-->

PETA-PETA KERJA

Ada 5 langkah sistematis untuk memecahkan suatu masalah, yaitu:
1. Pendefinisian masalah. Merupakan langkah pertama, dimana tujuan
yang akan dicapai danyatokon secara umum; artinya ditentukan dahulu
kriteria-kriterianya, hasil yang diinginkan waktu yang tersedia dan lain-lain.
2. Penganalisaan masalah. Berdasarkan fakta-fakta yang ada, dibuat
spesifikasi dan batasan-batasannya, menyajikan fakta-fakta secara sisti
matis, melakukan pengujian kembali atas persoalan dan kriteria
keriterianya.
3. Pencarian alternatif-alternatif. Berdasarkan kriteria-kriteria dan batasan
batasan yang telah ditentukan, disusun berbagai alternatif pemecahan
persoalan yang masih harus dipilih.
4. Mengevaluasi alternatif-alternatif yang diusulkan. Alternatif-alternatif
yang diperoleh pada langkah-3, dipilih yang paling baik dengan
menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
5. Pengambilan keputusan. Satu altematif yang terpilih dari berbagai
altematif yang ada, merupakan keputusan yang harus dilaksanakan.
Seringkali, si penganalisa bukanlah si pelaksana keputusan tersebut,
sehingga si penganalisa harus bisa mengkomunikasikan hasil analisanya
kepada si pelaksana.

Agar tidak terjadi salah pengertian, maka diperlukan cara-cara komunikasi
yang sistematis dan jelas.
Sistematika penyajian dari buku ini pada dasarya mengikuti langkah
langkah diatas, tetapi dengan melewati langkah yang pertama; karena
untuk mendefinisikan suatu masalah, kiranya tidak diperlukan teknik-teknik
khusus, hanya memang tergantung pada "ketajaman" si penganalisa.

Khusus bagian-2 ini, pada dasarnya mengemukakan bagaimana caranya
melaksanakan analisa terhadap suatu masalah. Peta-peta kerja
merupakan alat sistematis untuk mengumpulkan semua fakta-fakta, yang
kemudian dengan mengemukakan peta-peta kerja pula fakta-fakta ini
dikomunikasikan
kepada orang lain dengan sistematis dan jelas. Untuk bisa menyajikan
fakta-fakta dengan baik, perlu ditinjau secara makro dan mikro.
Peninjauan secara makro berarti fakta-fakta yang ada ditinjau secara
menyeluruh, sedangkan secara mikro fakta-fakta yang ada ditinjau secara
terperinci disetiap stasiun kerja. Kedua cara peninjauan ini dipenuhi
dengan menggunakan peta-peta kerja; artinya peta-peta kerja yang ada
sekarang pada dasarya bisa dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu peta
peta kerja yang menganalisa secara keseluruhan (makro), dan peta-peta
kerja yang menganalisa kerja setempat (mikro). Sehubungan dengan ke-5
langkah sistematis diatas peta-peta kerja sangat berguna untuk
mengumpulkan fakta-fakta dan penyajiannya dalam langkah
penganalisaan masalah.

Setelah permasalahannya diketahui, dengan langkah ke-3 dilakukan
pencarian altematif –altematif pemecahan terbaik. Disini diperlukan
kreatifitas si penganalisa. Salah satu hal yang akan membantu
menemukannya ialah dengan pengetahuan yang cukup tentang manusia,
karena setiap pekerjaan tidak lepas dari faktor manusianya. Untuk itu
bagian ke-3 membahas segi-segi yang berhubungan dengan manusia.
Dari sekian banyak altematif, mungkin puluhan bahkan ratusan atau
ribuan, kita hanya memerlukan satu yang terbaik. Adalah sangat sulit
untuk bisa menemukan satu alternatif terbaik dari sekian banyak yang
tersedia. Untuk ini dilakukan dua tahap pemilihan. Pertama menyaring
sekian banyak altematif itu sehingga tinggal beberapa buah saja. Tahap
kedua ialah memilih satu yang terbaik dari beberapa alternatif ini.
Pemilihan pada tahap pertama secara implisit dilakukan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pengaturan kerja yang di bahas dalam
bagian-bagian 3 dan 4. Sedangkan tahap kedua dilakukan dengan
menerapkan teknik-teknik pengukuran kerja yang dibahas pada bagian 3
dan 5.

Hasil pengukuran-pengukuran diatas akan memberikan altematif yang
terbaik; artinya merupakan dasar untuk mengambil keputusan. Jadi
setelah langkah ke-3 dan langkah ke-4 diatas, langkah terakhir yaitu
pengambilan keputusan sudah dapat dilakukan. Karena keputusan ini
harus disebar luaskan terutama kepada para pengawas dan pelaksana
pekerjaan, maka disini peta-peta kerja diperlukan kembali.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment