Jaringan yang Tersusun oleh Lebih dari Satu Macam (Tipe) Sel
Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) memiliki pembuluh pengangkut yang disebut xilem dan floem. Keduanya tersusun oleh lebih dari satu macam sel.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem memiliki dua fungsi utama, yaitu penyokong dan pengangkut air dan garam-garam tanah dari akar menuju ke bagian atas tumbuhan. Xilem tersusun oleh 4 macam sel, yaitu trakeid, trakea, parenkim, dan serabut (serat). Trakeidterbentuk dari sel tunggal yang panjang dengan penebalan lignin pada dinding sel dan ujung-ujungnya lancip. Sel dewasa mati dengan lumen yang kosong. Trakeid merupakan sel pengangkut air yang primitif dari tumbuhan berpembuluh. Walaupun demikian, gimnospermae yang kebanyakan berupa pohon, menggunakan trakeid untuk mengalirkan air dari akar. Air mengalir melalui lubang-lubang pada dinding sel yang dilengkapi dengan membran, dari trakeid yang satu ke trakeid yang lain. Sel trakeid dan trakea dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Trakea (pembuluh) merupakan pembuluh yang sangat panjang, berasal dari beberapa sel yang berderet memanjang dan batas antarsel (dinding ujung sel) melebur. Seperti pada trakeid, substansi yang hidup hilang (mati). Terbentuklah pembuluh yang membentang sepanjang batang. Pembuluh semacam ini hanya terdapat pada angiospermae. Parenkim xilem terdiri atas sel-sel hidup yang berdinding tipis. Sel-sel tersebut mengandung berbagai zat seperti lemak atau amilum. Oleh karena itu, parenkim xilem berfungsi pula untuk menimbun cadangan makanan. Serabut xilem berasal dari trakeid, tetapi lebih pendek, sempit, dinding lebih tebal, dinding selnya mempunyai noktah (lubang). Serabut dan trakeid saling melekat sehingga sulit dipisahkan.
Floem memiliki struktur tubuler mirip dengan xilem, dinding sel penyusunnya mengalami penebalan selulosa dan pektin. Floem adalah jaringan pengangkutan untuk zat makanan, seperti gula (hasil fotosintesis), protein, dan mineral pada tumbuhan. Floem tersusun dari 4 macam sel, yaitu sel buluh tapis, sel pengiring, sel serabut, dan sel parenkim.
Sel buluh tapis dan sel pengiring berasal dari sel induk yang sama. Sel induk membelah memanjang menghasilkan dua sel yang tidak sama besar, sel buluh tapis besar dan sel pengiring lebih kecil (lihat Gambar 2.6). Sel buluh tapis merupakan untaian sel-sel yang memanjang, dengan lempeng tapisan yang membatasi sel yang berdampingan. Lempeng tapisan adalah dinding sel yang melebur membentuk sejumlah lubang seperti tapisan (saringan), berfungsi untuk mengalirkan larutan yang berisi bahan-bahan organik. Di samping tiap-tiap sel buluh tapis, terdapat sel pengiring yang hidup dan bersifat meristematis, berfungsi untuk memberikan nutrisi dan mengatur aktivitas sel buluh tapis yang berdekatan. Parenkim floem dan serabut floem hanya terdapat pada tumbuhan dikotil, tidak terdapat pada tumbuhan monokotil. Struktur sel parenkim floem sama dengan sel parenkim pada umumnya, hanya bentuknya lebih memanjang. Serabut floem sama dengan serabut sklerenkim, membentuk ikatan sel-sel yang berdiri tegak dalam floem, berfungsi sebagai penyokong.
0 komentar:
Post a Comment