-->

Faktor Internal pertumbuhan

Adapun faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Gen
Ukuran batang, bentuk daun, biji, dan bunga tumbuhan padi berbeda dengan tumbuhan kacang. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi dengan kacang tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Tumbuhan padi yang banyak dijumpai ternyata memiliki banyak jenis, antara lain: IR, rojolele, mentik, dan bramo. Antar jenis yang ada tersebut memiliki faktor genetis yang berbeda-beda pula. Faktor genetis ini banyak digunakan dalam hal pemilihan bibit unggul. Gen pada tumbuhan berperan pada pengaturan reaksi-reaksi kimia dalam sel (metabolisme sel). Berkait dengan gen ini, pemerhati tanaman budidaya mengembangkan penelitian-penelitian yang bertujuan memperoleh biji yang baik untuk bibit, misalnya berapa lama menyimpan biji, berapa lama penjemuran (pengeringan), dan suhu berapakah yang paling cocok untuk penyimpanan.



b.   Hormon
Hormon merupakan zat spesifi k berupa zat organik yang dihasilkan oleh suatu bagian tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya. Hormon juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon tumbuhan yang telah dikenal pada saat ini meliputi auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan asam traumalin.


1) Auksin
Auksin atau asam indol asetat ditemukan pada tahun 1926 oleh Frits Went. Dia menemukan auksin di ujung koleoptil kecambah Avena (sejenis gandum). Perhatikan Gambar. Auksin juga ditemukan di ujung akar dan ujung batang. Beberapa peran auksin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Menghambat pembentukan tunas samping. Pertumbuhan tunas ujung menghambat pertumbuhan tunas samping. Keadaan ini disebut dominansi pucuk atau dominansi apikal.
b. Memacu pertumbuhan akar liar pada batang, misalnya pada tanaman apel ditemukan akar pada bawah cabang pada daerah antar nodus.
c. Memacu pertumbuhan akar pada tanaman yang dikembangbiakkan dengan stek.
d. Memacu berbagai sel tumbuhan untuk menghasilkan etilen.

2) Giberelin
Giberelin pada tumbuhan terdapat pada biji (terutama kacangkacangan), daun, dan akar. Giberelin berfungsi untuk:
a. Memacu pemanjangan batang.
b. Mematahkan dormansi biji atau mempercepat perkecambahan.
c. Mempercepat munculnya bunga.
d. Merangsang proses pembentukan biji.
e. Menyebabkan perkembangan buah tanpa biji (parteno karpik).
f. Menunda penuaan daun dan buah.

3) Sitokinin
Sitokinin bisa ditemukan di jaringan pembuluh. Sitokinin berfungsi untuk:
a. Memacu pembelahan sel pada tahapan sitokinesis.
b. Memacu pembentukan kalus menjadi kuncup, batang, dan daun.
c. Menunda penuaan daun dan buah.
d. Memacu pertumbuhan kuncup samping atau menghambat pengaruh dominansi apikal.
e. Memperbesar daun muda.

4) Asam Absisat
Asam absisat (ABA) dapat ditemukan pada buah. Hormon ini berfungsi untuk:
a. Mempertahankan masa dormansi, sehingga menghambat perkecambahan biji.
b. Mempertahankan diri jika tumbuhan berada pada lingkungan yang tidak sesuai antara lain saat kekurangan air, tanahnya bergaram, dan suhu dingin atau suhu panas.
c. Merangsang penutupan mulut daun (stomata) sehingga mengurangi penguapan.
d. Berperan dalam pembentukan zona absisi (Gambar 1.12), sehingga menyebabkan pengguguran daun, bunga, dan buah.

5) Kalin
Hormon kalin berperan dalam merangsang pertumbuhan organ (organogenesis). Berdasarkan organ tumbuhan yang dibentuk, hormon kalin dibedakan menjadi: antokalin (memengaruhi pembentukan bunga), fi lokalin (memengaruhi pembentukan daun), kaulokalin (memengaruhi pembentukan batang), dan rizokalin (memengaruhi pembentukan akar).

6) Etilen
Gas etilen dikeluarkan oleh bagian tumbuhan yang busuk, terutama buah. Apakah kalian pernah melakukan proses pemeraman buah? Jika buah yang telah tua dimasukkan di tempat yang hangat (bukan dipanggang) dalam posisi tertutup rapat, buah cepat masak. Gas etilen juga berperan pada pengguguran bunga, daun (peran gas etilen pada pengguguran lebih kuat dibanding asam absisat (ABA)). Pada bunga dimulai dengan memudarnya warna, pengkerutan. Pada daun dimulai dengan hilangnya klorofi l. Gas etilen yang diberikan bersama auksin dapat merangsang proses pembungaan.

7) Asam traumalin
Asam traumalin berperan dalam proses pembentukan kembali selsel yang rusak, jika jaringan tumbuhan terluka.

8) Batasin
Batasan ini ditemukan pada tumbuhan gadung. Jika batasin terkumpul pada bagian kuncup atau tunas, pertumbuhannya akan terhambat.

9) Asam jasmonat
Asam jasmonat ditemukan di dalam minyak melati. Asam jasmonat berfungsi untuk memacu proses penuaan.




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment