-->

METODE PENCATATAN TRANSAKSI VALUTA ASING


1. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan
menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,
yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual
berdasarkan kurs Reuters pada pukul 16.00 WIB setiap hari.

2. Dalam melakukan pencatatan transaksi mata uang asing terdapat dua metode
yang dapat digunakan yaitu:
a. Single Currency (Satu Jenis Mata Uang)
b. Multi Currency (Lebih dari Satu Jenis Mata Uang)

3. Pengertian dan karakteristik:
a. Single currency adalah pencatatan transaksi mata uang asing dengan
membukukan langsung ke dalam mata uang dasar (base currency) yang
digunakan untuk Perbankan Indonesia yaitu mata uang rupiah/Indonesian
Rupiah (IDR). Karakteristik dari single currency adalah sebagai berikut:
1) neraca yang diterbitkan hanya dalam mata uang rupiah;
2) saldo rekening dalam mata uang asing dicatat secara extracomtable;
3) penjurnalan tidak menggunakan akun rekening perantara mata uang
asing; dan
4) penjabaran (revaluasi) saldo rekening mata uang asing dilakukan
langsung per rekening yang bersangkutan.
b. Multi currency adalah pencatatan transaksi mata uang asing dengan
membukukan langsung ke dalam masing-masing mata uang asing asal
(original currency) yang digunakan pada transaksi tersebut. Karakteristik
dari multi currency adalah sebagai berikut:
1) neraca dapat diterbitkan dalam setiap mata uang asing asal (original
currency) yang digunakan;
2) untuk mengetahui posisi keuangan gabungan seluruh mata uang,
diterbitkan neraca dalam base currency (untuk perbankan Indonesia
digunakan mata uang rupiah);
3) tidak diperlukan pencatatan saldo rekening dalam valuta asing secara
extracomtable;
4) penjurnalan menggunakan akun rekening perantara; dan
5) penjabaran (revaluasi) saldo rekening mata uang asing dilakukan
melalui rekening perantara mata uang asing. Penjabaran ekuivalen
rupiah dari rekening-rekening tersebut hanya dilakukan dalam rangka
pelaporan neraca.

4. Pengakuan laba rugi jual beli (trading) dapat dilakukan pada saat terjadinya
transaksi atau pada saat revaluasi. Revaluasi dapat dilakukan pada akhir hari
atau akhir bulan disesuaikan dengan kebijakan bank yang bersangkutan.

5. Pencatatan beban dan pendapatan mata uang asing dilakukan sebagai berikut:
a. Jika menggunakan single currency
Seluruh beban dan pendapatan mata uang asing dicatat dalam rupiah.
b. Jika menggunakan multi currency
1) Seluruh beban dan pendapatan mata uang asing dicatat dalam
rupiah.
2) Agar saldo beban dan pendapatan mata uang asing tidak menimbulkan
selisih kurs revaluasi maka setiap akhir hari, saldo rekening
beban dan pendapatan mata uang asing tersebut dipindahbukukan ke
rekening beban dan pendapatan rupiah.

6. Contoh transaksi valuta asing yang pencatatannya dilakukan dengan 2 sistem,
yaitu “Single Currency” dan “Multi Currency”
a. Bank melakukan beberapa transaksi valuta asing sebagai berikut:
1). Pembelian bank notes USD sebesar USD. 200, pembayaran dilakukan
secara tunai/kas
2). Nasabah setor rupiah/tunai untuk keuntungan rekening giro USD.
Sebesar USD. 200
3). Pembelian bank notes SGD sebesar SGD. 1.000, pembayaran
dilakukan atas beban rekening giro rupiah nasabah
4). Pembelian bank notes HKD sebesar HKD. 1000, pembayaran
dilakukan atas beban rekening giro rupiah nasabah
5). Penjualan bank notes USD sebesar USD. 100, disetor atas beban
rekening tabungan nasabah.
b. Catatan Kurs yang terjadi, adalah sebagai berikut:
Mata uang asing Kurs beli bank Kurs jual bank Kurs tengah BI
USD.1 Rp. 8.000 Rp. 8.500 Rp. 8.300
SGD.1 Rp. 4.900 Rp. 5.100 Rp. 5.000
HKD.1 Rp. 1.080 Rp. 1.090 Rp. 1.085
c. Catatan kurs untuk penilaian/revaluasi valuta asing sesuai dengan kurs
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah:
Mata uang asing Kurs revaluasi
USD.1 Rp. 8.400
SGD.1 Rp. 5.100
HKD.1 Rp. 1.084

7. Jurnal pembukuan pembukuan atas transaksi di atas adalah sebagai berikut:
a. Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank
Indonesia
1). Menggunakan sistem single currency
a). Db. Bank notes (USD. 200 x 8.300) Rp 1.660.000
Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 60.000
b). Db. Kas rupiah Rp 1.700.000
Kr. Giro USD (USD. 200 x 8.300) Rp 1.660.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 40.000
c). Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 5.000) Rp 5.000.000
Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 100.000
d). Db. Bank notes HKD (HKD. 1.000 x 1.085) Rp 1.085.000
Kr. Giro rupiah Rp. 1.080.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 5.000
e). Db. Tabungan Rp 850.000
Kr. Bank notes USD (USD.100 x 8.300) Rp 850.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 20.000
2). Menggunakan system multi currency
a). Db. Bank notes USD. 200
Kr. Rekening Perantara USD USD. 200
b). Db. Rekening Perantara rupiah Rp 1.660.000
Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 60.000
c). Db. Kas rupiah Rp 1.700.000
Kr. Rekening perantara rupiah Rp 1.660.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 40.000
Db. Rekening perantara USD USD. 200
Kr. Giro USD USD. 200
d). Db. Bank notes SGD SGD. 1.000
Kr. Rekening Perantara SGD SGD. 1.000
Db. Rekening perantara rupiah Rp 5.000.000
Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 100.000
e). Db. Bank notes HKD HKD. 1.000
Kr. Rekening perantara HKD HKD. 1.000
Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.085.000
Kr. Giro rupiah Rp 1.080.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 5.000
f). Db. Tabungan Rp 850.000
Kr. Rekening perantara rupiah Rp 830.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 20.000
Db. Rekening perantara USD USD. 100
Kr. Bank notes USD USD. 100

8. Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
a. Menggunakan System Single Currency
1). Db. Bank notes (USD. 200 x 8.000) Rp 1.600.000
Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
2). Db. Kas rupiah Rp 1.700.000
Kr. Giro USD (USD. 200 x 8.500) Rp 1.700.000
3). Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 4.900) Rp 4.900.000
Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
4). Db. Bank notes HKD (HKD.1.000 x 1.080) Rp 1.080.000
Kr. Giro rupiah Rp 1.080.000
5). Db. Tabungan Rp 850.000
Kr. Bank notes USD (USD.100 x 8.500) Rp 850.000
b. Menggunakan system multi currency
1). Db. Bank notes USD USD. 200
Kr. Rekening perantara USD USD. 200
Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.600.000
Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
2). Db. Kas rupiah Rp 1.700.000
Kr. Rekening perantara rupiah Rp 1.700.000
Db. Rekening perantara USD USD. 200
Kr. Giro USD USD. 200
3). Db. Bank notes SGD SGD. 1.000
Kr. Rekening perantara SGD SGD. 1.000
Db. Rekening perantara rupiah Rp 4.900.000
Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
4). Db. Bank notes HKD HKD. 1.000
Kr. Rekening Perantara HKD HKD. 1.000
Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.080.000
Kr. Giro rupiah Rp 1.080.000
5). Db. Tabungan Rp 850.000
Kr. Rekening perantara rupiah Rp 850.000
Db. Rekening Perantara USD USD. 100
Kr. Bank notes USD USD. 100

9. Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
a. Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank
Indonesia
1). Menggunakan sistem single currency
a). Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai berikut:
Bank notes USD sebesar USD. 100 = Rp 830.000
Bank notes SGD sebesar SGD.1.000 = Rp
5.000.000
Bank notes HKD sebesar HKD. 1.000 = Rp
1.085.000
Giro USD sebesar USD. 200 = Rp 1.660.000
b). Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi:
(1). Bank notes USD. 100
Db. Bank notes USD
(USD.100 x 8.400) Rp 840.000
Kr. Bank notes USD Rp 830.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 10.000
(2). Bank notes SGD. 1000
Db. Bank notes SGD
(SGD.1.000 x 5.100) Rp 5.100.000
Kr. Bank notes SGD Rp 5.000.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 100.000
(3). Bank notes HKD. 1000
Db. Bank notes HKD
(HKD.1.000 x 1.084) Rp 1.084.000
Db. Kerugian selisih kurs revaluasi Rp 1.000
Kr. Bank notes HKD Rp 1.085.000
(4). Giro USD. 200
Db. Giro USD Rp1.660.000
Db. Kerugian selisih kurs revaluasi Rp 20.000
Kr. Giro USD (USD. 200 x 8.400) Rp1.680.000
2). Menggunakan sistem multi currency
a). Saldo rekening Posisi valuta asing, tergambar dalam tabel
sebagai berikut:
Mata uangSaldo posisiRupiah lamaRupiah baru R/L
- USD 100 D 830.000 D 840.000 D 10.000 R
- SGD 1.000 K 5.000.000 K5.100.000 K
100.000 L
- HKD 1.000 K 1.085.000 K1.084.000 K
1.000 R
- IDR 5.255.000 D 5.255.000 D5.255.000 D
0
0 89.000 D 89.000 L
b). Jurnal pembukuan revaluasi
Db. Posisi rupiah Rp 89.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 89.000
b. Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
1). Menggunakan system single currency
a). Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai berikut:
Bank notes USD sebesar USD. 100 = Rp 750.000
Bank notes SGD sebesar SGD. 1.000 = Rp4.900.000
Bank notes HKD sebesar HKD. 1.000 = Rp1.080.000
Giro USD sebesar USD. 200 = Rp1.700.000
b). Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi:
(1). Bank notes USD. 100
Db.Bank notes USD (USD.100 x 8.400)
Rp 840.000
Kr. Bank notes USD Rp 750.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp
90.000
(2). Bank notes SGD. 1000
Db.Bank notes SGD (SGD. 1.000 x 5.100) Rp
5.100.000
Kr. Bank notes SGD Rp4.900.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp
200.000
(3). Bank notes HKD. 1000
Db.Bank notes HKD (HKD.1.000 x 1.084) Rp
1.084.000
Db.Keuntungan selisih kurs revaluasi
Rp 4.000
Kr. Bank notes HKD Rp1.080.000
(4). Giro USD. 200
Db. Giro USD Rp
1.700.000
Kr. Keuntungan selisih kurs revaluasi Rp
20.000
Kr. Giro USD (USD. 200 x 8.400) Rp1.680.000
2). Menggunakan system multi currency
(a). Saldo rekening Posisi valuta asing, tergambar dalam tabel
sebagai berikut:
Mata uangSaldo posisiRupiah lamaRupiah baru R/L
- USD 100 D 950.000 D 840.000 D110.000 L
- SGD 1.000 K 4.900.000 K5.100.000 K
200.000 L
- HKD 1.000 K 1.080.000 K1.084.000 K
4.000 L
- IDR 5.030.000 D 5.030.000 D5.030.000 D
0
0 314.000 D314.000 L
(b). Jurnal pembukuan revaluasi
Db. Posisi rupiah Rp 314.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 314.000



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment