-->

Melakukan Pencatatan (Recording) Ternak

Recording adalah suatu usaha yang dikerjakan oleh peternak untuk mencatat gagal atau berhasilnya suatu usaha peternakan. Di bidang usaha peternakan program ini diterapkan hampir pada semua sektor usaha ternak mulai ternak unggas (layer, broiler, penetasan), ternak potong (sapi perah, sapi potong, kambing dan domba), dan aneka ternak seperti kelinci dan lainnya. Mengingat manfaat dan pentingnya program ini maka masalah ini perlu diangkat walaupun sudah banyak tulisan yang serupa dengan harapan buku teks ini menjadi bahan pelengkap dari buku teks yang sudah ada.
Recording merupakan pencatatan ternak yang bertujuan untuk mengetahui asal-usul ternak yang dipelihara, sehingga nantinya diharapkan tidak akan didapatkan ternak sapi perah yang yang mengalami inbreeding. Recording dapat memudahkan tata laksana selanjutnya pada ternak, memudahkan pengontrolan dan memudahkan peningkatan mutu genetik.

1) Pengertian pencatatan (recording) 

“Recording“ berasal dari kata Record, yang artinya adalah catatan atau rekaman. Pencatatan (recording) yang lengkap sangat penting untuk mengembangkan usaha peternakan, khususnya dalam pembibitan sapi. Pencatatan ini merupakan suatu keharusan bagi petani peternak yang ingin maju kegiatan usahanya. Pencatatan biasanya dibuat dalam bentuk kartu, bahkan yang baik adalah dilengkapi dengan foto-foto atau gambar ternak bisa juga gambar-gambar kegiatan sehari –hari yang telah dilakukan. Yang perlu digarisbawahi bahwa pencatatan tidak harus selalu dilakukan setiap hari, tetapi bisa juga satu minggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali tergantung dari kebutuhan.
Pencatatan (recording) merupakan bagian dari administrasi dari suatu usaha bidang peternakan. Namun untuk di Indonesia kegiatan pencatatan atau recording masih jarang dilakukan oleh petani peternak, khususnya bagi petani peternak yang skala usahanya masih kecil. Kegiatan pencatatan (recording) bagi perusahaan peternakan yang skala usahanya besar biasanya lengkap.

2) Manfaat pencatatan (recording)

Ada beberapa manfaat pencatatan ( recording ) adalah sebagai berikut:
 Dapat dipergunakan untuk memantau semua kegiatan teknis usaha pembibitan ternak ruminansia.
 Dapat dipergunakan untuk melihat asal–usul ternak/menelusuri silsilah
 Dapat dipergunakan untuk melihat kemampuan produksi (daging dan susu)
 Dapat dipergunakan untuk melihat jenis penyakit yang pernah diderita
 Dapat dipergunakan untuk melihat jenis pakan dan jumlah konsumsi pakan
 Dapat dipergunakan untuk melihat keberhasilan atau kegagalan usaha
 Dapat dipergunkan untuk melihat efisensi dalam pemeliharaan
 Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam pengembangan usaha .
Di negara berkembang recording belum banyak di lakukan karena beberapa hal :
 Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh peternak
 Kurangnya perhatian peternak terhadap sistem recording
 Sedikitnya jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak
 Belum menjalankan program pemuliaan ternak
Recording yang baik adalah recording yang data-datanya dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya serta selalu aktual tiap
hari. Recording akan mempermudah membuat keputusan yang tepat untuk program selanjutnya. Nah, sudah waktunya kita sedikit professional dalam mengelola usaha kita.
Banyak cara dan bentuk pencatatan yang sangat bervariasi ber-dasarkan kebutuhan dan selera peternak sendiri. Begitu beraneka ragamnya pencatatan dari yang sulit sampai dengan yang paling sederhana, tetapi kesemuanya itu yang penting adalah bentuk yang sederhana, tetapi jelas bentuk mana yang dapat memenuhi kebutuhan yang pokok dan mudah dimengerti baik oleh peternak, petugas maupun pendatang/tamu serta mudah dilaksanakan

3) Format pencatatan ( recording) 

Seperti apa yang telah dibahas sebelumnya bahwa pencatatan (recording) yang lengkap sangat penting dalam rangka untuk pengembangan peternakan. Pencatatan (recording) merupakan rekaman data-data teknis tentang kegiatan usaha, sehingga format pencatatan (recording) diusahakan dapat memuat berbagai macam data yang diperlukan. Semakin lengkap data yang direkam/ dicatat akan semakin baik. Dalam pembuatan format pencatatan (recording) pada prinsipnya adalah :
 dapat memuat data yang lengkap,
 mudah dalam memasukkan data,
 mudah dibaca atau dipahami oleh pelaku atau pihak yang berkepentingan.

Ada beberapa pencatatan (recording) yang umum dipergunakan dalam usaha pembibitan sapi potong antara lain :

(a) Pencatatan (recording) tentang identitatas ternak

Apa saja yang perlu pencatatan?. Dalam usaha peternakan banyak sekali komponen recording yang harusnya mendapat perhatian antara lain : jumlah populasi, jumlah pemberian pakan, jumlah produksi harian yang dihasilkan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, tingkat kematian (mortalitas) ternak yang dipelihara, penyakit yang menyerang, riwayat kesehatan (medical record), obat yang dibutuhkan, vaksinasi yang dibutuhkan dan masih banyak lainnya. Intinya semakin banyak pencatatan yang dilakukan akan semakin baik manajemen usaha yang di jalankan. Perlu diperhatikan juga bahwa recording yang dilakukan juga harus mudah dipahami oleh penggunanya
Contoh formatnya:
Rekording Identitas Ternak
No. Kode :……………………………
Nomor :
Jenis /bangsa sapi :
Asal-usul :
Jenis kelamin :
Umur ternak :
Tanggal pembelian :
Harga waktu pembelian :
Pada umumnya identitas ternak ini selalu menyertai format-format recording yang lainnya.

(b) Pencatatan (recording) tentang pemberian pakan dan minum ternak

Pencatatan (recording) ini umumnya memuat tentang: jenis pakan yang diberikan, jumlah pakan, sisa pakan, waktu pemberian dll.

(c) Pencatatan (recording) tentang pertambahan berat badan ternak

Pencatatan (recording) ini memuat data-data tentang : tanggal penimbangan, berat badan awal, bobot badan akhir, pertambahan berat badan dan lain-lain.

(d) Pencatatan (recording) tentang kesehatan ternak

Recording ini memuat tentang jenis penyakit yang menyerang, gejala klinis, obat yang diberikan, jumlah atau dosis, pengobatan/ tindakan yang telah dilakukan dan lain-lain.

Sumber :
Direktorat Pembinaan SMK. Agribisnis Pembibitan Ternak Ruminansia Untuk Kelas 11 Semester 3. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment