Bangsa sapi perah sub tropis
a) Fries Holland
Sapi perah Fries Holland (FH) sering dikenal dengan nama Holstein Friesian. Berasal dari Belanda dan mulai dikembangkan sejak tahun 1625
Ciri Khas: Warna bulu hitam dengan bercak-bercak putih, di negeri Belanda sendiri ada Fries Holland yang mempunyai warna
coklat/merah dengan bercak-bercak putih (Brown FH);
Bulu ujung ekor berwarna putih;
Bagian bawah dari carpus (bagian kaki) berwarna putih atau hitam dari atas terus ke bawah; Tanduknya pendek dan menjurus ke depan.
Sifat: Pada betina tenang dan jinak sedangkan pebetina agak liar dan ganas; Tidak tahan panas, tetapi lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan Iingkungan.
Berat dan bentuk badan: Sapi perah Fries Hollands merupakan sapi yang terbesar diseluruh dunia; Berat badan standar betina 625 kg, betina 900 kg, bahkan ada betina lebih dari 1 ton; Badannya besar; ambing besar, kepala panjang sempit; yang lebih disukai yang mempunyai paha lurus dan bahu bulat. Grazing ability: Cenderung mempunyai sifat merumput baik di padang rumput yang baik saja. Bila rumput kurang baik daya merumputnya juga rendah.
Reproduksi: Mempunyai sifat reproduksi yang baik. Berat lahir pedet rata-rata sekitar 45 kg atau kira-kira 10% dari berat badan induk. Kedewasaan:Fries Holland mempunyai sifat masak lambat (late maturity), betina bisa dikawinkan pada umur antara 18-21 bulan. Pertama kali melahirkan pada umur 28-30 bulan; Pertumbuhan badan maximum sampai umur 7 tahun.
Produksi susu: Penghasilan susu yang tertinggi di dunia menghasilkan rata-rata 6000 liter per laktasi. Persentase kadar lemak ratarata 3,5% yang bervariasi 2,5 - 4,3%.
Produksi daging: Dalam menghasilkan daging juga merupakan nomor satu dibandingkan dengan sapi perah lainnya. Pada beberapa penelitian sapi betina menunjukkan hasil yang lebih baik daripada pebetina tipe dagingnya sendiri untuk produksi anak sapi, juga termasuk nomor satu, dibandingkan dengan bangsa sapi perah lainnya (veal). Sapi ini masuk ke Indonesia sekitar awal abad ke 19 yang dibawa oleh orang Belanda dengan maksud untuk mensuplai susu bagi kebutuhan bangsa Belanda yang ada di kota-kota besar dan di perkebunan-perkebunan
b) Brown Swiss Berasal dari daerah pegunungan Switzerland, mulai dikembangkan tahun 1869. Berasal dari daerah pegunungan Switzerland, mulai dikembangkan tahun 1869.
Warna bulu: Warna coklat keabu-abuan sampai hitam. Hidung, lidah, rambut ekor dan ujung tanduk berwarna hitam, panjang tanduk medium. Sekeliling mulut merupakan pita yang berwarna putih dan sepanjang tulang punggung merupakan suatu jalur yang putih.
Produksi daging: Anak sapi baik sebagai vealer,Anak sapi cepat bertambah berat badannya, oleh karena itu baik untuk sapi perahan
Berat badan: Termasuk bangsa sapi perah besar sesudah FH, badannya penuh dengan daging. Berat badan hewan betina 600-700 kg. Berat badan hewan betina 800-1200 kg. Di negara asalnya (Swiss) sapi inidipakai untuk tenaga penarik ba ak/pedati, diperah dan dimanfaatkan sebagai penghasil daging.
Body conformation: Mempunyai tulang-tulang yang besar, kepalanya besar, kulit tebal dan lepas, tidak mempunyai bentuk badan seperti baji seperti yang terdapat pada sapi tipe perah lainnya.
Disposisi: Pendiam, mudah dipelihara.
Grazing ability: Baik, aktif di padang rumput.
Reproduksi: Sifatnya baik, Rata-rata berat lahir adalah 45-50 kg, kadangkadang sampai 60 kg.
Produksi: Produksi susu Iebih dari 4000 liter/laktasi. kadar lemak susu sekitar 4%. Air susu berwarna putih, dan mempunyai butir-butir lemak yang kecil.
c) Ayrshire
Berasal dari daerah Ayrshire yang terletak di sebelah barat daya Scotlandia. lklimnya uniform tidakterlalu panas dan tidak terlalu dingin sepanjang tahun, dengan curah hujan yang banyak sehingga memungkinkan menghasilkan cukup rumput dari tanah yang kurang subur. Mulai dikembangkan tahun 1882, dan diusahakan secara besar besaran di Kanada sejak tahun 1920. Berasal dari daerah Ayrshire yang terletak di sebelah barat daya Scotlandia. Iklimnya uniform tidak terlalu panasdan tidak terlalu dingin sepanjang tahun, dengan curah hujan yang banyak sehingga memungkinkan menghasilkan cukup rumput dad tanah yang kurang subur. Mulai dikembangkan tahun 1882, dan diusahakan secara besarbesaran di Kanada sejak tahun 1920. Warna bulu: Mempunyai warna bulu merah dengan bercak-bercak putih, atau warna putih dengan bercak-bercak merah, sampai hampir hitam. Bercak-bercaknya lebih keci I dibandingkan dengan bercak-bercak dari sapi FH.
Body conformation: Sapi perah ini mempunyai bentuk yang terindah diantara bangsa tipe perah lainnya, dengan punggung lurus, tanduk melengkung ke atas dan arah keluar, pangkal tanduk kecil dan halus, panjangnya sedang dan lancip sampai ke arah ujung. Warna bulu yang merah dengan bercak-bercak putih yang memperlihatkan bintik-bintik yang merah. Lehernya lebih pendek dan lebih tebal bila dibandingkan dengan bangsa sapi perah lainnya.
Di sposisi: Sitatnya sangat aktif dan nervous/gelisah. Sulit dipelihara dan sulit dijinakkan.
Grazing ability: Mempunyai sifat yang balk dipadang rumput bermutu dan mempunyai sifat stamina yang aktif.
Reproduksi: Mempunyai sifat reproduksi yang balk. Berat badan anak sapi waktu lahir 35-45 kg ,Anak sapi ini kuat dan mudah dibesarkan. Bisa digunakan sebagai vealers yang balk dengan warna dagingnya lebih merah dibandingkan dengan warna daging dari sapi Jersey dan sapi Guernsey.
Produksi: Produksi susu tidak begitu banyak seperti sapi perah yang lainnya, jumlahnya di bawah produksi Brown Swiss. Kadar lemak air susu 4% dan total solid (bahan kering air susu) ± 12.7%. Karena bentuk badan besar maka mempunyai sifatsifat perah yang balk
d) Guernsey Berasal dari pulau Guernsey dekat pantai Perancis. Daerah ini lebih banyak curah hujan dengan suhu udara rata-rata lebih dingin, tanahnya kurang subur untuk pertanian tetapi baik untuk rumput-rumputan. Berasal dari pulau Guernsey dekat pantai Perancis. Daerah ini Iebih banyak curah hujan dengan suhu udara ratarata lebih dingin, tanahnya kurang subur untuk pertanian tetapi baik untuk rumput-rumputan.
Warna bulu: Warna coklat muda sampai merah, atau merah kuning sampai merah, dengan bercak-bercak wama putih.Mempunyai muka, kaki dan daerah paha yang berwarna putih. Lebih disukai yang mempunyai mulut yang bersih. Bercak-bercak putih terlihat jelas pada mukanya, bulunya halus.
Berat badan: Sapi betina dewasa: 400-650 kg, rata-rata 550 kg Sapi betina dewasa: ± 850 kg
Body conformation: Badannya lebih kecil dari sapi FH, tetapi Iebih besar daripada Jersey. Ambingnya kurang simetris dibandingkan dengan bangsa Jersey, juga mukanya Iebih panjang. Sapi ini kuat di bagian bahu dan Iemah di bagian pinggang.
Disposisi: Sapi ini jinak, tetapi aktif/lincah Tidak nervous dan mudah dipelihara
Grazing ability: Mempunyai kemampuan yang balk untuk merumput di padang rumput (pasture) yang balk dan dapat pula menyesuaikan diri pada padang rumput yang jelek seperti bangsa Jersey.
Maturity dan reproduksi: Cepat menjadi dewasa, tetapi sedikit lambat daripada Jersey. Melahirkan pertama kali pada umur 26-28 bulan. Berat lahir rata-rata 38 kg atau 7% dari berat badan induk.
Produksi: Produksi susu rata-rata + 4000 liter/laktasi.Kadar lemak susu 5°/0 sehingga susu berwarna kuning emas (The Golden Guernsey Milk) warna ini disebabkan oleh carotene (provitamine A).
Produksi Daging: Untuk produksi daging kurang balk karena sedikit, maka tidak dipikai sebagai sapi perah.
e) Jersey Berasal dari pulau Jersey di selat Inggris. Mempunyai iklim sedang, musim dingin tak begitu panjang, hawanya sejuk dan pada musim pangs tidak begitu panas. Berasal dari pulau Jersey di selat Inggris. Mempunyai iklim sedang, musim dingin tak begitu panjang, hawanya sejuk dan pada musim panas tidak begitu panas.
Warna bulu: Warna bervariasi dari kuning cokiat sampai hitam keabuabuan. Juga terdapat warna kuning keputih-putihan sampai warna kuning. Lidah dan bulu ujung ekor hitam atau putih. Moncongnya hitam dengan suatu lingkaran warna terang/putih.
Berat badan: Merupakan bangsa sapi perah yang terkecil. Sapi betina dewasa sekitar 400-550 kg.Sapi betina dewasa sekitar 600800 kg.
Body conformation: Mempunyai bentuk badan sapi perah yang balk dan temperamen yang baik. Ambing besar dan balk menunjukkan sifat-sifat sapi perah yang balk. Tanduk panjang melengkung ke depan, pada bagian pangkal kecil, dan lancip pada ujungnya.
Disposisi: Jersey mempunyai sifat yang nervous dan sensitif. Dapat dipelihara dalam keadaan padang rumput balk atau kurang baik. Pebetinanya tidak liar dan mempunyai sifat baik.
Grazing ability: Tidak ada bangsa sapi perah lain yang dapat mengalahkan Jersey dalam kemampuannya menyesuaikan diri pada padang rumput yang setengah balk sampai jelek. Karena bentuknya kecil dan sifatnya aktif, hingga mempunyai sifatsifat pemeliharaan yang tidak mudah dibandingkan dengan FH dan sapi perah lainnya. Jersey tahan terhadap panas disebabkan heat tolerancenya yang tirggi, di samping sapi Guernsey. Heat tolerance ini penting karena mempengaruhi produksi dan daya reproduksinya.
Produksi: Produksi susu tidak sebanyak FH atau Guernsey dan sapi Jersey ini merupakan tipe liter/laktasi), tetapi lebih ekonomis karena tubuhnya kecil. Air susunya berwarna kuning keemasan, karena kadar lemaknya mencapai 5.3% dan total solid 15%.sapi perah yang terendah produksinya. Produksi susunya (<4000)
Reproduksi: Berat lahir: 25-30 kg. dewasa kelamin pada umur 24-26 bulan. pertumbuhan anak lambat dibandingkan dengan anakanak sapi dari bangsa lainnya.
0 komentar:
Post a Comment