seperti cat pada tubuh sapi. Penandaan seperti ini biasanya dilakukan terhadap sapi-sapi yang sedang dijual di pasar agar tidak tertukar, atau untuk membedakan sapi sapi yang sedang diberi perlakuan tertentu karena sakit  atau tujuan lain.

Penandaan lain juga dapat dilakukan dengan cara mengikatkan semacam tali atau pita pastik yang telah diberi nomor atau huruf pada  ekor. Penandaan pada ekor ini dilakukan tepat di atas bulu ujung ekor. Penandaan seperti ini dilakukan pada sapi yang akan dijual atau akan disembelih sebagai tanda bahwa sapi tersebut telah lolos dari pemeriksaan kesehatan dan terbebas dari penyakit tertentu.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment