Apresiasi terhadap Pakar Perintis
Laveran, seorang dokter berkebangsaan
Perancis, pada tahun 1880 bekerja di
Aljazair dengan tekun melakukan observasi,
yaitu memeriksa darah penderitapenderita
malaria. Dari observasi yang
dilakukan berulang-ulang, ia memperoleh
data bahwa pada setiap darah penderita
malaria ditemukan benda aneh berbentuk
cincin, sedangkan pada darah orang yang
sehat tidak diketemukan benda itu.
Penemuan ini mendorong Laveran
untuk menduga bahwa benda aneh itu ada
hubungannya dengan penyakit malaria.
Kemudian Laveran mencoba menyuntikkan
darah yang berasal dari penderita
malaria kepada orang yang sehat. Dari
percobaan berulang kali, Laveran
mencatat bahwa orang yang mendapat
suntikan itu terjangkit penyakit malaria.
Masalah yang belum terjawab adalah
bagaimanakah cara berjangkitnya penyakit
malaria dari seseorang kepada orang lain.
Dari hasil eksperimen yang dilakukan
Laveran timbullah dugaan bahwa menularnya
wabah malaria melalui serangga
pengisap darah.
Pada tahun 1897 Ronald Ross berusaha
meneliti berjangkitnya wabah itu.
Dari pengamatannya ia berhasil mengumpulkan
data bahwa orang-orang yang tidur
dengan kelambu terhindar dari wabah malaria.
Dengan hasil pengamatan tersebut,
Ross mengemukakan bahwa menularnya
wabah malaria disebabkan oleh sejenis
nyamuk. Untuk menguji kebenarannya, ia
menyuruh beberapa sukarelawan untuk
tidur di tempat yang berkelambu dan ke
dalam kelambu itu dilepaskan nyamuknyamuk
Anopheles betina, ternyata dua
sukarelawan tersebut terjangkit malaria.
0 komentar:
Post a Comment