-->

Analisis Teknis Ternak Ruminansia


Analisis teknis dan manajemen meriupakan kegiatan lanjut yang harus dilakukan dalam tahapan studi kelayakan usaha. Analisis ini bertujuan untuk memastikan bahwa ide/gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat, bahan, teknologi (metode), keterampilan SDM, dan dana yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar sasaran.
Produk/jasa yang sesuai harus dirancang mulai dari lokasi, alat, bahan, metode (teknologi), keterampilan SDM, dan dana yang tersedia.
Keenam unsur tersebut disebut sebagai unsur penentu keberhasilan proses produksi. Karena itu harus dirancang dengan baik dalam sistem produksi agar produk/jasa yang akan dihasilkan tidak bernilai rendah dan yang lebih fatal lagi jika produk/jasa itu tidak dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan dari pelanggan di pasar sasaran.
(a) Studi Lokasi
Pemilihan lokasi dalam analisis teknis dan manajemen ini menjadi sorotan karena merupakan tempat dimana produksi itu berlangsung. Kesalahan dalam memilih lokasi baru membawa implikasi negatif dari proses secara keseluruhan. Misalnya adanya kerawanan sosial, alam dan pengaruh buruk dari lingkungan. Guna menghindari dari semua kemungkinan buruk itu maka pada saat pemilihan lokasi perlu diadakan studi cermat dan harus dapat merinci semua kemungkinan, baik keunggulan maupun kelemahan dari alternatif yang akan dipilih.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi tergantung pada jenis usaha yang akan dijalankan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
(1) Letak pasar
(2) Letak sumber bahan baku
(3) Fasilitas angkutan
(4) Ketersediaan tenaga terampil
(5) Ketersediaan listrik, air, telepon
(b) Studi Fasilitas Produksi
Studi fasilitas produksi meliputi studi tentang bangunan usaha, mesin dan tata letak mesin, kebutuhan bahan baku dan bahan penolong serta tenaga kerja yang diperlukan. Bangunan usaha pembibitan ternak ruminansia juga perlu diperhitungkan terutama
yang berkaitan dengan bahan-bahan yang diolah, proses pengolahan, penyediaan ruang pemeliharaan, keamanan dan kekuatan lantai. Keseluruhan faktor yang disebutkan akan berpengaruh pada besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk mengadakan gedung tempat berproduksi.
(c) Studi Penyiapan Proses Produksi
Kegiatan produksi umumnya dimulai dari realisasi penyediaan produk/jasa yang telah diperkirakan atau dianggarkan dalam anggaran penjualan. Jumlah produk/jasa yang akan dihasilkan tidak boleh melibihi anggaran pemasaran, itu sebabnya sebelum menentukan jumlah produksi harus lebih dahulu melakukan studi pasar guna menghitung berapa jumlah permintaan yang akan dipenuhi melalui usaha ini.
Bahan Baku dan Bahan Penolong, adalah penting untuk mengetahui apakah ide/gagasan yang dipilih itu betul-betul layak dilihat dari ketersediaan bahan baku dan bahan penolong. Penilaian dilakukan mulai dari banyaknya persediaan di pasar, kemudahan mendapatkannya, dalam jumlah berapa banyak, serta ada tidaknya kemungkinan barang pengganti seandainya pada suatu saat bahan baku yang bersangkutan hilang di pasar. Siapa saja yang menjadi suplier bahan baku dan bahan penolong ini, berapa tingkat harga pada saat ini dan berapa kebutuhan rutin usaha yang akan disiapkan saat ini dan seterusnya.

Sumber :
Direktorat Pembinaan SMK. Agribisnis Pembibitan Ternak Ruminansia Untuk Kelas 11 Semester 3. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment