Menyanggah Pendapat dan Gagasan secara Bijak
Membangun Konteks Tahukah kamu bahwa kemahiran menanggapi dan
menyampaikan gagasan atau pendapat, baik secara personal maupun secara
sosial, dapat mengangkat citra seseorang dalam kehidupannya? Banyak
orang menjadi terkenal karena kemahirannya ketika menyampaikan dan
menanggapi gagasan atau pendapat dalam berbagai kesempatan. Banyak juga
orang atau tokoh masyarakat tidak disukai masyarakat karena ketika
menyampaikan dan menanggapi gagasan atau pendapat tidak bijak.
Pada prinsipnya, tak seorang pun senang untuk dikritik.
Ketidakpuasan terhadap suatu pelayanan sering dijadikan pijakan dalam
mengkritik. Harapan yang terlalu berlebihan sehingga berbanding terbalik
dengan kenyataan juga menjadikan sikap kekecewaan. Kekecewaan dapat
menjadi alasan seorang untuk memberikan kritikan ataupun saran.
Kritikan
dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik bisa jadi merupakan
tujuan setiap orang. Namun, terkadang justru pada saat orang berniat
baik untuk mengingatkan dan meningkatkan pelayanan dengan kritikan yang
membangun ternyata bisa menyebabkan sakit hati bagi pribadi yang
dikiritik. Bisa jadi, pesan, harapan, atau masukan yang kita utarakan
tidak sampai kepada sasaran kritik tersebut. Lantas bagaimana sikap yang
baik dalam mengkritik? Dalam Bab III ini kamu akan diajak untuk
menanggapi, menyampaikan, dan mengkritik gagasan atau pendapat secara
bijak.
Masih ingatkah kamu tentang materi Kelas VII dan Kelas VIII? Di
Kelas VII kamu pernah membahas teks eksposisi, sedangkan di Kelas VIII
kamu pernah membahas teks diskusi. Bagaimana struktur dan ciri-ciri
kebahasaan (leksikogramatika) teks eksposisi dan teks diskusi? Kedua
teks itu mempunyai struktur teks dan ciri-ciri kebahasaan yang hampir
sama. Untuk mengasah ingatanmu, kamu perlu menjelaskan lagi struktur dan
ciri-ciri kebahasaan teks eksposisi dan teks diskusi.
Pada Bab III
ini kamu akan diperkenalkan dengan teks yang hampir sama dengan teks
eksposisi dan teks diskusi, yaitu teks tantangan. Teks tantangan dan
sanggahan ini muncul karena setiap kebijakan atau gagasan selalu ada
yang menentangnya. Persoalannya adalah bagaimana menyampaikan sanggahan
secara santun? Adakah cara penyampaian sanggahan secara bijak sehingga
orang, instansi, atau lembaga yang disanggah tidak merasa tersinggung?
Tema teks yang akan digunakan sebagai bahan pembelajaran, antara lain,
(1) kebijakan mobil murah, (2) kenaikan tarif dasar listrik bagi
industri, dan (3) kontroversi hukuman mati di Indonesia.
Setelah
memahami dan menyelesaikan pembelajaran pada Bab III, kamu diharapkan
mengetahui struktur dan ciri-ciri kebahasaan teks tantangan. Setelah
itu, kamu diharapkan mampu menghasilkan teks tantangan yang panjangnya
sekitar 35 kalimat sesuai dengan ciri, struktur, dan unsur kebahasaan
yang dimilikinya. Selain itu, kamu juga diharapkan dapat menerapkan
sikap spiritual dan sikap sosial yang tercermin dalam pembelajaran ini.
0 komentar:
Post a Comment