-->

Jenis-jenis pakan alami bag 2

 Pakan alami sangat cocok untuk benih ikan/udang dan ikan hias karena pakan alami sangat mudah dicerna didalam tubuh benih ikan/udang dan ikan hias. Selain itu ada beberapa alasan mengapa pemakaian pakan alami dalam usaha budidaya ikan selalu ada antara lain adalah:
a. Kandungan nutrisi yang tinggi dan sesuai bagi larva ikan serta dapat ditingkatkan kandungan gizinya melalui pengayaan (enrichment).
b. Toleransi hidup terhadap lingkungan yang tinggi.
c. Laju reproduksi tinggi (misalnya: 0,7 – 1,4 kali/rotifera/hari).
d. Dapat diproduksi secara massal dengan melakukan budidaya intensif.
e. Ukuran tubuh pakan alami umunya kecil sehingga sesuai dengan ukuran bukaan mulut larva ikan konsumsi dan ikan hias.
f. Mobilitas rendah artinya pakan alami ini memiliki gerakan yang lambat sehingga menarik perhatian dan memudahkan larva untuk menangkapnya.
g. Autolisis artinya pakan alami ini mengandung enzim-enzim pencernaan yang memudahkan larva dalam mencerna makanannya.
h. Tingkat pencemaran terhadap kualitas air dalam wadah budidaya rendah.

Pakan alami yang dapat dibudidayakan untuk kebutuhan larva ikan air tawar/payau/laut dan ikan hias dan banyak terdapat dialam dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu phytoplankton, zooplankton dan benthos. Pakan alami yang sudah dapat dibudidayakan secara massal untuk memenuhi kebutuhan benih ikan ada berbagai macam. Beberapa jenis pakan alami yang sudah dibudidayakan secara massal tertera pada Tabel 1.

Phytoplankton adalah organisme air yang melayang-layang mengikuti pergerakan air dan berupa jasad nabati. Dalam siklus hidupnya phytoplankton melakukan proses fotosintesa dan berukuran kecil yaitu terdiri dari satu sel atau beberapa sel. Bentuk phytoplankton antara lain : oval, bulat dan seperti benang.
 

Phytoplankton yang hidup di dalam perairan ini akan memberikan warna yang khas pada perairan tersebut seperti berwarna hijau, biru atau coklat. Hal ini dikarenakan didalam tubuh phytoplankton terdapat zat warna atau pigmen. Zat warna atau pigmen ini dapat diklasifikasikan yaitu :
a. Warna biru (Fikosianin)
b. Warna hijau (Klorofil)
c. Warna pirang (Fikosantin)
d. Warna merah (Fikoeritrin)
e. Warna kuning (Xantofil)
f. Warna keemasan (Karoten)



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment