-->

DIAGENESIS

Dalam proses sedimentasi itu sendiri terdapat apa yang disebut dengan diagenesis.                Diagenesis ialah terbentuknya batuan pada suhu  dan  tekanan yang rendah. Proses Diagenesa meliputi : Kompaksi ; Rekristalisasi  ;  Autigenesis   dan Proses diagenesa juga meliputi Metasomatisme, yaitu pergantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik tanpa pengurangan volume. Contohnya Dolomitisasi pada batuan karbonat yang dapat merusak bentuk suatu batuan karbonat atau fosilnya .
Tahapan pada diagenesis Diagenesis memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut:

a)   Eogenesis (shallow burial)        Tahap ini merupakan tahap awal dari pengendapan sedimen. Dimana terjadi pembebanan / burial, yang menyebabkan adanya kompaksi pada tiap lapisan sedimennya. Pada tahap ini proses kompaksi mendominasi.

b)  Mesogenesis = earlydiagenesis (deep burial)  Pada tahap ini, kompaksi yang sangat kuat disertai dengan proses burial, menyebabkan kenaikan suhu dan tekanan yang memicu terjadinya dissolution. Pada tahap ini proses yang mendominasi adalah proses dissolution (pelarutan).

c)   Latelydiagenesis Tahap mesogenesis ini terjadi setelah melewati tahap  eogenesis / earlydiagenesis.    Apabila setelah proses pelarutan,  masih  terjadi  burial, maka akan terjadi sementasi di sekitar butiran-butiran sedimen.   Apabila kompaksi terus berlanjut, hingga pada suhu 150 derajat celcius. Proses diagenesis akan berhenti dan digantikan menjadi proses metamorfisme.

d)  Telogenesis (tectonic uplift)   Sedangkan jika setelah tahapan mesogenesis itu terjadi pengangkatan (uplift) disebabkan oleh gaya tektonik  maka dalam proses pengangkatan ini, keberadaan berbagai jenis air yang terdapat di alam (air meteorik, air tanah, dll) akan mempengaruhi susunan komposisi kimia dari batuan, sehingga memungkinkan terjadinya authigenesis (pengisian mineral baru).  Secara umum diagenesis pada batuan sedimen klastik (khususnya silisiklastik) mengalami tahap tahap ini dan ketujuh proses diagenesis (bioturbasi, kompaksi, sementasi, autigenesisasi, pelarutan, rekristalisasi, dan replacement)  meski tidak semuanya proses itu selalu terjadi karena diagenesis itu adalah proses „pembatuan‟ (umum disebut litifikasi) batuan sedimen setelah melewati proses diagenesis (post depositional). Walaupun litifikasi itu sendiri tidaklah tepat untuk menggambarkan ketujuh proses itu, karena batasan pengertian  “litifikasi” sebenarnya hanya pada kompaksi dan sementasi endapan menjadi batuan sedimen saja,  karena itulah proses menjadi batu tidak selalu mengalami ketujuh proses itu apabila kita memakai istilah “ter litifikasi” ini akan berbeda halnya apabila kita mengatakan suatu endapan telah “mengalami diagenesa” menjadi batuan sedimen, akan mencakup proses yang lebih banyak dibanding suatu batuan telah mengalami “litifikasi”.





Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment