-->

Konsep Tata Suara

Penataan suara merupakan bagian penting dari proses komunikasi agar informasi dapat diterima dengan jelas oleh penerima informasi atau terjadi kelancaran proses komunikasi dari komunikator menuju komunikan. Misalnya  ketika pemuka agama menyampaikan nasehat kepada umatnya, pimpinan berpidato didepan publik, dan pemain panggung mengkomunikasikan pementasan kepada penonton. Penataan suara adalah sistem kerja atau  mengatur penguatan sumber suara yang melewati peralatan tata suara. Penataan suara dimulai dari pemahaman sumber suara yang akan diproses atau dikuatkan dan memilih dan menentukan microphone yang sesuai dengan jenis dan karakteristik sumber suara. Langkah selanjutnya adalah memahami peralatan pemroses suara dan pemahaman akustik ruang.  Penguatan suara dapat mencapai titik terendah atau titik tertinggi, namun tidak mengurangi kualitas sumber suara yang diperkuat. Tujuan penataan suara adalah menghasilkan suara sesuai dengan karakteristik sumber suara asli, enak, dan nyaman didengar. Yang dimaksud sesuai dengan karakter suara atau bunyi asli adalah hasil pengolahan sumber bunyi masih menunjukkan karakter suara asli. Misalnya suara orang dewasa masih terdengar karakter dewasanya tidak boleh terdengar seperti suara anak-anak atau seperti suara robot, suara burung merpati harus terdengar seperti suara burung merpati bukan burung tekukur. Namun dalam hal tertentu
dengan tujuan khusus hal tersebut sangat mungkin dilakukan dalam penataan suara atau penataan bunyi. Suara yang enak dan nyaman didengar adalah suara yang sesuai dengan kemampuan pendengaran manusia (normal hearing). Suara yang berada diluar kemampuan pendengaran mengakibatkan rasa tidak nyaman, dan ketidakmampuan pendengaran merespon suara atau bunyi di luar batas kemampuan gendang telinga dapat menimbulkan rasa sakit dan akan merusak selaput pendengaran.  Gelombang suara yang dapat ditangkap oleh pendengaran manusia pada rentang frekuensi 20 Hz - 20.000 Hz.  Artinya pendengaran masih mampu merespon suara nada rendah 20 Hz,dan  masih mampu merespon nada tinggi sampai 20.000 Hz. Ada sebagian manusia juga memiliki pendengaran yang mampu merespon bunyi atau suara pada frekuensi lebih lebar. Kemampuan dengar seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat tinggal. Kepekaan telinga seseorang yang tinggal ditepi laut atau dekat air terjun sangat berbeda dengan orang yang tinggal di sekitar pegunungan. Hal ini disebabkan kebiasaan gendang telinga merespon getaran udara yang ada disekitarnya.

Suara adalah getaran udara yang dihasilkan sumber bunyi, biasanya dari benda padat yang bergetar merambat melalui media atau perantara. Perantara dapat berupa benda padat, cair, dan udara yang merambat atau menghantarkan kepada alat pendengaran. Tata adalah suatu usaha pengaturan terhadap sesuatu bentuk, benda, dan sebagainya untuk suatu tujuan tertentu. Jadi tata suara adalah suatu usaha untuk mengatur, menempatkan dan memanfaatkan sumber suara atau berbagai sumber suara sesuai dengan etika dan estetika untuk suatu tujuan tertentu, misalnya penataan suara ruang rapat, tempat ibadah, penyiaran, perekaman atau reccording, dan suatu pertunjukan teater. Teknik penataan suara adalah suatu cara melakukan proses pengolahan sumber suara yang memiliki tingkat kekerasan yang lebih   tinggi dari sumber suara asli. Teknik penataan suara juga diartikan menggabungkan berbagai sumber suara melalui peralatan elektronika dengan tujuan tertentu untuk mendapatkan satu hasil olahan karakteristik sumber suara yang nyaman dan enak didengar.

Pengolahan suara meliputi perbandingan tingkat kekerasan dan warna suara. Tingkat kekerasan suara menjadi komplek ketika berada dalam situasi dan ruang yang berbeda. Misalnya ketika dua orang terlibat dalam pembicaran dengan tingkat kekerasan suara, akan menjadi berbeda ketika berada dalam lingkungan yang berbeda. Misalnya, dua orang berbicara di ruang tamu  tingkat kekerasan suara pasti berbeda dengan pembicaraan dua orang di dalam pasar atau di dekat mesin tenun yang sedang bekerja. Demikian pula dengan guru di kelas dengan jumlah siswa yang banyak dan pidato pembina upacara di lapangan upacara. Hasil penataan suara akan berakibat langsung pada pendengaran manusia, selaput pendengaran atau gendang telinga menerima getaran yang merambat melalui udara sesuai besar kecil suara yang dihasilkan sumber bunyi atau suara. Bentuk getaran adalah kerapatan dan kerenggangan udara yang disebut dengan gelombang (frekuensi) suara. Gelombang suara yang sampai pada rongga telinga dapat menggetarkan selaput gendang pendengaran dan menimbulkan rangsangan pada ujung syaraf pendengaran. Rangsangan getaran udara yang berulang-ulang dan diteruskan kepada pusat syaraf atau otak, apabila getaran yang berasal dari sumber bunyi berhasil mencapai otak melalui alat pendengaran, maka kita dapat mendengar bunyi atau suara (sound). Tingkat kekerasan suara manusia sangat terbatas untuk mencapai jarak tertentu atau area yang luas. Misalnya dalam suatu gedung pertunjukan yang luas, apakah suara seorang pemain di panggung dapat ditangkap dengan jelas oleh penonton yang duduk paling belakang?, oleh karena itu untuk mengatur tingkat kekerasan sumber suara diciptakanlah peralatan pengolah suara. Melalui rangkaian peralatan tertentu, keluaran sumber suara dapat diatur sesuai dengan tujuan penataan suara. Tingkat kekerasan suara diatur melalui volume atau level audio amplifier dalam satuan decibel (db), keras lemahnya suara diukur dari jarak tinggi dan rendahnya gelombang suara (amplitudo). Pada batas tertentu keluaran dari audio amplifier dapat merusak audio speaker, untuk menghindari hal tersebut, seorang penata suara harus melakukan pengukuran (kalibrasi) test tone 1Khz pada master out audio mixer dan audio amplifier. Test tone 1 Khz adalah untuk memberikan perbandingan keluaran pada master out 100% atau 0 db. Jadi seberapa besar input pada peralatan tersebut, hasil keluaran tidak akan melebihi batas yang telah ditentukan. Hasil olahan suara yang tidak sempurna atau berlebihan (over modulasi) dapat mengakibatkan kerusakan komponen peralatan dan suara yang dihasilkan terpotong atau cacat. Pengolahan warna suara dilakukan melalui pengaturan perbandingan atau penyeimbangan antara frekuensi suara rendah (low atau bass), frekuensi menengah (middle atau vocal) dan frekuensi suara tinggi (high atau treble) yang ada pada audio mixer atau audio equalizer. Pemahaman terhadap rentang frekuensi suara sangat penting bagi penata suara dalam melakukan pengolahan suara. Hal ini untuk menetapkan pada frekuensi berapa yang hendak ditonjolkan dan dimana frekuensi yang hendak dikurangi. Bunyi atau suara bernada rendah pada rentang frekuensi 20 Hz – 500 Hz,  midrange 500 Hz – 4000 Hz, suara bernada cenderung tinggi pada rentang frekuensi 4000 Hz – 10000 Hz, dan suara-suara yang bernada tinggi ada pada rentang 10000 Hz – 20000 Hz. Rapat renggang getaran suara dihitung dalam satuan Hertz (Hz). Sumber suara akustik cenderung dinamis, kadang datar, cepat, tinggi dan rendah. Kerapatan dan kerenggangan getaran atau gelombang ini yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya nada suara yang dijadikan dasar audio equalizer dalam pembagian atau pengelompokan warna suara (timbre). Hertz (Hz) adalah jumlah putaran atau gelombang dalam satu detik.

Gelombang bergetar rapat atau cepat akan menghasilkan  suara bernada tinggi, jika semakin renggang getaran atau putaran suara bernada rendah. Pemahaman antara getaran dengan putaran sering membingungkan (sebagai ilustrasi kita tarik garis datar sebagai titik tengah, gelombang kita gambarkan pada garis datar seperti gambar gunung di atas garis dan gambar gunung ke bawah garis secara bersambungan hingga sepanjang garis tergambar gunung ke atas bersambungan dengan gambar gunung ke bawah). Gambaran seperti itu disebut gelombang atau sinyal. Gelombang yang di atas garis disebut siklus positif dan di bawah garis siklus negatif. Kerapatan dan kerenggangan sinyal disebut frekuensi, dan jarak antara puncak siklus positif sampai puncak siklus negatif disebut amplitudo. Satu putaran adalah penjumlahan dari satu siklus positif dan satu siklus negatif. Jika dalam satu detik menghasilkan 10 siklus positif dan 10 siklus negatif maka jumlah getaran tersebut 20 getaran, jadi 20 
getaran dibagi dua (satu putaran) sama dengan 10 putaran tiap detik (10 Hz).



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment