Siklus Hidup Moina sp
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subklas : Branchiopoda
Divisi : Oligobranchiopoda
Ordo : Cladocera
Famili : Moinaidae
Genus : Moina
Spesies : Moina sp
Adapun ciri khas Moina sp adalah membulat, garis tengah 0,9-1,8 mm, berwarna kemerahan. Mempunyai dinding tubuh tebal, terdiri dari cangkang tanpa duri. Kepala membulat, pada perut terdapat 10 silia dan punggungnya ditumbuhi rambut-rambut kasar. Seta pada bagian perut
memanjang serta mempunyai antena yang kuat dengan bulu yang kasar. Menurut Mudjiman (2008), Moina mempunyai bentuk tubuhbentuk tubuh yang pipih ke samping, dinding tubuh bagian punggung membentuk suatu lipatan sehingga menutupi bagian tubuh beserta anggota-anggota tubuh pada kedua sisinya.Bentuk tubuh ini tampak sepertisebuah cangkang kerang-kerangan.Cangkang di bagian belakang membentuk sebuah kantong yang berguna sebagai tempat penampungan dan perkembangan telur.Moina sp mempunyai ukuran bentuk tubuh 500-1.000 mikron meter.
Moina sp merupakan organisme yang bersifat planktonik dan bergerak aktif dengan alat geraknya yaitu kaki renang.Moina sp mempunyai perbedaan dengan jenis kutu air lainnya, namun antara Moina sp dengan Daphnia sp mempunyai sedikit perbedaan pada ukurannya,Moina sp 500-1000 mikron meter sedangkan Daphnia sp 1000-5000 mikron meter dan bentuknya pada Moina sp mempunyai ekor yang lebih panjang.
Moina sp merupakan zooplankton air tawar yang dapat hidup di sungai, parit, rawa-rawa, dan air tergenang. Plankton ini tersebar luas yang di sebabkan oleh aliran air dan terbawa oleh binatang lainnya.Hal ini di mungkinkan karena telur Moina sp tersebut mampu bertahan pada kondisi perairan yang sangat buruk, bahkan perairan yang sedikit berair. Apabila kondisi perairan telah memenuhi persyaratan untuk kehidupannya, maka telur-telur tersebut akan menetas (Mudjiman, 2008). Selanjutnya dijelaskan bahwa lingkungan yang mendukung pertumbuhan Moina sp adalah pada kisaran suhu 22 – 31 oC dan pH antara 6,6 – 7,4. Menurut Chumadi et al (1992) perkembangbiakan Moina sp ada dua cara yaitu secara aseksual atau parthenogenesis, yaitu melakukan
penetasan telur tanpa dibuahi dan secara seksual (kawin). Pada kondisi perairan yang tidak baik, individu betina menghasilkan telur istirahat atau ephippium. Ephippium akan menetas apabila kondisi perairan membaik. Moina mulai menghasilkan anaknya pada umur empat hari, jumlah anaknya selama hidup dapat mencapai 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25 hari, dengan rata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari. Umur hewan ini adalah 13 hari.
Perkembangan populasi Moina sp dapat terjadi pada kolam atau bak yang terbuat dari tanah, plastik, kaca, fiber glass, dan kombinasi bahan tersebut. Bahan-bahan logam seperti seng kurang baik bila di jadikan sebagai wadah kultur, karena akan mencemari air sebagai media hidupnya.Selain media kultur, yang perlu di perhatikan adalah bibit yang akan di gunakan. Bibit Moinasp yang akan di budidayakan sebaiknya yang tidak terlalu tua atau terlalu muda. Menurut Mudjiman (2008) bahwa Moina yang baik di gunakan sebagai bibit berukuran lebih dari 500 mikron meter, sehat, tidak lemah, dan tidak sedang bertelur.
Moina sp yang berkembang biak secara partenogenetik (telur berkembang tanpa dibuahi) akan menghasilkan telur sebanyak 10-20 butir, apabila lingkungan mendukung telur akan menetas menjadi hewan betina. Selain itu Moina sp dapat juga berkembang biak secara kawin. Dengan cara ini hewan betina akan menghasilkan telur sebanyak 1 – 2 butir. Perkembangan secara demikian terjadi apabila individu jantan terdapat dalam jumlah yang banyak bila di banding dengan individu betina, atau juga bisa terjadi apabila kondisi perairan tidak mendukung hewan betina untuk menghasilkan dan menetaskan telurnya sendiri.
Mudjiman (2008) menyatakan bahwa telur-telur yang di hasilkan oleh induk betina ditampung di dalam kantung telur yang terletak di atas punggung.Di dalam kantong telur, embrio berkembang terus sehingga ketika dikeluarkan sudah setengah dewasa. Selanjutnya dikatakan bahwaMoina sp akan menjadi dewasa dalam waktu 5 hari dari total umurnya yaitu 30 hari. Setiap dua hari sekali, Moina sp mampu menghasilkan anak sebanyak 33 ekor.Dengan demikian, keturunan yang di hasilkan selama hidupnya sebanyak 500 ekor.
Selanjutnya dikatakan bahwa di daerah beriklim dingin perkembang biakannya akan menghasilkan individu-individu jantan, sedangkan di daerah beriklim panas juga sering terjadi pergantian sistem perkembangbiakan dan dapat terjadi lebih dari satu kali perkembangbiakan secara kawin. Pertumbuhan Moina yang baik adalah pada suhu 14-30oC, pH berkisar 6,5-9,0 dan jenis makanan yang baik untuk pertumbuhannya adalah bakteri. Kebiasaan makan Moina yaitu dengan menggerak-gerakkan alat tambahan yang ada di mulutnya. Bergeraknya alat-alat tambahan di mulut tersebut menyebabkan aliran air yang membawa makanan masuk ke dalam mulutnya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment