-->

Teknik penggunaan bahan

Teknik penggunaan bahan yang akan digunakan dalam proses produksi busana pentas sangat penting, karena tidak semua bahan busana bisa diperlakukan dengan cara yang sama. Setiap
bahan busana memiliki karakteristik berbeda, tergantung bahan dasar yang digunakan untuk menyusun bahan busana tersebut, dan untuk itu perlu perlakuan tersendiri. Bahan tersebut adalah:

1) Bahan alami . Bahan alami adalah untuk bahan bersama yang tersusun dari bahan alam tanpa melalui pemrosesan. Bahan alam antara lain daun, serat tumbuhan, dan kulit kayu. Bahan alami tidak bisa bertahan lama ketika digunakan untuk bahan busana pementasan dan harus mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan. Misalnya daun tumbuhan, harus dipilih daun yang tidak memiliki bulu halus pada permukaan yang bisa menyebabkan gatal pada kulit. Contoh daun yang bisa digunakan sebagai bahan busana pentas adalah daun pisang.  Kulit pohon yang bisa digunakan sebagai bahan busana pentas adalah kulit pohon harus sudah mengalami proses menghilangkan getah dan proses pengeringan. Serat tumbuhan yang bisa digunakan sebagai bahan busana adalah serat tumbuhan yang kuat dan telah mengalami proses perendaman untuk menghilangkan zat pengikat serat. Setelah serat terpisahkan dan mengalami proses pengeringan, baru serat bisa digunakan sebagai bahan dasar busana. Serat yang bisa digunakan sebagai bahan busana antara lain serat tanaman agave, serat rami, dan serat pohon waru.

2) Tekstil atau kain . Tekstil adalah bahan pabrikan yang banyak digunakan pada pembuatan busana, bahan yang paling mudah untuk diproses, dan bisa dijadikan beragam bentuk busana. Tekstil merupakan bahan yang disusun dari benang dengan cara penenunan dan perajutan. Yang membedakan jenis tekstil adalah bahan dasar yang digunakan untuk memintal benang. Misalnya bahan kapas menghasilkan tekstil katun, bahan bulu domba menghasilkan wool, bahan nilon (benang yang kandungan plastiknya tinggi) menghasilkan polyster, dan serat kepompong ulat sutra menghasilkan silk.   berdasarkan bahan dasar yang digunakan untuk memintal benang, maka akan mudah menangani tekstil untuk  bahan busana. Misalnya tekstil katun, lebih tahan terhadap panas waktu proses pengepresan (disetrika) dan permukaan tidak licin, jadi lebih mudah untuk dijahit (mesin maupun tangan). Jatuhnya ke tubuh lebih lemes atau lembut dan tidak
kaku, tergantung pada ketebalan pada waktu proses penenunan. Tekstil polyster tidak terlalu tahan terhadap panas pada waktu proses pengepresan dan memiliki permukaan yang agak licin, sehingga lebih sulit untuk dijahit maupun dipotong. Tekstil wool memiliki karakteristik yang lebih kaku tetapi tahan terhadap panas. Untuk menjahit tekstil wool juga perlu penanganan khusus, karena lebih tebal. Tekstil silk memiliki karakteristik lembut dan tipis dengan permukaan licin, sehingga akan lebih sulit untuk dijahit.

3) Bahan sintetis . Bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan busana memerlukan penangan khusus karena dipengaruhi oleh bahan dasar pembuatan. Misalnya bahan sponse, masih bisa dijahit mesin maupun tangan, selain itu juga bisa dikerjakan dengan cara di lem menggunakan lem adhesive leter. Bahan vinyl bisa diaplikasikan dengan cara dijahit maupun dilem menggunakan adhesive leter, tetapi kalau dilem menggunakan lem bening akan kaku. Bahan sterofoam tidak bisa kena panas atau diaplikasikan dengan cara dilem adhesive leter maupun lem bening karena akan terjadi pelelehan. Lem yang bisa digunakan untuk sterofoam adalah lem kayu.

4) Kulit  .Bahan kulit adalah bahan yang agak sulit penanganannya untuk bahan dasar busana. Karakteristik bahan kulit adalah kaku, kecuali bahan kulit domba dengan proses penyamakan yang tipis, maka akan sedikit lembut. Bahan kulit ini tidak terlalu banyak digunakan sebagai bahan busana pentas. Bahan kulit bisa diaplikasikan dengan cara dijahit maupun dilem dan biasa digunakan untuk bahan busana kaki.  Selain bahan kulit original, ada juga bahan kulit suede yaitu bahan kulit dari proses penyesetan kulit binatang yang tebal. Kulit suede tidak memiliki permukaan yang halus atau licin, tetapi kulit suede adalah bahan kulit yang lembut. Sama dengan bahan kulit original, bahan kulit suede juga bisa diaplikasikan dengan cara dijahit maupun dilem menggunakan lem adhesive leter, tetapi kalau menggunakan bahan lem bening, maka bahan kulit akan kaku karena pengaruh lem.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment