-->

Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun oleh kumpulan sel saraf yang disebut neuron. Neuron merupakan kesatuan fungsional dari sistem saraf yang memiliki konduktivitas (kemampuan menghantar impuls) sehingga terjadi komunikasi antara reseptor (sel atau organ yang menerima rangsang, seperti sel-sel saraf sensorik pada kulit) dan efektor (jaringan atau organ yang mereaksi rangsang, seperti otot atau kelenjar). Jaringan saraf juga memiliki sel-sel reseptor yang terbungkus oleh jaringan ikat. Berdasarkan fungsinya ada tiga macam neuron, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron penghubung. Neuron yang menyampaikan impuls ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang) disebut neuron aferen atau neuron sensorik, sedangkan neuron eferen atau neuron motorik membawa impuls ke luar dari pusat saraf. Neuron penghubung menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik. Neuron ini memiliki dendrit ataupun akson yang berhubungan dengan neuron lain. Struktur neuron dapat kamu pelajari pada Gambar 2.26.

Gambar 2.26 memperlihatkan sebuah neuron motorik yang terdiri atas badan sel dengan inti yang terletak di tengah. Pada sitoplasma terdapat butir-butir Nissl yang banyak mengandung RNA untuk sintesis protein, dan badan golgi. Uluran sitoplasma dari badan sel yang ujungnya bercabang-cabang halus disebut dendrit. Dendrit berfungsi menghantar impuls ke badan sel. Uluran sitoplasma yang lebih panjang disebut akson (neurit) yang menghantar impuls dari badan sel ke neuron lain atau ke efektor. Tiap akson berisi aksoplasma yang berhubungan dengan sitoplasma pada badan sel, dan terbungkus oleh selaput tipis yang merupakan kelanjutan dari membran plasma pada badan sel. Akson ataupun dendrit yang berukuran panjang dilapisi seludang mielin yang berfungsi sebagai isolator. Di sebelah luarnya dibungkus oleh selaput neurilemma, sel Schwann berperan dalam nutrisi, regenerasi akson yang rusak atau putus dan membentuk selaput mielin. Di antara dua sel Schwann terdapat node of Ranvier (simpul Ranvier). Berdasarkan strukturnya terdapat beberapa tipe neuron  seperti  tampak pada Gambar 2.27. Salin dan lengkapi gambar dengan nama bagian-bagiannya sesuai dengan nomor, bubuhkan juga tanda panah sesuai dengan arah impuls. Kemudian jelaskan perbedaan keempat neuron tersebut.

Dalam tubuh vertebrata atau manusia terdapat berbagai organ yang tersusun oleh berbagai jaringan. Dapatkah kamu sebutkan organ-organ tersebut? Sebagai contoh akan kita pelajari susunan jaringan pada saluran pencernaan melalui Gambar 2.28.

Tentu kamu pernah mendengar penyakit tumor atau kanker yang menyerang berbagai organ tubuh manusia. Penyakit tersebut merupakan pertumbuhan jaringan yang tak terkendali, akibat proses pembelahan sel yang tidak normal. Proses pembelahan sel yang tidak normal akan membentuk sel abnormal berupa tonjolan yang disebut tumor. Jika tumor tumbuh, menyerang dan menyebar pada jaringan yang sehat, tumor tersebut disebut tumor ganas atau kanker.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan sel abnormal dalam tubuh, antara lain:
a. Faktor genetik, seseorang yang memiliki riwayat (keturunan) penyakit kanker mempunyai risiko lebih besar terkena penyakit ini dibanding dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat (keturunan) penyakit ini.
b. Faktor kekebalan (imunitas), di dalam tubuh yang sehat sistem kekebalan mampu mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan memusnahkannya. Namun, jika ada gangguan pada sistem kekebalan, keberadaan benda asing tidak terkontrol, sel tumor pun akan tumbuh dan berkembang dengan bebas.
c. Faktor makanan, menurut penelitian 80 - 90% penyebab berbagai kanker berkaitan dengan makanan. Beberapa makanan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menjadi pencetus munculnya sel kanker, misalnya makanan yang diasap, makanan yang diasin atau diacar, makanan yang diawetkan, dan makanan yang mengandung bahan-bahan kimia (zat pewarna dan perasa buatan). Dalam bidang kedokteran pengetahuan tentang jaringan manusia (anatomi manusia) diperlukan, antara lain dalam transplantasi organ, misalnya untuk menyembuhkan luka bakar, dapat dilakukan transplantasi kulit; kornea mata yang rusak dapat diganti dengan kornea mata orang lain. Namun, masalahnya  kalau terjadi penolakan dari tubuh si penerima (resipien). Di sinilah pengetahuan tentang anatomi manusia diperlukan di samping pengetahuan lain yang berkaitan dengan transplantasi organ. Umumnya transplantasi kulit dilakukan dengan mengambil jaringan kulit dari individu yang sama, cara ini disebut autograf. Jika organ yang akan ditransplantasikan berasal dari individu lain yang memiliki genetik identik, misalnya antara dua orang kembar disebut isograf. Kebanyakan transplantasi organ pada manusia adalah alograf, dilakukan dengan memindahkan organ dari suatu individu ke individu lain yang berbeda genetik, tetapi satu spesies, misalnya antara manusia dan manusia. Dapat juga terjadi transplantasi organ antara dua individu dari spesies yang berbeda, misalnya antara manusia dan simpanse, transplantasi ini disebut xenograf. Semua tipe transplantasi itu baru berhasil jika tidak ada penolakan dari resipien terhadap jaringan dari donor.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment