-->

Client-Server Architecture

Untuk mengatasi kelemahan arsitektur file server dikembangkan arsitektur client-server.  Client-server menunjukkan cara komponen  software  berinteraksi dalam bentuk sistem. Dalam hal ini server  menangani  database dan DBMS. Sementara itu Client  mengatur user interface  dan menjalankan aplikasi. Konsep arsitektur client/server mengasumsikan sebuah kerangka dasar (framework) yang terdiri atas banyak PC yang terhubung melalui LAN beserta tipe-tipe jaringan komputer lainnya. Suatu Client adalah mesin user yang menyediakan kemampuan user interface dan local processing. Suatu Server adalah mesin yang menyediakan berbagai service ke mesin client (file access, printing, archiving, or database access). Ada kemungkinan suatu mesin hanya menginstall software client saja, yang lain software server, atau bahkan keduanya pada satu mesin (seperti pada gambar physical client/server sebelumnya). Dua arsitektur DBMS yang mendasari framework client/server: two-tier client/server dan three-tier client/server.

Tugas dari komputer Client adalah:
1) Mengatur user Interface.
2) Menerima dan memeriksa syntax input dari user.
3) Membangun (Generates) permintaan DB dan mengirimkannya ke server.
4) Memberikan respon balik ke user.

Sedangkan tugas dari komputer server adalah :
1) Menerima & memroses permintaan DB dari client.
2) Memeriksa autorisasi.
3) Menjamin batasan integritas data.
4) Menampilkan queri/proses update dan mengirimkannya ke user.
5) Memelihara System Catalog.
6) Menyediakan kontrol recovery.
7) Menyediakan akses basis data yang akurat.

Kelebihan dari sistem arsitektur client-server ini ialah :
1. Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis).
2. Database server bertanggung jawab pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database.
3. Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server.
4. Akses yang lebih luas terhadap database.
5. Meningkatkan performa dan konsistensi.
6. Pengurangan biaya hardware, biaya komunikasi dan beban jaringan Sedangkan kekurangan arsitektus sistem basis data ini ialah: Database server dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi.      



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment