-->

Beberapa Kelainan dan Gangguan pada Saluran Urine dan Ginjal

Telah dijelaskan bahwa ginjal dan salurannya merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Gangguan atau kelainan pada organ ini dapat sangat memengaruhi keadaan normal seseorang karena ginjal adalah organ terpenting dalam ekskresi yang berarti menyangkut mekanisme homeostasis. Beberapa gangguan dan kelainan pada ginjal di antaranya sebagai berikut.

1) Sistitis
Sistitis merupakan radang pada membran mukosa yang melapisi kandung kemih. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau peradangan ginjal yang meluas ke kandung kemih.

2) Nefritis
Nefritis adalah peradangan yang dapat terjadi pada nefron, terutama pada daerah glomerulus. Peradangan di daerah pyelum disebut phyelonefritis, yang sering disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Faktor-faktor penunjang terjadinya radang tersebut adalah penyumbatan aliran air kemih baik oleh batu, tumor, maupun penyempitan. Infeksi sering menjalar dari kandung kemih menuju ginjal, dan jika hal ini menjadi kronis dapat terjadi kerusakan sel-sel ginjal sehingga ginjal tidak berfungsi (gagal ginjal). Peradangan di daerah glomerulus disebut glomerulonefritis. Hal tersebut terutama terjadi pada anak-anak. Peradangan ini sering terjadi setelah infeksi bakteri streptococcus di daerah saluran pernapasan bagian atas. Dengan adanya bakteri tersebut, tubuh membentuk antibodi terhadap streptococcus. Kompleks antigen-antibodi yang terbentuk akan diendapkan di glomerulus, menyebabkan glomerulus rusak sehingga penyaringan darah menjadi tidak sempurna lagi.

3) Diabetes Insipidus
Kelainan ini terjadi akibat penderita tidak mampu memproduksi hormon ADH (Antidiuretik Hormon), yaitu hormon yang mengendalikan produksi urine. Ketiadaan hormon ADH menyebabkan penderita selalu ingin kencing, hampir sebanyak 20 kali sehari. Akibatnya penderita selalu merasa haus.

4) Batu ginjal/batu saluran urine
Pembentukan batu dapat terjadi pada bagian mana saja dari saluran urine. Besarnya batu sangat bervariasi dari sebesar kristal-kristal mikroskopis sampai berdiameter beberapa sentimeter. Analisis kimiawi menunjukkan sebagian besar batu terdiri atas kalsium oksalat, kemudian batu urat, fosfat, dan cystine.

5) Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kegagalan ginjal melakukan fungsinya dengan normal. Gagal ginjal dibagi menjadi gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh pendarahan, muntaber atau luka bakar, racun atau adanya batu atau tumor yang menyumbat saluran kemih, sedangkan gagal ginjal kronis ialah keadaan rusak dan menurunnya fungsi ginjal yang dapat disebabkan oleh pyelonefritis, batu ginjal, atau kelainan bawaan.

Berbagai kelainan dan gangguan ginjal yang telah dijelaskan di atas dapat menyebabkan ginjal tidak dapat berfungsi lagi dengan normal. Sering kali karena kerusakan ginjal yang begitu parah (kerusakan nefron 75-90%), seseorang harus mempertahankan hidupnya dengan melakukan apa yang disebut “cuci darah” dengan menggunakan ginjal tiruan yang disebut mesin dialisis, untuk menggantikan fungsi ginjal dalam melakukan proses penyaringan zat-zat yang harus dibuang dan yang masih dibutuhkan.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment