-->

Kewirausahaan di Kalangan Generasi Muda Bumiputera : Industri Kerajinan Batik Pekalongan Abad XX hingga Awal Abad XXI

Penelitian dilakukan di wilayah kota Pekalongan mengenai tumbuh dan berkembangnya
wirausahaan batik di kalangan pengusaha pribumi. Perkembangan sejak abad ke-20 masa
kolonial hingga awal abad ke-21 menunjukkan terjadinya persaingan yang sangat ketat dan
keras. Dengan demikian upaya pemerintah dan unesco menjadikan batik sebagai warisan
budaya bangsa Indonesia perlu ditindaklanjuti oleh suatu kebijakan yang berasaskan pada
optimalisasi pengusaha bumiputera, dalam kegiatan wirausaha disertai keseimbangan
sumberdaya yang berwawasan kultural. Penelitian juga berusaha menjelaskan etos kerja, jiwa
wirausaha, dan perkembangan aktifitas ekonomi di kalangan generasi muda bumiputera dalam
upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya indonesia yang telah diakui dunia
internasional. Data diperoleh melalui studi kearsipan, wawancara dan survei lapangan pada
beberapa lokasi sentra wirausaha batik. Analisis data menggunakan model analisis interaktif,
deskriptif komparatif dengan pendekatan deskriptif historis Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengusaha bumiputera selalu berhadapan dengan perubahan dan pergantian kebijakan
ekonomi politik dan pengaruhnya yang berlangsung sejak masa kolonial sampai memasuki era
global. Disamping itu berhasil mendiskripsikan profil wirausaha batik di kalangan generasi
muda bumiputera, perjuangan mereka ini dalam menghadapi berbagai kondisi perekonomian
baik di dalam maupun di dalam negeri, serta eksistensi kewirausahaan mereka. Oleh karena itu
kompleksitas persoalan yang berakar pada proses perubahan sosial dan dinamika ekonomi
pasar, menjadi salah satu faktor penentu kewirausahaan di kalangan generasi muda bumiputera.
Kata Kunci : Kewirausahaan, Pengusaha Batik, Generasi muda

SELENGKAP NYA : PDF



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment