ILMU HARMONI MODERN
Ilmu harmoni yang dibahas pada modul sebelumnya adalah bagaimana membuat
aransemen untuk paduan suara (vokal) berdasarkan pengelompokan jenis
suara yaitu sopran, alto, tenor, dan bass atau lebih populer dengan
isilah SATB. Sedangkan harmoni modern yang akan kita bahas pada modul
ini adalah ilmu harmoni yang mempelajari masalah tangga nada (modus) dan
akor tujuh (seventh chords), baik untuk musik vokal maupun
instrumental. Harmoni modern banyak digunakan sebagai dasar improvisasi
dalam musik jazz maupun pop. Jika kita medengarkan suatu lagu yang
menggunakan akor tiga nada (trinada) terdengar sudah biasa pada
pendengaran kita. Misalnya ada lagu Ibu Kita Kartini (WR. Supratman)
atau lagu-lagu wajib lain baik diaransemen secara orkestrasi maupun
hanya diiringi suatu istrumen misalnya piano maka harmonisasi yang
digunakan tidak ada yang asing pada pendengaran kita. Hampir semua
harmonisasi yang digunakan kita dapat mengidentifikasi baik jenis
akornya (mayor dan minor) maupun tingkatan akornya apalagi jika hanya
menggunakan akor primer (pokok) yaitu I, IV, dan V. Memang tidak semua
orang dapat menebak dengan cepat tentang jenis akor dan posisi, dan
tingkatan akor meskipun hanya akor pokok. Namun ini adalah kemampuan
musikal awal yang harus dikuasai oleh siswa musik non klasik.
Marilah kita amati lagu berikut dan kita perhatikan akor yang digunakan:
Lagu diatas hanya menggunakan tiga akor pokok dan menggunakan akor
trinada. Jika dimainkan, maka semua akor tersebut terdengar seperti
biasanya pada telinga kita. Inilah yang sering kita sebut dengan akor
sederhana yaitu akor yang susunannya hanya terdiri dari tiga suara.
Marilah
juga kita cermati atau dengarkan lagu dibawah ini, kemudian kita akan
mencari tahu perbedaan antara dua lagu tersebut secara harmonisasi.
Mungkin kita belum tahu apa jenis akor yang digunakan namun dari
karakter akornya kita merasa ada sesuatu yang terdengar baru pada
pendengaran kita. Ini adalah permulaan bahwa kita memiliki rasa musikal,
karena musik pada dasarnya adalah bunyi. Jika kita mendengar bunyi yang
tidak seperti biasanya, namun kita tidak memberikan reaksi atas bunyi
tersebut, maka kita harus melatihnya berkali-kali, sehingga menjadi peka
terhadap bunyi yang kita dengar.
Ilmu harmoni adalah ilmu pengetahuan musik yang membahas dan
membicarakan perihal keindahan komposisi musik (Pono Banu, hal 180).
Harmoni modern (Modern Harmony) adalah ilmu harmoni yang membahas
susunan akor tujuh (seventh chords), tangga nada (modus) yang akan kita
gunakan sebagai dasar bermain improvisasi pada suatu lagu. Improvisasi
dapat dipelajari dengan suatu teori dan bukan tanpa alasan atau hanya
sekedar memainkan nada secara seketika saja. Banyak orang beranggapan
bahwa improvisasi itu tidak biasa diajarkan, karena berhubungan dengan
bakat, musikalitas dan penguasaan instrumen. Dalam menguasai kompetensi
ini memang diperlukan jam terbang dan proses panjang. Selain musikalitas
yang diperlukan sebagai dasar bermain improvisasi, namun pengetahuan
musik khususnya tangga nada akor (modus) sangat perlu dikuasai secara
menyeluruh. Tiap akor yang akan kita kembangkan nantinya memiliki tangga
nada sesuai dengan posisinya dalam tingkatan akor pada lagu tersebut,
juga memiliki karakter yang bermacam-macam.
Jika pada teori
musik kita kenal dengan istilah ionian, dorian, phrygian, lydian,
myxolidian, aeolian, dan locrian, maka pada ilmu harmoni modern, hal ini
bukan hanya sekedar teori lagi, namun akan kita implementasikan ke
dalam cara melakukan improvisasi untuk semua instrumen dan vokal.
Improvisasi pada dasarnya adalah mengembangkan melodi berdasarkan pada
tangga nada akor yang digunakan. Jadi Improvisasi dapat dipelajari
berdasarkan teori, namun untuk dapat berimprovisasi dengan baik
diperlukan latihan dan apresiasi terhadap karya dan permainan orang
lain. Hal ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengalaman
mendengarkan musik. Semakin banyak berapresiasi dan mendengarkan
permainan improvisasi akan semakin memperkaya pegalaman dalam bermain
musik.
Dalam Buku How to Improvise, dikatakan bahwa salah satu
kemampuan bermain improvisasi dalah habits yaitu karena kebiasaan. Jadi
kebiasaan itu seseuatu yang dikerjakan berulang-ulang sehingga, menjadi
suatu yang selalu dkerjakan dengan sendirinya.
0 komentar:
Post a Comment