-->

Laporan Operasional

Pengertian dan Tujuan

Laporan Operasional (LO) disusun untuk melengkapi pelaporan dari
siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle) sehingga
penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca
mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Manfaat

Menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional
keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO,
beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang
penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Struktur dan Isi

Struktur Laporan Operasional mencakup pos-pos sebagai berikut:
- Pendapatan-LO
Pendapatan-LO diakui pada saat:
(a) Timbulnya hak atas pendapatan;
(b) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi.
- Beban
Beban diakui pada saat:
(a) timbulnya kewajiban;
(b) terjadinya konsumsi aset;
(c) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
- Surplus/Defisit dari operasi
Surplus/defisit dari kegiatan operasional adalah selisih lebih/kurang
antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.
- Kegiatan non operasional
Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan
tersendiri dalam kegiatan non operasional.
- Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa
Merupakan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan
operasional dan surplus/defisit dari kegiatan non operasional.
- Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan
Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar
Biasa.
- Surplus/Defisit-LO
Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara
surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan
kejadian luar biasa.

Ilustrasi Format




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment