-->

Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja

Bila kita tinjau lebih lanjut maka ruang lingkup ilmu teknik tata cara dapat
dibagi ke dalam dua bagian besar masing-masing pengaturan kerja dan
pengukuran kerja.

Peraturan kerja berisi prinsip-prinsip mengatur komponen-komponen
sistem kerja untuk mendapatkan altematif-altematif sistem kerja terbaik.
Disini komponen-komponen sistem kerja diatur sehingga secara bersama
sama berada dalam suatu komposisi yang baik yaitu yang dapat
memberikan efisien dan produktifitas tertinggi. Jadi pada bagian
pengaturan ini kita dipersenjatai dengan prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan dan diusahakan pelaksanaannya. Dengan prinsip-prinsip ini
kita akan mendapatkan altematif-alternatif sistem kerja terbaik. Harap
diperhatikan bentuk jamak yang diberikan pada kata alternatif. sistem
terbaik, melainkan beberapa sistem terbaik. Mengapa demikian? lni
adalah karena sifat ―prinsip‖ dari prinsip-prinsip itu sendiri yaitu bukan
bertindak seperti rumus yang harus pastinya didapat segera setelah
harga-harga variabel bebasnya dimasukkan ke dalamnya. Macam
pekerjaan yang terdapat di sekeliling kita juga banyak, begitu
heterogennya dengan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri sehingga
tidak mungkin untuk menyusun suatu rumus tunggal untuk itu semua
dengan mana jawaban atas pertanyaan ―sistem mana yang terbaik‖ dapat
langsung diperoleh.

Prinsip-prinsip yang dikembangkan, bila diperhatikan dan diusahakan
kerja lainnya yang tersedia. Misalkan saja pekerjaan menyusun lembaran
lembaran menjadi suatu buku, sistem kerja yang dapat diadakan sangat
banyak. Tentang urutan-urutan pengambilan kertasnya dari halaman
pertama sampai terakhir saja sudah terdapat beberapa cara diantaranya
menempatkan tumpukan lembaran-lembaran satu sampai terakhir
berturut-turut dan seorang mengumpulkan halaman demi halaman sampai
semua tersusun menjadi satu. Alternatif lainnya adalah dipekerjakannya
dua orang  dengan yang pertama bertugas menyusun halaman satu
sampai halaman pertengahan, dan lainnya halaman pertengahan +1
sampai halaman terakhir. Alternatif lainnya lagi adalah bila dipekerjakan
tiga orang, empat orang dan seterusnya. Dilihat dari cara meletakkan
tumpukan-tumpukan lembaran-lembaran halamanpun ada berbagai cara,
misalnya  menempatkan tumpukan berturut-turut pada sebuah meja
bundar dengan susunan sedemikian sehingga tumpukan halaman terakhir
bersebelah dengan halaman pertama. Belum lagi jika lingkungan fisik
diperhatikan seperti penempatan dan pengarahan cahaya lampu,
temperature, kelembaban ruangan dan sebagainya. 
Jika alternative yang begitu banyak itu harus dilihat satu-satu untuk
mencari mana yang terbaik kiranya jelas hanya membuang-buang waktu
saja. Prinsip-prinsip pengaturan kerjalah yang ―membimbing‖ kita untuk
memusatkan perhatian hanya kepada beberapa alternative saja, tentu
yang merupakan beberapa terbaik sehingga usaha mencari satu sistem
terbaik dapat lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan. 

Pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan pengaturan terhadap
peralatan dan perlengkapan serta lingkungan kerja dipelajari melalui apa
yang danamakan ergonomi, studi gerakan dan ergonomi gerakan.

Setelah mendapatkan beberapa alternatif  terbaik, langkah berikutnya
adalah memilih satu diantaranya yang terbaik. Pekerjaan ini bukanlah
pekerjaan mudah karena kita tidak dapat begitu saja menentukannya
sebab antara  alternative dengan lainnya sangat berdekatan, ataupun
yang memiliki kelebihan dan kelemahan pada segi yang berlawanan.
Kesulitan ini terhadap masing-masing alternatif. Hal ini tidak berbeda
dengan menentukan mana diantara orang-orang A,  B, dan C yang
mempunyai berat badan terbesar, karena dilihat secara biasa ketiganya
tampak seimbang. Dalam keadaan demikian tiada jalan lain kecuali satu
demi satu orang tersebut ditimbang. Seandainya untuk suatu pekerjaan
diperlukan orang-orang yang berat, maka jelas orang yang terbaik untuk
pekerjaan tersebut adalah yang memiliki kilogram berat badan terbesar.
Seandainya yang diperlukan orang-orang yang tinggi, jelas pula bahwa
orang terbaik adalah yang mempunyai centimeter tinggi terbesar. Dalam
keadaan-keadaan begini, tidaklah sulit menentukan orang yang mana
yang terbaik karena kriterianya jelas, yaitu berat dan tinggi. Tidak
demikian halnya dengan menentukan sistem kerja yang terbaik; apa
kriterianya?

Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentang
kebaikan suatu sistem kerja, yaitu waktu, tenaga, psikologis dan
sosiologis. Artinya suatu sistem kerja danilai baik jika sistem ini
memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat, tenaga yang
diperlukan untuk menyelesaikan sangat sedikit dan akibat-akibat
psikologis dan sosiologis yang ditimbulkan sangat minim. Berdasarkan
criteria-kriteria inilah alternative-alternatif sistem kerja dibandingkan satu
terhadap lainnya. Semakin ―murah‖ semakin baiklah sistem kerja yang
bersangkutan. Dengan kata lain, semakin efisien semakin baiklah sistem
kerjanya.

Bagian dari teknik tata cara yang mempelajari cara-cara pengukuran
sistem kerja disebut pengukuran kerja. Bagian ini ini berisi teknik-teknik
pengukur waktu, tenaga dan akibat-akibat psikologis serta sosiologis.

Teknik-teknik ini dikembangkan secara multidisiplin, artinya dengan
menggunakan dan memadukan berbagai ilmu seperti statistik, fisiologis,
psikologi, dan sosiologi.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment