-->

Pengertian teknik tata tara kerja

Teknik tata cara kera adalah suatu ilmu an terdiri dari teknik-teknik dan
prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem
kerja. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengatur
komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat
dan kemampuan-kemampuannya, bahan, perlengkapan  dan peralatan
kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat
efisiensi dan produktifitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang
dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat-akibat psikologis dan
sosiologis yang ditimbulkannya.

Telah dikemukakan tadi bahwa teknik tata cara merupakan hasil
perpaduan antara teknik-teknik pengukuran waktu dan prinsip-prinsip studi
gerakan sebagaimana masing-masing dikembangkan oleh para
pemulanya. Dalam perkembangan-perkembangan selanjutnyapun ciri
masing-masing tetap ada walaupun dalam cakupan yang lebih luas.
Walaupun tidak hanya pengukuran waktu, pengukuran- pengukuran tetap
dilakukan dengan teknik-teknik pengukurannya. Prinsip-prinsip yang
adapun bukan hanya menganalisa gerakan atau disekitar itu, tetapi juga
menyangkut banyak prinsip lain dan perancangan sistem kerja seperti
perancangan tata letak tempat kerja dan peralatan dalam lingkungannya
dengan manusia pekerjanya.

Yang dicari dengan teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini sistem kerja yang
terbaik yaitu yang memiliki efisiensi dan produktifitas yang setinggi
tingginya. Sistem kerja itu sendiri terdiri dari empat komponen yaitu
manusia, bahan, perlengkapan dan peralatan seperti mesin dan perkakas
pembantu, lingkungan kerja seperti ruangan dengan udaranya dan
keadaan pekerjaan-pekerjaan lain disekelilingnya. Artinya komponen
komponen itulah yang mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja.
Dengan menggunakan teknik-teknik dan prinsip-prinsip yang disebut
diatas komponen-komponen diatur sehingga berada dalam suatu
komposisi yang memungkinkan tercapainya tujuan tadi.

Efisiensi, dapat didefinisikan sebagai keluaran (output) dibagi masukan
(input). Semakin besar harga rasio ini semakin tinggi efisiensinya. Dalam
pemrosesan sebuah produk, efisiensi penggunaan bahan dihitung dengan
membagi banyaknya bahan yang menjadi produkjadi dengan banyaknya
bahan yang dimasukan kedalam proses. Dalam teknik tata cara kerja
pengertian efisiensi diterapkan dalam bentuk pembandangan antara hasil
(performance) yang dicapai dengan ongkos yang dikeluarkan untuk
mendapatkan hasil tersebut. Yang dimaksudkan dengan ongkos di sini
bukanlah besarnya uang yang dikeluarkan untuk memberikan hasil
tertentu, tetapi dalam pengertian luas yaitu dapat berupa waktu yang
dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan dan/atau akibat-akibat psikologis dan
sosiologis dari pekerjaan yang bersangkutan. Memang semua
"pengeluaran" ini dapat dihargakan dengan uang walaupun untuk akibat
akibat psikologis dan sosiologis hal ini tidak terlampau mudah dilakukan.

Jadi semakin sedikit biaya yang diberikan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan semakin efisien sistem kerjanya. Efisiensi yang tinggi
merupakan prasyarat produktifitas yang tinggi. Memang dapat saja suatu
sistem memberi hasil yang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan
efisiensi, tetapi ini berarti hasil tersebut diperoleh dengan "harga" mahal.
Lebih jauh lagi produktifitas maksimum tidak dapat dicapai walau dengan
ongkos mahal jika efisiensinya rendah. Hal ini tidak berbeda dengan
seseorang yang menebang pabon beringin dengan rnenggunakan pisau
dapur. Bukannya tidak rnungkin batang itu pada akhimya tumbang, tetapi
dapat diduga bahwa untuk itu dia mengeluarkan sangat banyak tenaga,
membutuhkan waktu sangat lama dan
secara psikologis sangat menjemukan dan mengesalkan, mungkin
dengan beberapa kali rnerasa tak rnampu dan hampir putus asa. Setiap
orang tentu akan berkata bahwa penebang tadi bekerja dengan sangat
tidak efisien jika dibandingkan seandainya dia menggunakan gergaji yang
sesuai. Dalam contoh ini, walaupun ongkos sangat mahal, pekerja tidak
dapat memberi hasil rnaksimum: dibandingkan, berapa pohon yang dapat.
ditumbangkannya dengan tenaga, waktu dan lain-lain yang sarna jika
untuk itu dia menggunakan gergaji yang digerakan mesin sebagai ganti
dari pisau dapur.

Di dalam contoh inipun terlihat bagaimana salah satu komponen sistem
kerja, dalam hal ini gergaji sebagai peralatan, diatur sehingga
mendatangkan efisiensi yang lebih tinggi. Dalam keadaan-keadaan lain
beberapa atau semua komponen sistem kerja termasuk pekerjanya diatur
dan diukur untuk mendatangkan efisiensi dan produktifitas yang lebih
tinggi.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment