-->

Proses Terjadi Kelelahan.


Banyak definisi yang diberikan kepada kelelahan ini, tetapi secara garis
besarnya dapat dikatakan bahwa kelelahan ini merupakan suatu pola
yang timbul pada suatu keadaan, yang secara umum terjadi pada setiap
individu, yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya.
Pada dasarnya pola ini ditimbulkan oleh dua hal, yaitu: akibat kelelahan
fisiologis (fisik atau kimia) dan akibat kelelahan psikoligie (mental atau
fungsionil); ini bisa bersifat
obyektif (akibat perubahan performance) dan bisa bersifat subyektif
(akibat perubahan dalam perasaan dan kesadaran).

Yang dimaksud dengan kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang timbul
karena adanya perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh. Dari segi
fisiologis, tubuh manusia dapat dianggap sebagai, mesin yang
mengkonsumir bahan bakar, dan memberikan output berupa tenaga
tenaga yang berguna untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Pada
prinsipnya, ada 5 macam mekanisme yang dilakukan tubuh, yaitu: sistem
peredaran, sistem pencernaan, sistem otot, sistem syaraf dan sistem
pernapasan. Kerja fisik yang kontinyu, berpengaruh terhadap mekanisme
mekanisme di atas, baik secara sendiri-sendiri ataupun sekaligus.

Kelelahan terjadi karena terkumpulnya produk-produk sisa dalam otot dan
peredaran darah, dimana produk-produk sisa ini bersidat bisa membatasi  kelangsungan aktivitas otot. Atau, mungkin bisa dikatakan bahwa produk
produk sisa ini mempengaruhi serat-serat syaraf dan sistem syaraf pusat
sehingga menyebabkan orang menjadi lambat bekerja jika sudah lelah.

Makanan yang mengandung glikogen, mengalir dalam tubuh melalui
peredaran darah. Setiap kontraksi dari otot selalu diikuti oleh reaksi kimia
(oksidasi gIukosa) yang merubah glicogen tersebut menjadi tenaga, panas
dan asam laktat (produk sisa). Dalam tubuh dikenal fase pemulihan, yaitu
suatu proses untuk merubah asam laktat menjadi glikogen kembali
dengan adanya oksigen dari pernapasan, sehingga memungkinkan otot
otot bisa bergerak secara kontinyu ini berarti, keseimbangan kerja bisa
dicapai dengan baik, apabila kerja fisiknya tidak terlalu berat.
Pada dasarya kelelahan ini timbul karena terakumulasinya produk sisa
dalam otot atau peredaran darah yang disebabkan tidak seimbangnya
antara kerja dan proses pemulihan.

Secara Iebih jelas, terdapat tiga penyebab timbulnya kelelahan fisik, yaitu:
Pertama, oksidasi glukose dalam otot menimbulkan CO2, saerolactic,
phosphati dan sebagainya, dimana zat-zat tersebut terikat dalam darah
yang kemudian dikeluarkan waktu bernafas. Kelelahan terjadi apabila
pembentukan zat-zat tersebut tidak seimbang dengan proses
pengeluarannya, sehingga timbul penimbunan dalam jaringan otot yang
mengganggu kegiatan otot selanjutnya.

Kedua, Karbohidrat yang didapat dan makanan dirubah menjadi glukosa
dan disimpan di hati dalam bentuk glukogin. Setiap 1 cm3 darah normal
akan membawa 1 mm glukosa, berarti setiap sirkulasi darah hanya
membawa 0,1 persen dan sejumlah glokogen yang ada dalam hati.
Karena bekerja, persediaan glikogen dalam hati akan menipis, dan
kelelahan akan timbul apabila konsentrasi glikogen dalam hati tinggal n,7
persen.

Kctiga, dalam kcadaan normal jumlah udara yang masuk melalui
pernapasan kira-kira 4 lt/mcnit, sedangkan dalam-kcadaan kerja kcras,
dibutuhkan udara kira-kira 15 It/menit. Ini berarti pada suatu tingkat kerja
tcrtcntu akan dijumpai suatu keadaan dimana jumlah ok.c;igcn yang
masuk melalui pernapasan lebih kecil dan tingkat
kebutuhan. Jika hal ini tcrjadi maka kelclahan akan timbul, karena reak.c;i
oksidasi dalam tubuh yaitu untuk mcngurangi asam laktat mcnjadi air
(H2O) dan CO2 agar dikcluarkan dari tubuh, mcnjadi tidak seimbang
dengan pcmbentukan asam laktat itu scndiri (asam laktat tcrakumulasi
dalam otot atau dalam I"K:rcdaran darah).
Macam kelelahan kcdua ialah kelelahan psikologis. Kelelahan ini bisa
dikatakan kelclahan yang palsu, yang timbul dalam pcrasaan orang yang
bersangkutan dan terlihat dengan tin.¥fkahla kunya atau pcndapat
pcndapatnya yang tidak konsekwen lagi sertaj iwanya yang labil de~an
adanya perubahan walaupun scndiri dalam kondisi lingkungan atau
kondisi tubuhnya.
Jika hal ini menyangkut pcrubahan yang bersangkutan dengan moril
seseorang. Sebab-sebab
kelelahan ini bisa diakibatkan oleh bcbcrapa hal, diantaranya: kurang
minat dalam pekerjaan,
berbagai penyakit: motlotoni; kcadaan lingkungan; adanya hukum moral
yang mengikat dan merasa tidak cocok; sebab-sebab mental seperti:
tanggung jawab, kekhawatiran dan konfik-konfik. Pengaruh-pengaruh ini
seakan-akan terkumpul dalam tubuh (benak) dan menimbulkan rasa lelah.

Para ahli banyak melakukan percobaan-percobaan yang tujuannya ingin
mengetahui proSes 'terjadanya kelelahan psikologis ini, sehingga saat ini
ada suatu konsep yang menyatakan,"bahwn kelelahan ini timbul karena
adanya reaksi fungsionil dari pusata keadaan dan perasaa kesadaran,
yaitu cortex ~crcbri yang bekerja atas pcngaruh dua sistem antagonistik,
yaitu sistem penghambat (inhibisi) dan sistem pcnggcrak (aktivasi). Sistem
penghambat ini terdapat dalam thalamus, dan bcrsifat mcnurunkan
kcmampuan manusia untuk bereaksi. Sedangkan sistem pcnggcrak
terdapat dalam formatio rctikolaris, yang besifat dapat merangsang pusat
pusat
vegctatif untuk konvcrsi crgotropis dari pcralatan-pcralatan tubuh kearah
bereaksi. Dengan demikian, kcadaan sc...C<lrang pada suatu saat sangat
tergantung pada hasil kerja kedua sistem antagonis ini. Apabila sistem
pcnggcrak Icbih kuat dari sistem penghambat, maka keadaan orang
tersebut ada dalam kcadaan segar untuk bekerja. Scbaliknya, apabila
sistem penghambat lebihkuat dari sistem pcnggcrak maka orang tersebut
akan mcngalami kelelahan. Itulah sebabnya,
apabila seseorang yang sedang lelah, dapat melakukan aktivitas secara
tiba-tiba apabila mengalami suatu peristiwa yang tidak terduga atau terjadi
ketegangan emosi. Demikian juga kerja yang monoton bisa menimbulkan
kelelahan walaupun mungkin beban kerjanya tidak seberapa, hal ini
disebabkan karena sistem penghambat Iebih kuat dibandingkan sistem
penggerak.

Gejala-gejala atau perasaan-perasaan dari kelelahan:
1. Perasaan berat dikepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki terasa
berat, menguap, pikiran merasa kacau, mengantuk, mata merasa "berat",
kaku dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, dan
merasa ingin berbaring.
2. Merasa susah berpikir, lelah berbicara, menjadi gugup, tidak dapat
berkonsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhadap sesuatu,
cenderung untuk Iupa, kurang kepercayaan, cemas terhadap sesuatu,
tidak dapat mengontrol sikap, dan tidak dapat tekun dalam pekerjaan.
3. Sakit kepala, kekakuan bahu, mcrasa nyeri di punggung, pcrnapasan
merasa tertekan, haus, suara serak, merasa pening, spasmc dari kelopak
mata, tremor pada anggota harlan, dan merasa kurang sehat badan.

Gejala-gejala yang termasuk kelompok 1, menunjukkan perlemahan
kegiatan, kelompok 2 menunjukkan perlemahan motivasi dan kelompok 1
menunjukkan kelelahan fisik akibat psikologis.
Kelelahan dapat dikurangi dengan berbagai cara, diantaranya:
-Sediakan kalori secukupnya se bagai input untuk tubuh.
-Bekerja dengan mcnggunakan metoda kerja yang baik, misalnya bekerja
dengan memakai
-Memperhatikan kemampuan tubuh, artinya pengeluaran tenaga tidak
melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasan-batasannya.
-Memperhatikan waktu kerja yang teratur. Berarti harus dilakukan
pengaturan terhadap jam kerja, waklu istirahat dan sarana-sarananya,
masa-masa libur dan rekreasi, dan lain-lain.
-Mengatur lingkungan risik scbaik-baiknya, seperti temperatur, temperatur,
sirkulasi udara, pecahayaan, kebisingan, getaran .bau/wangi-wangian dan
lain-lain.
-Berusaha unluk mengurangi monoloni dan ketegangan-kctegangan akibal
kerja, misalnya dengan menggunakan warna dan dekorasi ruangan kerja,
menyediakan musik, menyediakan waktu-waktu olah raga dan lain-lain.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment