Sporozoa
Hewan-hewan bersel satu yang tidak memiliki alat gerak dikelompokkan dalam sporozoa. Anggota filum Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia. Pada salah satu tahapan siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil. Makanan diserap langsung dari hospesnya melalui permukaan tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui permukaan tubuh. Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam filum Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Contoh lainnya adalah Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia.
1 ) Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual)
Ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia, melalui air liur, sporozoid Plasmodium (berbentuk pipih, bergerak) masuk ke dalam tubuh, mengikuti aliran darah hingga akhirnya mencapai sel-sel hati atau sistem limfa. Dalam sel-sel hati, sporozoid membelah membentuk sel-sel baru yang disebut merozoid. Merozoid dapat menginfeksi sel-sel hati yang lain dan menyerang eritrosit. Eritrosit yang diserang merozoid akan pecah. Merozoid akan membelah dengan sangat cepat, sehingga banyak sekali eritrosit yang pecah. Oleh karena itu, penderita akan menunjukkan gejala anemia. Pada saat eritrosit pecah, suhu tubuh penderita akan naik. Siklus pembentukan merozoid akan berulang setiap 48 atau 72 jam, atau dalam waktu tidak tentu bergantung pada jenis Plasmodium.
2 ) Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual) Fase seksual Plasmodium mulai terjadi ketika merozoid tumbuh menjadi sel penghasil gamet (gametosit). Terdapat dua macam gametosit, yaitu makrogametosit (penghasil gamet betina) dan penghasil mikrogametosit (penghasil gamet jantan). Gametosit ini hanya dapat dihasilkan dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. Jadi, sekarang kalian mengetahui mengapa penyakit malaria ditularkan melalui vektor nyamuk Anopheles betina.
Selanjutnya gametosit akan membentuk gamet, makrogametosit membentuk makrogamet dan mikrogametosit membentuk mikrogamet. Peleburan kedua gamet ini akan menghasilkan zigot. Proses ini terjadi pada usus nyamuk. Zigot yang terbentuk akan menembus dinding usus nyamuk. Dalam dinding usus nyamuk, zigot tumbuh menjadi oosit (kista berdinding tebal). Oosit akan berkembang menjadi sporozoid yang banyak sekali dan bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Jika nyamuk ini menggigit orang yang sehat maka dimulailah siklus hidup Plasmodium.
0 komentar:
Post a Comment