-->

Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral

Manusia sebagai makhluk hidup, secara sadar ataupun tidak sadar akan membutuhkan orang lain. Tiada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan sesama manusia tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Berkenaan dengan hal tersebut, Aristoteles (filsuf Yunani) menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk bermasyarakat. Artinya, manusia tidak dapat hidup tanpa ada manusia lain. Karena itulah, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Selanjutnya, cobalah kamu perhatikan contoh-contoh kegiatan manusia berikut ini yang berkaitan dengan kenyataan bahwa manusia sebagai makhluk sosial.
a. Bayi yang lapar atau haus akan langsung menangis. Bayi tersebut membutuhkan pertolongan ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Seorang anak usia Taman Kanakkanak membutuhkan bantuan ibunya ketika akan mengenakan pakaian.
c. Apabila sudah tumbuh besar, seorang anak akan memerlukan teman untuk bermain, dan lain-lain. Semakin dewasa, seorang manusia akan membutuhkan manusia lainnya, baik secara individu maupun berkelompok. Dengan hidup berkelompok, manusia akan semakin mudah untuk mengatasi dan menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan bekerja sama antara sesama manusia, maka manusia tersebut akan lebih mudah untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai makhluk yang bermoral ketika melakukan berbagai kegiatan hidup selayaknya harus mengindahkan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bermasyarakat.



 Sebab, apabila seseorang tidak mematuhi norma dan nilai tersebut, umumnya ia akan dikucilkan dalam hidup bermasyarakat. Bahkan mungkin saja akan dikatakan tidak bermoral, contohnya jika seseorang berbuat sewenang-wenang terhadap orang lainnya.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment