Sloka dan Mantram Terkait dengan Asta Aiswarya
Tuhan adalah sumber dan awal serta akhir dan pertengahan dari segala , sebagai berikut:
Tuhan
(Hyang Widhi), yang bersifat maha ada, juga berada di setiap makhluk
hidup, di dalam maupun di luar dunia (imanen dan transenden). Tuhan
(Hyang Widhi) meresap di segala tempat, ada dimana-mana kekal abadi .
Di dalam Upanisad (Katha Upanisad. 1.2)
disebutkan bahwa Hyang Widhi
adalah “telinga dari semua telinga, pikiran dari segala pikiran, ucapan
dari segala ucapan, nafas dari segala nafas, dan mata dari segala
mata.” Namun demikian, Hyang Widhi itu bersifat gaib dan abstrak,
tetapi ada. Di dalam Lontar Bhuana Kosa II.17 dinyatakan sebagai
berikut.
Walaupun
amat gaib, tetapi Tuhan hadir di mana-mana. Beliau bersifat meresapi
segalanya. Tiada suatu tempat pun yang Beliau tiada tempati, karena
Tuhan memenuhi jagad raya ini. Hal ini dijelaskan dalam
Seribu
dalam mantra Rg Veda di atas berarti tak terhingga. Tuhan berkepala tak
terhingga, bermata tak terhingga, bertangan tak terhingga. Semua kepala
adalah kepala-Nya, semua mata adalah mata-Nya, semua tangan adalah
tangan-Nya. Walaupun Tuhan tak dapat dilihat dengan mata biasa, tetapi
Tuhan dapat dirasakan kehadirannya dengan hati, bagaikan garam dalam
air. Ia tidak tampak, namun bila mencicipinya akan terasa
keberadaan-Nya.
Hal ini juga dijelaskan dalam Wrhaspati Tattwa 69 yang menyatakan bahwa:
Hal
ini membuktikan bahwa Tuhan berada di mana-mana, Ia mengetahui
segalanya dan dihormati dalam segala keadaan di dunia ini. Tidak ada
sesuatu apapun yang Ia tidak ketahui. Tidak ada apapun yang dapat
disembunyikan kepada-Nya. Tuhan adalah saksi agung akan segala yang ada
dan terjadi. Oleh karena demikian sifat Tuhan, maka manusia tidak dapat
lari kemanapun untuk menyembunyikan segala perbuatannya. Kemanapun
berlari akan selalu berjumpa dengan Dia. Tidak ada tempat sepi yang
luput dari kehadiran-Nya. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Atharva Veda.
IV.16.2 bahwa:
Kendatipun
Tuhan itu selalu hadir dan meresap di segala tempat, tetapi sukar dapat
dilihat oleh mata biasa. Indra kita hanya dapat menangkap apa yang
dilihat, didengar, dikecap, dan dirasakan. Kemampuannya terbatas,
sedangkan Tuhan (Hyang Widhi) adalah Maha Sempurna dan tak terbatas. Di
dalam Weda disebutkan bahwa Tuhan (Hyang Widhi) tidak berbentuk , tidak
bertangan dan berkaki, tidak berpanca indra , tetapi Tuhan (Hyang Widhi)
dapat mengetahui segala yang ada pada makhluk.
0 komentar:
Post a Comment