-->

Pemanenan Telur Unggas

a) Pengumpulan Telur dari Kandang 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan mengumpulkan telur dari kandang, yaitu:
  • Jangan membiarkan telur terlalu lama di kandang, karena akan menyebabkan telur menjadi kotor atau memancing unggas dewasa untuk memakannya.Pengumpulan telur biasanya dilakukan secara teratur dua kali sehari. 
  • Lakukan kegiatan memungut telur dengan hati-hati, supaya tidak ada telur yang retak atau bahkan pecah akibat terbentur dan jatuh.  
  • Segera pisahkan telur-telur yang kotor, retak atau pecah dari telur-telur yang baik. Jangan mencampurnya, karena telur yang kotor, retak atau pecah dapat mencemari telur yang masih bagus. 
  • Simpan telur yang baru dipanen di nampan telur (egg tray), di ruangan yang sejuk, kering dan dijauhkan dari segala sumber panas. Letakkan bagian tumpul dari telur di bagian atas dan bagian runcing dibagian bawah. Nampan ini ada yang terbuat dari plastik, namun ada pula yang terbuat dari karton tebal. Biasanya satu nampan dapat memuat telur paling banyak sampai 36 butir. 

b) Penyimpanan telur 

Telur akan mengalami perubahan kualitas sejalan dengan lamanya waktu penyimpanan. Untuk mengurangi kerusakan dalam penyimpanan, telur harus cepat dijual ke konsumen. Pada saat telur yang dihasilkan perlu disimpan untuk beberapa hari, menunggu jumlahnya banyak untuk diangkut ke tempat pembeli, telur sebaiknya disimpan di ruangan pendingin.  Selain itu hindari menyimpan telur di ruangan berbau atau dekat bersama-sama dengan bahan-bahan yang mempunyai bau kuat, seperti minyak diesel, minyak tanah, cat, buah-buahan (durian) dan sayuran (bawang merah). Bau yang menyengat akan terbawa oleh telur yang disimpan didekatnya. 
Berikut ini beberapa kerusakan telur akibat disimpan di ruangan panas:
  • Kehilangan berat selama penyimpanan Pada ruangan panas, sebagian putih telur akan menguap melalui pori-pori cangkang/kerabang telur. Keadaan ini menyebabkan ruang udara dalam telur menjadi lebih besar dari semula dan berat telur akan berkurang. 
  • Pengenceran isi telur Apabila telur disimpan pada suhu tinggi, putih telur akan menjadi pecah dan selaput yang melapisi kuning telur akan menjadi lemas. Kuning telur akan menjadi lebih encer daripada semula. 

c) Pengemasan Telur  

Ada tiga macam langkah yang umum dilakukan setelah telur dikumpulkan, yaitu:
- Pengemasan dengan cara kering (dry packaging)
- Penutupan kerabang dengan bahan pengawet (shell sealing)
- Penyimpanan dalam ruang pendingin

Bagi para peternak di daerah kita, langkah kedua dan ketiga ini jarang dilakukan. Setelah dikumpulkan, telur dikemas secara sederhana dengan cara kering. Pengemasan dengan cara ini biasanya menggunakan kotak kayu. Dalam kotak kayu diletakkan alas berupa sekam, jerami padi, atau serbuk gergaji, untuk menjaga agar telur tidak mudah pecah saat dilakukan pengangkutan menuju tempat penjualan atau konsumen. 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment