-->

Sistem Klasifikasi

Klasifikasi sebenarnya adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan keseragaman ciri atau sifat di antara keanekaragaman sifat yang ada pada di antara makhluk hidup tersebut.  Misalnya ada kelompok hewan buas dan tidak buas, kelompok hewan pemakan rumput dan pemakan daging, tumbuhan obat-obatan, tumbuhan penghasil pangan, dan tanaman hias. Tentu kamu dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup dengan cara seperti itu. Banyak ahli yang mengembangkan cara pengelompokan makhluk hidup yang lebih baik, misalnya Aristoteles (384 – 322 SM) mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak, dan pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi hewan berdarah dan tidak berdarah. John Ray (1627 – 1708) merintis pengelompokkan makhluk hidup menjadi kelompok-kelompok kecil dan memperkenalkan konsep tentang spesies. Carolus Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan struktur ke dalam takson-takson dan memperkenalkan sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur. Makhluk hidup dikelompokkan menjadi lima kingdom/ kerajaan yaitu Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil klasifikasi makhluk hidup disebut takson. Pengelompokan ke dalam takson-takson didasarkan atas banyaknya persamaan dan perbedaan ciri morfologi, fisiologi, dan anatominya. Sekarang juga dikembangkan perunutan sekuens ADN untuk menentukan kekerabatan makhluk hidup. Makin banyak persamaan, dikatakan makin dekat hubungan kekerabatannya dan makin sedikit persamaannya, makin jauh kekerabatannya. Makhluk hidup yang memiliki banyak persamaan ciri, dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur), dimasukkan ke dalam suatu kelompok (takson) yang disebut spesies atau jenis. Beberapa spesies atau jenis yang berkerabat dekat dapat dikelompokkan ke dalam takson famili atau suku. Famili yang berkerabat dekat membentuk ordo atau bangsa. Ordo-ordo yang berkerabat dekat dikelompokkan ke dalam satu kelas. Kelas-kelas yang berkerabat dikelompokkan ke dalam suatu filum untuk hewan, pada tumbuhan disebut divisi. Semua filum dan atau divisi yang berkerabat membentuk kingdom atau kerajaan. Dengan cara ini maka terbentuk tingkatan klasifikasi atau tingkatan takson. Semakin tinggi kedudukan suatu takson maka semakin sedikit persamaan ciri tetapi semakin banyak jumlah anggotanya. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan takson, semakin banyak persamaan ciri, tetapi jumlah anggotanya sedikit. Untuk membantu memahami uraian di atas, perhatikan skema pada Gambar 6.14. Perhatikan juga contoh klasifikasi kucing dan rumput teki di samping. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Saat ini dikenal tiga sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu sistem artifisial (buatan), sistem alami, dan sistem filogenetik.
a. Sistem artifisial atau buatan, menggunakan ciri-ciri atau sifatsifat yang sesuai dengan kehendak manusia atau sifat yang lain. Misalnya tumbuhan diklasifikasikan berdasarkan habitus atau perawakan menjadi pohon, perdu, semak, terna, dan memanjat. Tokoh sistem Artifisial antara lain Aristoteles dan Carolus Linnaeus.

b. Sistem alami , dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de Lamarck yang menghendaki agar kelompok atau takson dibentuk secara alami yaitu menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi secara alami atau sewajarnya. Contoh, hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, bersisik,
berambut, dan lain-lain. Sedangkan pada tumbuhan ada kelompok tumbuhan biji berkeping satu dan tumbuhan berkeping biji berkeping dua.
c. Sistem Filogenetik, muncul setelah dikemukakan teori evolusi oleh Charles Darwin pada tahun 1859 yang menyusun takson berdasarkan sifat morfologi, anatomi, fisiologinya, dan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya serta mengacu pada hubungan evolusioner nenek moyang dan keturunannya. Perhatikan diagram pohon filogenetik hewan dan tumbuhan pada Gambar 6.15 yang menunjukkan urutan evolusi hewan dan pada tumbuhan. Perkembangan sistem klasifikasi filogenetik adalah sebagai berikut.
1) Sistem dua kingdom, diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1735 yaitu kindom Vegetabilia dan Animalia.
2) Sistem tiga kingdom, diusulkan oleh Haeckel pada tahun 1866 yaitu kingdom Protista, Plantae, dan Animalia.
3) Sistem empat kingdom, dikemukakan oleh Herbert Copeland pada tahun 1956. Copeland menambahkan satu kindom Protoctista sehingga terdapat empat kingdom yaitu Monera, Protoctista, Plantae, dan Animalia.
4) Sistem lima kingdom, dikemukakan oleh Robert Whittaker pada tahun 1969 yang membagi Protoctista menjadi dua kingdom yaitu Protista dan Fungi sehingga terdapat lima kingdom, meliputi Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Sebelumnya pada tahun 1937 Chatton mengusulkan pembagian makhluk hidup menjadi dua kelompok utama yaitu Prokaryota dan Eukaryota yang didasarkan pada ada tidaknya membran inti sel.
5) Sistem enam kingdom, diusulkan oleh Carl Woese pada tahun 1977. Woese membagi Monera menjadi dua kingdom yaitu Archaebacteria dan Eubacteria sehingga terdapat enam kingdom. Pada tahun 1990, Woese dan rekan-rekannya kembali mengusulkan sistem pengelompokan makhluk hidup menjadi tiga domain yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment