Menanggapi Pembacaan Puisi
Pada pembelajaran yang lalu, kamu sudah mempelajari bagai mana membacakan puisi dan mendiskusikan maknanya. Sekarang, kamu akan belajar menanggapi pembacaan puisi. Tujuannya agar kamu mampu mengungkap kan isi puisi dengan memper tim bangkan nada, suasana, irama, dan pilihan kata. Kamu pun diharapkan mampu menangkap isi puisi seperti gambaran pengindraan, perasaan, dan pendapat. Terakhir, kamu diharapkan mampu merefleksi isi puisi. Bacalah puisi "Doa Syukur Sawah Ladang" di pembelajaran terdahulu oleh salah seorang temanmu. Siswa yang lain mendengarkan dengan penuh perhatian. Bagaimana penampilan bacaan puisi temanmu. Bagus, bukan? Pada puisi tersebut terdapat nada. Nada merupakan ung kapan sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat puisi. Kita biasa mengenal nada orang yang sedang protes, kesal, bergurau, takut, kharismatik, khusyuk, dan sebagainya. Nah, menurut kamu, nada apakah yang diungkapkan penyair dalam puisi tersebut? Puisi tersebut mengungkapkan rasa terima kasih dan juga kekaguman kepada Tuhan. Nada tersebut menciptakan suasana puisi yang di bangun oleh kepaduan seluruh kata dan makna yang dirasakan pembaca. Pada puisi tersebut, kita bisa menemu kan kesyukuran dengan adanya bait: atas padi yang kau tumbuhkan dari sawah/ ladang bumimu kupanjatkan syukur dan/ kunyanyikan lagu gembira sebagaimana padi itu/ sendiri berterima kasih kepadamu dan bersuka ria. Selain itu, ada pula unsur irama, yaitu berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, atau kalimat. Unsur irama biasanya menunjukkan pola pengulangan ter atur dalam puisi. Irama puisi ini terdapat dalam bait: lahir dari tanah/ menguning di sawah/ menjadi beras di tampah/ kemudian sebagai nasi memasuki tenggorokan hambamu yang gerah/ .... Dalam puisi, yang paling penting adalah adanya pilihan kata. Pilihan kata tersebut menyebabkan kata-kata dalam puisi mempunyai makna lain. Perhatikan penggalan kunyanyi kan lagu gembira sebagaimana padi itu sendiri/ berterima kasih padamu .... Dalam bait itu, padi diibaratkan sebagai manusia. Hal tersebut juga terdapat pada penggalan demikianpun betapa riang udara yang dihirup. Dalam hal ini, penyair mengungkapkan pe lambang an dirinya dengan hal lain. Pada puisi terdapat juga gambaran pengindra an seperti pada penggalan bait betapa gembira/ hati pisang yang dikuliti dan dimakan oleh manusia .... ada gambaran pengindraan mata. Perasaan kita pun akan terhanyut dalam gambaran kedamaian lewat bait: aku ber sembahyang kepadamu/ berjamaah langit dan bumimu/ dengan siang dan malammu/ dengan matahari yang setia bercahaya dan/ angin yang berhembus menyejukkan desa-desa. Pemaknaan puisi bergantung pada pemahaman si pembacanya. Oleh sebab itu, jangan heran apabila pemaknaan puisi tiaptiap pembaca akan berbeda. Ada yang berpendapat puisi tersebut menekankan bahwa kehidupan manusia tidak berbeda dengan makhluk Tuhan yang lain di alam ini. Ada juga yang berpendapat bahwa puisi ini menunjukkan rasa syukur men dalam atas karuniaNya. Oleh sebab itu, manusia sebaiknya dapat menjaga rasa syukur itu dengan mengolah dan meme lihara alam. Kamu pun pasti memiliki pendapat yang berbeda dengan isi puisi tersebut. Setiap pendapat bergantung pada pemahaman dan pemaknaan puisi si pembacanya.
Berlatih Menguji Kemampuan
1. Pilihlah dua orang di kelasmu untuk membacakan puisi berikut.2. Dengarkanlah dengan cermat pembacaan puisi berikut.
3. Ungkapkanlah nada atau suasana, irama, dan pilihan kata yang terdapat dalam puisi tersebut.
4. Ungkapkan pula rasa pengindraan dan pemaknaan terhadap puisi tersebut.
Tugasmu
1. Buatlah kelompok dengan jumlah anggota kelompok maksimal lima orang.2. Carilah sebuah puisi di perpustakaan yang disepakati bersama, kemudian bacakan di depan kelas. 3. Diskusikanlah nada/suasana, irama, dan pilihan kata dalam puisi tersebut.
4. Fotokopilah teks puisi tersebut dan bagikan kepada kelompok lain.
5. Diskusikanlah dengan kelompok lain atas pemaknaan puisi tersebut. Mintalah gurumu untuk membimbingnya.
6. Hasil diskusi kelompok tersebut dapat kamu tempel pada majalah dinding yang ada di sekolahmu
0 komentar:
Post a Comment