-->

Analisis Pola Konsumsi dan Tingkat Kerawanan Pangan Petani Lahan Kering di Kabupaten Gunungkidul (Studi Kasus di Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul)

  ARIS SLAMET WIDODO, RETNO WULANDARI

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

armando1215sw@gmail.com


INTISARI

Kabupaten Gunungkidul dengan kondisi alam yang ekstrim dan masuk dalam kategori lahan marjinal, menyebabkan beberapa wilayah masuk dalam kategori  rawan pangan. Salah satu Kecamatan yang masuk kategori rawan pangan pada tahun 2013 adalah Kecamatan Purwosari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan pangan; dan hubungan luas lahan, pendapatan dan tingkat pendidikan terhadap tingkat kerawanan pangan. Metode penelitian dilakukan menggunakan teknik deskriptif dengan memberikan penjelasan dari  statistik data (percentage, mean, data range, frequency distribution, cross tabu- lation) dan untuk mengukur tingkat kerawanan pangan dengan menggunakan  rumus perbandingan antara jumlah penduduk miskin yang mengkonsumsi pangan dengan angka kecukupan gizi sebesar 2.100 kalori. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata-rata konsumsi kalori harian individu adalah sebesar 1274.25 kalori, dan termasuk dalam kategori penduduk sangat rawan pangan. Kalori tersebut sebagian besar diperoleh dari konsumsi beras, jagung dan tempe, sehingga hal tersebut menjadi pola konsumsi harian. Tingkat pendapatan petani, luas lahan pertanian dan tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan tingkat kerawanan pangan.

Kata kunci: Kata kunci kerawanan pangan, lahan kering, pola konsumsi pangan

Download : JURNAL



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment