Aspek Teknis Usaha
Dalam menghitung studi kelayakan usaha agribisnis ternak ruminansia pedaging ( penggemukan ternak ruminansia) selain memerlukan data dan informasi pasar juga memerlukan data-data yang berkaitan tentang aspek teknis usaha. Adapaun data aspek teknis usaha yang meliputi : lokasi usaha yang dilakukan, kebutuhan sarana prasarana yang diperlukan selama proses usaha berlangsung, manajemen pengelolaan usaha, hukum , lingkungan usaha, sosial budaya, dan data-data selama produksi.
Lokasi usaha
Lokasi usaha sangat menentukan berhasil tidaknya usaha tersebut dijalankan. Agribisnis ternak ruminansia pedaging dalam hal ini adalah penggemukan ternak sapi, kerbau, domba atau kambing, sangat ditentukan bagaimana peternak tersebut dapat memilih suatu lokasi usaha. Kurang tepatnya peternak dalam memilih suatu lokasi usaha dapat menyebabkan kerugian yang tidaklah sedikit. Adapun lokasi yang tepat untuk kegiatan agribinis ternak ruminansia pedaging atau program penggemukan ternak sapi, kerbau, domba dan kambing diantaranya.Dekat sumber pakan
Pakan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi proses penggemukan, tanpa tersedia pakan disetiap saat, mana mungkin proses penggemukan dapat berhasil optimal. Lokasi usaha yang dekat sumber pakan, akan mempermudah peternak dalam penyediaanya. Disamping lebih mudah ada kemungkinan akan lebih efisien dari segi waktu maupun biaya yang dikeluarkan. Karena biaya untuk angkutan akan lebih murah apabila dibandingkan dengan tempat sumber pakan yang lokasinya terlalu jauh.Dekat dengan pasar
Seperti apa yang pernah disinggung di bagian atas, bahwa pasar merupakan tempat berkumpulnya antara penjual dan pembeli. Maka dengan lokasi yang dekat pasar akan mempermudah peternak untuk memasarkan hasil proses penggemukan dan pengadaan berbagai sarana produksi.Lokasinya luas dan subur
Lokasi yang luas ini akan berkaitan erat apabila akan mengembangkan usaha yang lebih besar lagi. Disamping lokasi yang luas, kondisi tanah yang subur akan memudahkan peternak dalam mengembangkan tanamanhijauan pakan ternaknya. Sehingga kebutuhan akan hijauan pakan ternak tercukupi setiap saat. Dengan tercukupinya kebutuhan hijauan pakan ternak disetiap saat, maka ternak akan dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan harapan peternak.
Sarana Produksi
Sarana produksi yang tersedia sangat menentukan keberhasilan dalam usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging baik itu kegiatan penggemukan sapi, kerbau, domba maupun dalam penggemukan kambing. semakin lengkap dan terpenuhinya sarana produksi untuk kegiatan sehari-hari, kemungkinan berhasilnya dalam usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging semakin tinggi. adapun jenis sarana produksi yang biasa dipergunakan pada kegiatan usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging baik itu penggemukan sapi, kerbau, domba dan kambing diantara sebagai berikut :1) Bibit
Bibit yang dimaksud dalam agribisnis ternak ruminansia pedaging baik penggemukan sapi, kerbau, domba dan kambing adalah bibit ( bakalan) sapi, kerbau, domba dan bibit ( bakalan) kambing. Bibit (bakalan) sapi, kerbau, domba dan kambing yang akan digemukkan bisa didapat atau dibeli dari pasar hewan, tempat pembibitan atau dari petani langsung. Dalam memilih bibit (bakalan) ternak ruminansia yang akan digemukkan harus memperhatikan beberapa diantaranya umur. Umur bibit (bakalan) ternak ruminansia yang akan digemukkan tergantung dari lama atau waktu yang akan digunakan untuk proses penggemukan tersebut. Kalau waktu yang dipergunakan untuk menggemukkan adalah sangat singkat, maka sebaiknya dipilih bibit ( bakalan) yang sudah cukup umur dan tidak terlalu kurus atau terlalugemuk. Kalau memilih bibit ( bakalan) ternak ruminansia pedaging yang akan digemukkan dalam kondisi terlalu gemuk, maka pada saat proses pembeliannya harganya tentulah mahal. Begitu sebaliknya kalau bibit (bakalan) ternak ruminansia pedaging yang akan digemukkan dalam kondisi kurus harga tentunya agak murah, namun yang perlu dipikirkan adalah dari waktu yang diperlukan agar ternak tersebut menjadi gemuk tentunya agak lama. Sehingga agar kegiatan penggemukan tidak memerlukan waktu terlalu lama, alangkah baiknya untuk memilih bibit (bakalan) ternak ruminansia yang tidak terlu kurus ataupun terlalu gemuk. Walaupun semuanya itu tergantung dari situasi dan kondisi keuangan bagi peternak dan tujuan atau perencanaan yang telah disusun. Adapun ternak ruminansia pedaging yang baik untuk digemukkan , secara umum adalah sebagai berikut: nafsu makan tinggi, mata nampak bersinar, kulit bersih, halus dan mengkilat, berdiri nampak kokoh dengan keempat kakinya, sehat tidak berpenyakitan, gerakan lincah, bentuk tubuh padat dan bulat dan lain-lain.
2) Pakan
Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging ( penggemukan sapi, kerbau, domba dan kambing). Memenuhi kebutuhan pakan seekor ternak, tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak tersebut. Nutrisi sangat dibutuhkan untuk keperluan hidup ternak, baik untuk hidup pokok maupun untuk produksi. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang seimbang baik kualitas maupun kuantitas, seekor ternak diharapkan dapat hidup dan berproduksi secara optimal.Produk utama di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging ( penggemukan ternak sapi, kerbau, domba dan kambing) adalah daging. Untuk bisa berproduksi secara optimal sangat tergantung pada pasokan
makanan kedalam tubuh yang selanjutnya akan diolah atau dikonversi menjadi daging yang berkualitas. Oleh karena itu agar kegiatan usaha penggemukan ternak ruminansia pedaging dapat berjalan secara efisien dan ternak dapat berproduksi secara optimal, maka diperlukan upaya pengelolaan pemberian pakan yang baik.
Melalui pelaksanaan pemberian pakan yang baik yang mencakup kualitas, kuantitas, kontinyuitas, cara pemberian pakan, frekuensi pemberian pakan serta biaya pakan yang relatif rendah, diharapkan ternak ruminansia pedaging yang digemukkan dapat berproduksi secara optimal dan kegiatan usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging dapat mendatangkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Kebutuhan nutrisi untuk hidup dan produksi ternak ruminansia pedaging dipenuhi dengan memberikan pakan yang berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan terdiri dari rumput dan leguminosa. Pakan konsentrat disusun dari beberapa bahan pakan semacam biji-bijian, bungkil kedelai, limbah industri pertanian, tepung limbah ternak, lemak dan campuran vitamin- mineral. Bahan pakan tersebut dengan bantuan mikroba didalam perut akan menghasilkan energi dan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan, reproduksi dan kesehatan ternak.
Zat makanan (nutrisi) merupakan substansi yang diperoleh dari bahan pakan yang dapat digunakan ternak bila tersedia dalam bentuk yang telah siap digunakan oleh sel, organ dan jaringan. Zat makanan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelompok yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi mikroorganisme rumen dan ternak ruminansia pedaging itu sendiri. Sumber karbohidrat berasal dari hijauan dan konsentrat yang disusun dari biji- bijian, gaplek
dan limbah industri pertanian seperti dedak padi, polard, bungkil kelapa, onggok dan sebagainya. Ternak ruminansia pedaging akan berhenti makan apabila sudah merasa kenyang. Faktor yang menyebabkan kenyang adalah karena kebutuhan energi sudah terpenuhi. Oleh karena itu makin tinggi energi ransum maka konsumsi pakan makin sedikit.
Pakan yang diberikan pada ternak ruminansia pedaging baik itu sapi, kerbau, domba dan kambing yang digemukkan terdiri dari 2macam :
(1) Pakan kosentrat
Pakan kosentrat yang diberikan biasanya berupa campuran beberapa macam biji-bijian beri contoh, dedak, bungkil kedelai, onggok dan beberapa macam-macam bahan lainnya yang jumlahnya bervariasi untuk setiap jenisnya. Pakan tersebut merupakan sumber utama karbohidrat, lemak, dan protein. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral perlu ditambah garam, tepung tulang maupun tepung ikan. Pakan dari bahan kosentrat lebih mahal dari pada pakan hijauan, maka perbandingan pemberiannya harus diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan. Untuk ternak ruminansia pedaging yang dipelihara untuk digemukkan harus diberi pakan konsentrat agar pertumbuhan bobot badannya lebih cepat. Sehingga waktu yang diperlukan untuk program penggemukan juga lebih singkat/cepat.
(2) Hijauan
Hijauan pakan ternak merupakan bahan pakan utama ternak yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan ternak, terlebih-lebih ternak ruminansia pedaging seperti sapi, kerbau, domba dan kambing. Oleh karena itu hijauan pakan ternak salah satu bahan pakan merupakan dasar utama dalam usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging. Sebab semua jenis ternak ruminansia pedaging hanya bisa hidup dan berkembang serta berproduksi baik apabila tersededia makanan yang cukup, baik dari segi kualitas maupun dari kuantitasnya. Kebutuhan akan hijauan pakan ternak semakin bertambah sesuai dengan
bertambanya jumlah ternak ruminansia pedaging yang diusahakan.
Ada beberapa jenis hijauan yang dapat diberikan pada ternak ruminansia pedaging baik sapi, kerbau, domba dan kambing diantaranya:
- Jenis leguminoseae seperti lamtoro, petai cina, glirisideae, centrosema dan jenis kacang- kacangan lainnya.
- Jenis rumput seperti rumput gajah, rumput benggala, rumput king gras, stargras, setaria, braciarea ducumben dll.
- Limbah hasil pertanian seperti jerami padi, jerami atau tebon jagung, limbah nanas , jerami kacang tanah dll.
3) Obat-obatan
Ada pepatah mengatakan “lebih baik mencegah dari pada mengobati“. Pepatah semacam ini berlaku bagi usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging khususnya dalam penggemukan sapi, kerbau, domba dan kambing. Berdasarkan survai bahwa bibit ( bakalan ) ternak ruminansia pedaging baik itu sapi, kerbau, domba dan kambing yang akan digemukkan yang baru dibeli dari pasar hewan ataupun dari petani langsung sebagian besar (90 %) mengidap penyakit cacing. Oleh karena itu alternatif pemecahan masalah penyakit cacing tersebut dengan diberi obat cacing pada awal proses penggemukan. Adapun tujuan pemberian obat cacing bagi ternak ruminansia pedaging yang baru dibeli dan akan digemukkan adalah disamping untuk mencegah, juga dalam rangka pengobatan, sehingga didalam usaha penggemukan ternak ruminansia pedaging sebaiknya obat cacing harus tersedia.
Ada beberapa jenis obat dan vitamin yang diperlukan bagi usaha di bidang agribisnis ternak ruminasia pedaging ( penggemukan sapi, kerbau, domba dan kambing selain obat cacing antara lain : gusanek, obat merah/betadhin, biosolamin dan hematopan, dll.
Kandang, peralatan kandang
Kandang
Kandang merupakan tempat berlindung bagi ternak dari cuaca panas, dingin, hujan dan ancaman dari luar lainnya. Oleh karena itu dalam membuat kandang harus memperhatikan syarat-syarat kandang dan kebutuhan kandang bagi ternak. Dalam agribisnis ternak ruminansia pedaging baik itu penggemukan ternak sapi, kerbau, domba dan penggemukan kambing dapat dikandangkan secara individu dan secara berkelompok (koloni). Kandang juga harus dilengkapi dengan tempat pakan dan minum.
Kebutuhan kandang untuk ternak sapi pada umumnya hampir sama dengan ternak kerbau, sedangkan ternak domba kandangnya sama dengan kandang ternak kambing. Kebutuhan biaya yang di pergunakan untuk membangun kandang ternak sapi dan kerbau hampir sama, begitu pula kebutuhan biaya untuk membangun kandang ternak domba dan kambing. Pada umumnya kebutuhan biaya kandang tergantung dari kualitas dan spesifikasi dari bahan baku yang dipergunakan. Semakin bagus kualitas bahan baku kandang, semakin besar biaya yang dikeluarkan. Untuk perkiraan biaya yang diperlukan untuk membangun kandang ternak ruminansia pedaging kurang lebih antara Rp. 450.000,- s.d Rp. 500.000,-, per meter persegi. Dan perkiraan biaya ini akan selalu berubah-ubah setiap waktu dan di masing –masing tempat.
Peralatan kandang
Peralatan kandang yang dipergunakan selama proses penggemukan ternak ruminansia pedaging baik itu sapi, kerbau, domba dan kambing antara lain ember, sekop, sapu, timbangan, sabit, cangkul, garpu, tali tambang, tali halter, kereta dorong, dan chopper.
Peralatan Kesehatan
Selain peralatan kandang tersebut, masih ada peralatan pendukung lainnya yang sangat penting demi berhasilnya agribisnis ternak ruminansia pedaging diantaranya: peralatan kesehatan seperti (gunting kuku, rennet/pisau kuku, drencing gun, trokar atau alat suntik
Sarana Angkutan (transportasi)
Demi kelancaran dalam usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging, maka masalah transportasi juga perlu dipertimbangkan. Faktor transportasi inilah yang umumnya merupakan kunci keberhasilan atau penyebab kegagalan dalam suatu usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging. Karena menyangkut biaya transportasi dan ketersediaannya setiap saat diperlukan. Berapa jarak lokasi usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging (tempat penggemukan ternak ) tersebut dengan pasar tempat menjual hasil penggemukan, bagaimana ketersediaan alat transportsi serta bagaimana kondisi sarana jalan, kesemuanya itu akan mempengaruhi dalam penyusunan studi kelayakan usaha penggemukan ternak ruminansia pedaging tersebut. Semakin lengkap data dan informasi pasar dilapangan akan semakin tepat dalam menyusun studi kelayakan usaha penggemukan ternak ruminansia pedaging tersebut. Jenis sarana angkut diantaranya: mini traktor, hand traktor, truk dll.
Manajemen
Yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan bekerja bersama melalui orang-orang (sumber daya manusia) dan non manusia. Di dalam prosesnya, manajemen selalu memperhatikan dari fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) pengarahan dan pengendalian /pengawasan (controlling).
Berkaitan dengan study kelayakan usaha “aspek manajemen” merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari beberapa aspek lainnya. Keberhasilan suatu study kelayakan usaha yang telah di
nyatakan feasible untuk di kembangkan, sangat di pengaruhi oleh aspek manajemen yang diterapkan. Adapun tujuan study kelayakan usaha adalah untuk mengetahui apakah kegiatan usaha yang akan dilakukan dapat dinyatakan layak atau tidal layak.
Organisasi
Kegiatan pengorganisasian dilakukan dengan tujuan untuk membagi suatu pekerjaan yang besar besar menjadi pekerjaan yang lebih kecil. Kegiatan pengorganisasian pada dasarnya akan mempermudah pimpinan dalam melakukan pengawasan. Disamping itu dalam pengorganisasian pimpinan dapat menentukan orang yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut sesuai dengan kompetensinya. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menganalisis jenis-jenis tugas yang harus dikerjakan, menganalisis siapa yang harus mengerjakan dan bagaimana cara mengerjakan, siapa yang bertanggung jawab atas semua tugas tersebut dan pada tingkat mana keputusan harus diambil dan lain sebagainya.
Secara garis besarnya, tahapan-tahapan pengorganisasian suatu kegiatan usaha dimulai dari merencanakan suatu kegiatan, melaksanakan suatu kegiatan yang telah direncanakan dan memantau atau mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Tenaga Kerja
Setiap jenis usaha itu pasti akan melibatkan tenaga kerja, baik itu sebagai tenaga ahli, tenaga administrasi, tenaga pengawas dan tenaga kandang. Sebaiknya di dalam menempatkan tenaga kerja ini disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menyediakan tenaga kerja khususnya dalam usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging baik itu ternak sapi, kerbau,
domba dan kambing. Adapun syarat tersebut di antaranya jujur, ulet, tekun, terampil, tabah, tidak mudah menyerah.
Dengan penggunaan tenaga kerja yang baik, maka kegiatan usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging baik itu ternak sapi, kerbau, domba dan kambing tersebut dapat berjalan dengan baik pula. Tidak hanya tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi baik, akan tetapi tenaga kerja tersebut harus dikelola secara baik agar lebih efisien dan efektif. Sehingga usaha yang dijalankan mendapat keuntungan yang optimal.
Tenaga kerja yang berkerja di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging harus diberi wewenang untuk bertanggungjawab pada sejumlah ternak yang dipeliharanya. Baik dalam hal menyediakan pakan dan minum, membersihkan tempat dan minum, membersihkan kandang dan peralatan, menjaga kesehatan ternak dan sebagainya.
Agar diperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan, maka pada saat penerimaan atau rekrutmen perlu dilakukan seleksi. Sebelum kegiatan seleksi dimulai, perlu diiventarisasi beberapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan, apa jenis pekerjaannya dan apa kualifikasi pendidikan yang diperlukan. Adapun jenis-jenis pekerjaan di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging misalnya tenaga kandang atau anak kandang, superviser, tenaga ahli/konsultan dll.
Biaya atau upah tenaga kerja pada saat usaha penggemukan ternak ruminansia pedaging dapat diberikan dengan sistem gaji baik itu : per bulan atau per minggu atau per hari. Biaya atau upah tenaga kerja per hari, per minggu atau per bulan tergantung dari daerah masing-masing, dan mengaju pada upah minimim regional (UMR ) masing- masing daerah. Sebagai contoh perkiraan UMR Kota Bandung : Rp 2.000.000,
Kabupaten Cianjur Rp. 1.500.000, Kota Sukabumi Rp. 1.350.000,-, Kabupaten Kuningan Rp. 1.002.000,- dan lain sebagainya.
Kepemimpinan
Kepemimpinan bukan berarti seseorang dapat memimpin suatu kegiatan sesaat seperti memimpin upacara bendera, memimpin paduan suara dan sebagainya. Tapi kepemimpinan lebih cenderung pada seseorang yang memimpin suatu lembaga atau suatu organisasi. Sebagai contoh seorang kepala dinas, kepala balai, kepala PT (Perusahaan terbatas) dll. Kepemimpinan sangat penting dalam suatu organisasi, karena kepemimpinan merupakan faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi atau lembaga. Jadi pengertian pemimpin adalah orang yang dianggap mampu menjadi pedoman hidup atau panutan bagi orang lain, dan tentunya dia disukai oleh banyak orang dan dipilih berdasarkan kepercayaan serta berorientassi pada proses.
Kalau usahanya bergerak di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging, maka sebagai seorang pemimpin harus mampu memberikan contoh baik. Contoh yang dimaksut disini adalah contoh dalam segala hal. Misal dari hal kedisiplinan masuk bekerja, kejujuran, kerajinannya, tanggung jawab terhadap pekerjaannya dll.
Hukum
Setiap kegiatan usaha di bidang agribinsis ternak ruminansia pedaging yang berskala besar atau menengah pasti memerlukan banyak sumber daya. Baik sumber daya berupa keuangan, tenaga kerja, lahan, sarana dan prasarana produksi dan lain sebagainya. Oleh karena kegiatan usaha tersebut pasti akan memperhatikan dari aspek hukumnya. Hukum adalah peraturan –peraturan/norma-norma yang harus dipatuhi atau ditaati oleh setiap orang, dimana peraturan-peraturan tersebut dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib yang bersifat
mengikat atau memaksa dan akan memberi sangsi terhadap seseorang yang melanggarnya.
Demi kelancaran suatu usaha maka, setiap perusahaan peternakan yang berskala agak besar atau sedang pasti ada ijin usahanya. Tanpa ada suatu ijin usaha baik dari pemerintah tingkat bawah desa, kecamatan, kabupaten dan lainnya yang telah diberi kewenangan, mana mungkin perusahaan tersebut akan berdiri atau berjalan. Proses perijinan pada umumnya dilakukan dengan cara membuat suatu surat permohonan atau semacam proposal untuk diajukan ke pihak yang berwenang. Baru kemudian diproses disetujui atau tidak ijin usaha tersebut dijalankan
Lingkungan
Aspek lingkungan merupakan aspek yang mempelajari bagaimana pengaruh usaha terhadap lingkungan, apakah dengan adanya usaha tersebut dapat menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin buruk. Jadi setiap usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging baik itu ternak sapi potong, kerbau, domba dan kambing perlu adanya analisis mengenai dampak lingkungan . Berbicara mengenai dampak lingkungan, dari setiap kegiatan usaha pasti akan menimbulkan dampak. Ada dampak positip dan ada pula dampak yang bersifat negatif. Dampak positipnya dengan adanya kegiatan usaha agribisnis ternak ruminansia pedaging tersebut memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat sekitar, karena akan meyerap tenaga kerja. Yang awalnya masyarakat menganggur menjadi bekerja kemudian mendapat gaji untuk mencukupi kebutuhan hidup. Begitu sebaliknya dampak negatifnya adalah dengan adanya kegiatan usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging, mungkin dapat menimbulkan pencemaran lingkungan baik pencemaran udara, tanah maupun air. Dampak negatif tersebut sebetulnya akan dapat dikurangi apabila manajemen pengelolaannya betul-betul dilakukan dengan serius.
Siapa yang berwenang untuk melakukan analisis dampak lingkungan tersebut? Atau siapa yang bertanggung jawab terhadap pemberian ijin usaha yang berkaitan dengan permasalahan terhadap lingkungan tersebut? Bagaimana proses untuk mengajukan perijinannya, berapa lama proses perijinan tersebut diproses , berapa biaya untuk mengurus perijinan usaha dan lain sebagainya.
Sosial Budaya
Aspek sosial budaya juga memegang peranan penting demi berhasilnya usaha di bidang agribisnis ternak ruminansia pedaging, baik itu kegiatan penggemukan sapi, kerbau, domba maupun penggemukan kambing. Karena keadaan sosial budaya masyarakat sekitar lokasi usaha juga akan mempengaruhi kinerjanya tenaga kerja setiap harinya. Disamping itu usaha yang dijalankan harus tidak bertentangan dengan adat istiadat/ norma-norma yang berlaku, dapat diterima masyarakat sekitar, dapat meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat, tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat misalnya: merusak atau mencemari lingkungan sekitar dan lain sebagainya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment