-->

Jenis-Jenis Sapi



Sapi yang ada di dunia pada saat ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu  kelompok sapi-sapi tropis dan kelompok sapisapi sub tropis. Kelompok sapi tropis contohnya sapi Zebu, Bos sondaicus, sapi Bali dan sapi Madura. Sedangkan yang termasuk kelompok sapi sub tropis adalah sapi Aberdeen angus, sapi Hereford, sapi Shorthorn, sapi Charolais, sapi Simmental, sapi Frisien Holland, dan masih banyak lagi jenisnya. 
Beberapa  jenis  sapi yang  sering  digunakan untuk bibit (bakalan)  dalam  usaha penggemukan  yang dilakukan di  Indonesia antara lain :

Sapi Bali
Sapi bali merupakan hasil domestikasi dari Banteng, daerah asalnya adalah bali. Ciri-ciri sapi bali adalah: Sapi betina dan jantan muda berwarna merah bata, sedangkan pada jantan dewasa berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Pada pantat dan keempat kaki / lutut ke
bawah berwarna putih. Tinggi badan dapat mencapai  132 cm, dengan berat badan 300 – 400 kg.  Sapi bali mempunyai banyak keunggulan diantaranya: persentasi karkasnya lebih tinggi, mudah adaptasi dengan lingkungan, efisiensi terhadap pakan yang diberikan, lemak dalam daging rendah dan dagingnya disukai oleh banyak orang dll.

Sapi Madura
Sapi jantan dan betina berwarna merah bata, mirip sapi bali, tetapi berpunuk kecil, tinggi badan kurang lebih 118 cm, dengan berat badan  kurang lebih 350 kg dan hasil karkas kurang lebih 48 sampai  63 persen dari berat badan. Sapi madura sangat terkenal  dengan sebutan sapi karapan, karena sering dipergunakan untuk kegiatan perlombaan.   Kelebihan dari sapi madura antara lain:  warna sapi  lebih menarik dan kualitas daging baik.

Sapi  Peranakan Ongole
Sapi Ongole berasal dari kabupaten Guntur, propinsi Andra Pradesh, India. Sapi ini menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia. Karakteristik Sapi ongole merupakan jenis ternak berukuran sedang, dengan gelambir lebar, longgar dan menggantung. Badan panjang,  leher pendek, kepala bagian depan lebar diantara kedua mata.  Bentuk mata elip dengan bola mata dan sekitar mata berwarna hitam. Telinga agak kuat, ukuran 20-25 cm, dan agak menjatuh. Tanduk pendek, tumpul, tumbuh ke depan dan ke belakang, pada pangkal tanduk tebal, tidak ada retakan. Warna populer putih, sapi jantan pada kepalanya berwarna abu tua, pada leher dan kaki kadang-kadang berwarna hitam, warna ekor putih, kelopak mata putih dan otot berwarna segar, kuku berwarna cerah dan badan berwarna abu tua. 

Sapi Peranakan Ongole  (PO)
Sapi Peranakan Ongole(PO) merupakan persilangan antara sapi Ongole dengan sapi-sapi lokal yg ada di Jawa dan Sumatera. Punuk dan gelambir tampak kecil atau tidak ada sama sekali. Warna bulu sangat bervariasi, tetapi pada umumnya berwarna putih atau putih keabuabuan.  Banyak  terdapat  di  pulau Jawa  terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Sapi Brahman
Sapi Brahman merupakan sapi yang berasal dari india, termasuk dalam Bos indicus, yang kemudian dieksport ke seluruh dunia. Sapi Brahman digunakan sebagai penghasil daging.  Ciri-ciri sapi Brahman mempunyai punuk besar, tanduk, telinga besar dan gelambir yang memanjang berlipat-lipat dari kepala ke dada. 

Sapi Simental
Sapi simental berasal dari Swiss, dipublikasikan pertama kali pada tahun 1806. Pemanfaatan sapi Simental untuk produksi susu, mentega (butter), keju dan daging serta dimanfaatkan untuk hewan penarik beban. Pada dewasa ini sapi Simental kebanyakan berwarna hitam. Peternak berkeyakinan sapi hitam mempunyai harga yang lebih baik.  Sapi Simental adalah jenis sapi jinak dan mudah untuk dikelola, dan dikenal dengan pola daging yang ekstrim. Sapi yang asli badannya besar dengan tulang iga dangkal, tetapi akhir-akhir ini ukuran sedang lebih disenangi. Sapi jantan beratnya 1000 sd 1400 kg, sedang betina 600850 kg. masa produktif sapi betina antara 10-12 tahun.

Sapi Brahman Cross
Sapi Brahman di Australia secara komersial jarang dikembangkan secara murni dan banyak disilangkan dengan sapi Hereford Shorthorn (HS). Hasil persilangan dengan Hereford dikenal dengan nama Brahman Cross (BX). Sapi ini mempunyai keistimewaan karena tahan terhadap suhu panas dan gigitan caplak, mampu beradaptasi terhadap makanan jelek serta mempunyai kecepatan pertumbuhan yang tinggi. 

Sapi Frisian  Holstein  ( FH)
Sapi FH  termasuk sapi perah, sapi jenis ini dipelihara untuk diambil susunya. Dengan ciri sapi berwarna belang hitam dan putih.  Pertambahan berat badannya sapi lumayan cukup tinggi.  Di Indonesia sapi jantan sering dipelihara untuk digemukkan dan dijadikan sapi potong.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment