-->

Neraca

Yaitu laporan keuangan yang menunjukan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu. Neraca merupakan perluasan dari persamaan dasar akuntansi. Data untuk menyusun laporan neraca diambil dari neraca lajur kolom ke 11 dan ke 12.

Isi dari neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Kelompok Aset, yang terdiri dari:
x Aset Lancar.
x Investasi jangka panjang.
x Aset tetap
x Aset yang tidak berwujud.
x Aset lain-lain
b. Kewajiban
x Kewajiban lancar
x Kewajiban jangka panjang
x Kewajiban lain-lain
c. Ekuitas 
x Modal saham
x Agio/Disagio saham
x Cadangan-cadangan
x Saldo laba


Aset adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan diharapkan akan memberi manfaat di masa yang akan datang. Aset terdiri dari:

a. Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek. Yang dimaksud jangka pendek di sini adalah satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, dipilih mana yang lebih panjang. Yang termasuk aset lancar adalah:
x Kas, yaitu saldo uang tunai pada tanggal neraca.
x Bank, yaitu saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca.
x Surat berharga jangka pendek
x Piutang
x Persediaan, yaitu barang berwujud yang tersedia untuk dijual, diproduksi atau masih  dalam proses. x Beban yang dibayar di muka.

b. Investasi jangka panjang (Long-term Investments)

Kelompok ini terdiri dari aset berjangka panjang (tidak utuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.  Yang termasuk kelompok investasi jangka panjang antara lain: x penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. x dana untuk tujuan-tujuan khusus, seperti dana untuk pelunasan hutang jangka panjang. x tanah yang tidak dipakai untuk lokasi usaha.

c. Aset Tetap (Fixed Assets)

Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan untuk operasi normal perusahaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal, dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan. Yang tergolong aset ini adalah: x tanah untuk lokasi usaha x gedung x mesin-mesin dan peralatan produksi x peralatan kantor x kendaraan.

d. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)

Aset tak berwujud terdiri dari hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan. Contohnya adalah hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.

e. Aset Lain-lain (Other Assets)

Aset  ini digunakan untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar , investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Contoh dari kategori ini adalah mesin yang tidak dipakai dalam operasi.

Kewajiban dapat digolongkan menjadi:

a. Kewajiban lancar (Current Liabilities) Kewajiban lancar meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan.   Yang tergolong kewajiban lancar adalah:
x hutang usaha
x beban yang masih harus dibayar
x pendapatan yang diterima di muka
x utang pajak
x utang bunga

b. Kewajiban Jangka Panjang (Long-term Debts) Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Yang termasuk utang jangka panjang adalah:
1. utang hipotik
2. utang obligasi

c. Kewajiban Lain-lain (Other Liabilities) Kewajiban lain-lain adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

Ekuitas menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.

Jenis ekuitas berdasar bentuk perusahaan: Bentuk Perussahaan Jenis ekuitas
1. Perusahaan Perseorangan Modal Pemilik
2. Perusahaan Persekutuan Modal sekutu
3. Perusahaan Perseroan Modal Saham

4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menunjukan sumber dan penggunaan kas selama satu periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus kas membutuhkan data/informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang kebersangkutan.

5. Catatan atas Laporan Keuangan Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam dalam neraca, laporan laba rugi, laporan erubahan equitas dan laporan arus kas serta informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen. 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment