LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH
Langkah-langkah penulisan
karya ilmiah pada umumnya meliputi empat tahapan, yaitu :
a. Perumusan Masalah
Untuk memulai penulisan artikel, kita harus menapatkan suatu pemasalahan.
artikel. Dari permasalahan ini kita bisa menelorkan suatu tema atau topik yang
lebih spesifik yang bisa dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Kemudian dari topik ini
dapat diangkat suatu judul artikel.
Pada dasarnya ada banyak
permasalahan yang mengitari kehidupan kita seperti permasalahan relevansi
pendidikan, kemiskinan, lingkungan hidup, sosialisasi politik, suksesi
kepemimpinan nasional, ketergantungan di bidang teknologi, dampak negatif
proses industrialisasi, dan masih banyak yang lain lagi. Kita bisa memilih
salah satu atau beberapa permasalahan tersebut untuk kita angkat sebagai topik
penulisan artikel. Untuk memilih
permasalahan tersebut, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Permasalahannya yang actual dan up to date (‘hangat” dan “menggigit”), sehingga menarik perhatian
pembaca.
Permasalahannya sesuai dengan minat dan disiplin ilmu yang kita tekuni,
sehingga kita lebih mudah untuk memper-tanggung-jawabkannya secara ilmiah.
Permasalahan tersebut memang sangat urgen di dalam masyarakat, dan perlu
segera mendapatkan pemecahan. Penulis pemula biasanya mengalami kesulitan untuk
mencari masalah. Seolah-olah dunia sekelilingnya berjalan tanpa ada masalah.
Padahal, kalau kita mau merenung, banyak sekali masalah yang cukup menarik
untuk ditulis. Permasalahan bisa kita temukan dari pengalaman maupun
teori-teori. Apabila sulit mencari permasalahan, langkah yang perlu dilakukan
adalah :
a) Bacalah
teori dari berbagai b uku dan sumber
sebanyak mungkin.
b) Bacalah laporan-laporan hasil penelitian, termasuk skripsi dan tesis
Biasakan mengamati dan
merenungkan segala fenomena yang terjadi
di sekeliling kita.
Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa mengembangkan
intuisi yang kita miliki sehingga akhirnya kita memiliki tingkat kepekaan dan
kepedulian yang tinggi terhadap berbagai fenomena dan regularitas sosial budaya
dan alam yang ada di sekeliling kita.
b. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis perlu
dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhada masalah yang
kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai
alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan
karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan secara formal seperti pada karya
tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk
mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan
terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan
pendekatan-pendekatan tertentu.
c. Pengumpulan dan Analisis Data
Langkah ini kita ambil
agar apa yang kita hipotesiskan bisa didukung data-data yang memadai. Data yang
kita ambil bisa data kuantitatif maupun
kualitatif, sesuai dengan kebutuhan kita.
Juga
tidak harus berupa data primer, data sekunder pun bisa kita gunakan. Dalam
langkah ini kita perlu menganggap bahwa pendapat orang, hukum-hukum yang telah
mapan, dan juga teori-teori yang ada
bisa kita perlakukan sebagai data yang bisa mendukung atau membantah hipotesis
yang kita ajukan.
Kalau kita mampu menyajikan data yang memadai dengan benar, maka akan
terasa bahwa artikel atau karya tulis yang kita buat akan menjadi lebih utuh.
Di samping itu hasil karya tulis kita pun akan semakin berbobot dan menarik
untuk dibaca. Seandainya karya tulis itu akan digunakan sebagai landasan
pengambilan kebijakan, maka pengambil kebijakan akan mendapatkan landasan yang
lebih akurat.
d. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan posisi penulis berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas. Pada tahap ini tercapailah klimak pembahasan,
sehingga dalam tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah
hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Untuk bisa melakukan pembahasan
dengan akurat, kita sebaiknya banyak membaca teori-teori dan hasil-hasil
penelitian yang terkait dengan topik karya tulis kita. Dengan berbuat demikian
berarti kita telah mengambil dan menentukan posisi ilmiah bagi diri kita
sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti karya tulis kita,
memberikan saran atau himbauan,
sesuai dengan temuan karya tulis kita tersebut.
Ke empat langkah di atas itulah yang perlu kita pegang dalam mengembangkan gagasan dalam penulisan artikel
ilmiah. Namun demikian, hal yang perlu juga diperhatikan ialah bahwa susunan dan sistematikanya tidak harus eksplisit. Bahkan jangan
sekali-kali mengeksplisitkan empat langkah
tersebut dalam karya tulis ilmiah (papaer/makalah/artikel), karena justru akan
mengganggu pembaca dalam memahami inti
karya tulis tersebut.
Masing-masing langkah tidak perlu dirumuskan dan dibuat sebagai subbahasan. Susunlah
sistematika artikel seluwes mungkin. Namun, dari sistematika itu, yang penting
kita harus memiliki dan melakukan empat langkah itu
secara implisit entah pada pokok bahasan mana saja asalkan masih logis
dilihat dari kronologisnya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment