-->

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI GERAKAN DIHUBUNGKAN DENGAN PENGATURAN TATA LETAK TEMPAT KERJA


a. Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang tetap. 
  Sebaiknya semua bahan dan peralatan berada pada tempatnya yang tetap, karena dengan demikian akan memudahkan pekerja untuk mengambil bahan dan peralatan tersebut. Jika tempat bahan dan peralatan sudah tetap, tangan pekerja akan secara otomatis dapat mengambilnya sehingga mencari yang merupakan pekerjaan mental dapat dibilangkan.
 Contoh kegunaan yang lain dari penempatan yang tetap dapat dilihat pada perancangan kabin mobil, untuk setiap tempat pedal rem sudah tetap tempatnya yaitu ditengah diantara kopling dan pedal gas, bandangkan bila untuk setiap mobil penentuan tempat pedal rem nya berbeda-beda tentu hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi supirnya, terutama untuk supir yang baru.
 
b. Tempatkan bahan-bahan dan peralatan ditempat yang mudah, cepat dan enak untuk
 dicapai.
Dari analisa therblig, sudah diketahui bahwa untuk menjangkau jarak yang pendek diperlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan bila jaraknya lebih jauh. Oleh karena itu semua bahan dan peralatan sedapat mungkin harus diatur tata letaknya menurut prinsip diatas. Selain hal diatas, manusia juga mempunyai keterbatasandalam jarak jangkauannyasehingga untuk pengaturan
tata letak bahan dan peralatan, hal inipun harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Bersangkutan dengan jarak jangkau diatas, terdapat dua pengertian yang penting untuk diketahui yaitu daerah kerja normal dan daerah kerja maksimum.
 Daerah kerja normal adalah didepan pekerja yang dapat disapu oleh kedua tangan bagian depan
dengan tidak menggerakan lengan bagian atas.
Daerah kerja maksimum adalah daerah yang dapat dijangkau oleh tangan jika direntangkan 
secara penuh. Untuk jelasnya mengenai kedua daerah kerja diatas dapat dilihat pada gambar 7.2
Bila daerah kerja hanya merupakan daerah pada satu bidang datar didepan pekerja, dikenal pula ruang kerja yang pengertiannya hampir sama dengan daerah kerja. Pada ruang kerja tidak hanya satu bidang datar saja tetapi meliputi dimensi ruang, titik putarnya adalah siku bagi ruang kerja normal dan bahu bagi ruang kerja maksimum.

c Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan prinsip
gaya berat  sehingga badan yang akan dipakai selalu tersedia ditempat yang dekat untuk diambil. 
 Box-box pada gambar tersebut merupakan penyimpanan bahanbahan misalnya saja untuk 
 suatu kerakitan yang mempunyai jumlah komponen banyak. Pada gambar tersebut dapat dilihat 
 bahwa pada tempat yang relative sempit yaitu sebatas daerah kerja, dapat dipakai untuk
 menyimpan yang cukup banyak. Mulut dari setiap penyimpanan bahan tersebut posisinya
 sedemikian rupa sehingga dekat dengan operator  ( disini bahan akan selalu berada pada bibir box karena terdorong oleh bahan lainnya dari atas ).

d. Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai dirancang mekanismenya 
 yang baik
Penempatan  obyek yang telah selesai dikerjakan sebaiknya diatur dengan
mempertimbangkan cara kerja secara keseluruhan termasuk urutan-urutan gerakannya. Untuk membantu penempatan obyek yang telah selesai ini, dapat dirancang suatu mekanisme penyaluran obyek ketempat penyimpanan dengan memanfaatka perinsip gaya berat, sehingga tangan terbatas dari gerakan mengangkut yang lebih jauh. Bahkan waktu mengangkut ini dapat dibilangkan sama sekali bila pangkal penyalur tepat berada
dibawah tempat gerakan kerja terakhirnya, Bandangkanlah bila obyek tersebut langsung dilepas pada tempatnya dilakukannya gerakan terakhir dan bila dilepas ditempat berjarak 30 cm dipinggir kanan darinpekerjaan terakhir dilakukan. Tentu waktu yang diperlukan oleh cara ke dua akan lebih lama karena terdapat satu tambahan elemen gerak membawa obyek kepinggir kanan sejauh 30 cm, sedangkan pada cara pertama cukup dengan hanya melakukan suatu elemen gerak yaitu melepas selain menambah waktu karena penambahan satu elemen gerak, cara kedua juga kurang baik karena tidak memungkinkan kedua tangan kerja secara simultan untuk siklus kerja yang berikutnya . Kataupun dilakukan, untuk menyelenggarakan gerakan kedua tangan yang simultan mengakibatkan tangan yang satu menganggur untuk menunggu tangan yang lain selesai melakukan penyimpanan obyek.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas pada gambar berikut ini diberikan suatu contoh cara meletokon tempat penyimpanan dari obyek yang telah selesai dikerjakan.
Gambar diatas menunjukkan tempat kerja perakitan mur dan baud, mur dan baud diambil dari  A. dipasang di C kemudian dialurkan oleh D ketempat penyimpanan D ketempat penyimpanan E. dengan penempatan yang demikian maka seperti telah dikemukakandiatas tidak akan terjadi pemborosan waktu kerja karena obyek langsung dilepas dari tempat dilakukannya gerakan terakhir.

e. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan terbaik.
 Agar didapatkan urutan-urutan yang baik darigerakangerakan yang membentuk suatu s
istem kerja, bahan-bahan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tangan dapat mengambil bahan-bahan tersebut dengan secepatnya. Hal ini misalnya dapat dicapainbilabahan yang diperlukan pada awal siklus kerja ditempatkan pada tempat berikutnya setelah tempat melepas obyek yang telah selesai dikerjakan, setelah melepas obyek tangan dapat dengan mudah memulai siklus yang baru.
Posisi penempatan suatu elemen gerak dalam satu siklus kerja mungkin dapat berpengaruh pada waktu penyelesaian kerja secara keseluruhan. Sebagai contoh, perhatikanlah 2 pernyataan berikut :
_ Waktu yang diperlukan untuk elemen gerak menjangkaubiasanya akan lebih lama bila dijalankan mengikuti gerak memilih dibandingkan bila untukmengikuti gerak memegang suatu obyek yang sudah diarahkan sementara.
_ Bila gerak membawa diikuti oleh mengarahkan waktunya biasanya akan menjadi lebih lama karena dalam gerakan ini terdapat persiapan mental untuk mengarahkan obyek yang dibawanya.

f. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternative berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu alat hal yang menyenangkan.
 Seorang pekerja, dalam menghadapi pekerjaannya mempunyai berbagai alternative
 posisi untuk mengerjakannya, dapat dilakukan dengan duduk dan dapat pula dilakukan dengan 
 berdiri,tergantung dari cara yang lebih disukai. Berdiri terus atau duduk terus untuk jangka
 waktu yang panjang akan menimbulkan lebih cepat rasa lelah dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengbilangkannya, dibandingkan dengan apabila duduk dan berdiri dilakukan secara bergiliran. Rancangan kerja yang baik adalah rancangan yangmemungkinkan untuk melakukan pekerjaan secara kombinasi antar duduk dan berdiri.
Kursi biasanya merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih besar dalam setiap kerja, terutama bila pekerjanya sebagian besar wanita. Beberapa kursi mempunyai kemungkinan untuk diatur tinggi rendahnya terhadap meja kerja atau mesin sehingga posisi yang biasanya hanya dapat dilakukan dengan berdiri dapat pula dilakukan dengan duduk setelah tingginya disesuaikan. Meja kerja harus dirancang agar tidak memberikan rintangan pada bagian badan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien, baik bila pekerjanya dilakukan dengan berdiri maupun dengan cara duduk. karena meja dan kursinya yang dapat diatur biasanya mempunya harga yang mahal, sebaiknya meja dan kursi yang tidak dapat diatur dirancang sedemikian sehingga masih dapat dipakai dengan menyenangkan. Hal ini misalnya dapat dicapai dengan rancangan meja yang tinggi sehingga cocok untuk bekerja sambil berdiri; dan
kursi yang dipakai harus tinggi ( untuk mengikuti tinggi meja ). Konsekwensinya adalah diperlukannya tempat istirahal kaki agar pada waktu duduk kaki tidak tergantung.

g. Tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga yang mendudukinya bersikap (mempunya postur)yang baik.
 Yang dimaksud dengan bersikap yang baik pada waktu berdiri adalah sikap dimana
 kepala-leher-dada- dan perut berada dalam keseimbangan yang baik kearah vertical. Posisi ini memungkinkan organ-organ tubuh seperti pernapasan, peredaran darah, pencernaan dan lain-lain bekerja dalam kondisi normal. Dengan demikian diharapkan pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja yang bersikap baik akan mencapai efisiensi yang tinggi. Sikap yang baik pada waktu posisi duduk, pada prinsipnya hampir sama dengan sikap berdiri. Disini tubuh dari atas pinggang sampai leher harus lurus, tidak diijinkan adanya lenturan-lenturan badan karena hal ini akan merusak sikaptulang belakang dan pada saat nya akan mengganggu keseimbangan badan.

h. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga 
 dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihalan.
Pencahayaan yang baik merupakan kebutuhan utama dalam pekerjaan yang memerlukan ketelitian dalam penglihalan. Pada dasarnya setiap pekerjaan memerlukanpencahayaan yang baik, tetapi beberapa pekerjaan tertentu misalnya pekerjaan memeriksa memerlukan pencahayaan yang lebih baik lagi. Hal ini diperlukan untuk dapat mencapai tujuan dari pemeriksaan yaitu menemukan katatnan dari obyek yang sedang diperiksa dengan standard yang dipakai. Untuk menciptokon kondisi yang baik untuk penglihalan,salah satu hal yang paling penting harus diperhatikan adalah tata letak peralatan dan alat penerangan yang dipakai untuk menerangi ruang kerja,karena hal ini akan menentukan arah datangnya cahaya kepada obyek yang sedang diperiksa. Untuk memudahkan jalannya pemeriksaan, arah cahaya harus disesuaikan dengan bagian-bagian obyek yang diperiksa. Misalnya untuk suatu obyek yang harus diperiksa pada sisa-sisanya, sebaiknya pencahayaan diarahkan dari beberapa sisi yang langsung mengenai sisi yang harus diperiksa tersebut. Bila untuk keperluan itu pencahayaan hanya diarahkan pada satu arah, maka untuk pemeriksaan yang teliti dengan kondisi seperti ini, sipemeriksa agar dapat melihal dengan jelas harus selalu memutarmutar obyek tersebut agar sisi-sisi yang diperiksa dapat dilihat dengan baik.
 Pengaruh yang ditimbulkan oleh pencahayaan adalah pada kejelasan dari obyek yang di lihal. Arah yang salah dapat mengakibatkan tidak jelasnya pandangan, misalnya karena pandangan tertutup oleh bayangan. Dalam penentuan pencahayaan,keamanan mata juga harus diperhatikan dengan baik, untuk itu harus dihindarkan arah pencahayaan yang langsung mengenai mata, tetapi usahakan agar cahaya jatuh pada obyek dan pantulan dari obyek itulah yang ditangkap oleh mata.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment